Tidak apa-apa meneteskan air mata.
Sekarang aku akan menjadi diriku yang bebas.
Karena itu semua untuk menghapus kesedihan.
Dari lirik lagu : Lee Soo Young - Grace.
- - -
Flashback.
Musim gugur di bulan Oktober tahun 2015.
Stasiun kereta api Jeongdongjin.
Dengan naik kereta, Ji Yoo pergi seorang diri.
Alasan mengapa dia pergi sejak pagi buta dari Seoul, adalah untuk melihat matahari terbit di pantai yang berada di dekat stasiun Jeongdongjin.
Bersama dengan para penumpang kereta lainnya yang memiliki tujuan yang sama, orang-orang langsung berkumpul di pinggir pantai untuk menyaksikan matahari yang sudah mulai terbit.
Pada umumnya orang-orang mengabadikan saat-saat matahari terbit dengan kamera. Sedangkan Ji Yoo hanya menikmati pemandangan seorang diri.
Setelah merasa cukup menikmati pemandangan di pinggir pantai, Ji Yoo melanjutkan jalan-jalannya.
Karena Ji Yoo mulai merasa lapar, dia pun masuk ke salah satu kafe, membeli makanan untuk sekedar mengisi perutnya.
"Selamat datang! Mau pesan apa?" sapa seorang pelayan kafe.
"Mmm.." Ji Yoo melihat menu makanan dan minuman yang tersedia, "Saya pesan satu set menu sandwich dan kopinya."
"Baik, ini nomornya. Nomornya akan menyala jika pesanannya sudah siap. Jumlahnya jadi 10.000 won."
"Apa di sini menerima kartu? Iya, bisa."
Setelah Ji Yoo selesai membayar dan mengambil nomornya, dia melihat ke sekeliling untuk mencari meja kosong.
"Hari ini cukup banyak orang yang datang ke kafe kami." ujar pelayan, "Apa tidak ada meja kosong ya?"
"Tolong kamu bantu carikan meja kosong." pelayan itu meminta pelayan yang lain untuk membantu Ji Yoo mendapatkan meja kosong.
"Oh iya! Sepertinya tadi ada pengunjung yang datang seorang diri, dan ada satu kursi kosong di mejanya. Apa anda tidak keberatan jika harus duduk dengan orang lain?" tanya pelayan itu kepada Ji Yoo.
Meski sebenarnya saat ini Ji Yoo sedang menghindar untuk berinteraksi dengan orang lain. Namun, Ji Yoo tidak punya pilihan lain.
"Kalau orang itu tidak keberatan, saya juga tidak masalah." kata Ji Yoo.
"Baik kalau begitu, mari lewat sini." Pelayan itu mengantarkan Ji Yoo ke tempat yang dimaksud.
Kemudian mereka berhenti di meja yang tidak terlalu jauh dari tempat kasir.
Di meja itu duduk seorang pengunjung laki-laki yang sedang sibuk dengan kameranya.
"Maaf, permisi. Karena meja di kafe kami tidak ada yang kosong. Apa boleh nona ini duduk bersama anda?"
Laki-laki itu lalu mengalihkan pandangannya kepada Ji Yoo yang berdiri di belakang pelayan itu.
Setelah laki-laki itu mengalihkan wajahnya, dia pun menjawab dengan nada bicara yang datar.
"Silakan."
"Terima kasih." ucap pelayan, "Silakan, Nona."
"Terima kasih." dengan agak canggung Ji Yoo pun duduk di kursi yang berseberangan dengan laki-laki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Yoo [END]
RomanceDi saat Yoo Ji Yoo harus LDR dengan pacarnya Lee Ji Hoon, Ji Yoo dipertemukan dengan Ryu Jung. Kakak senior sekaligus cinta pertamanya.