Back to Yoo [END]

STEP. 12

Cinta pertama.

Dua kata yang mengandung magis.

Dengan hanya mendengar atau mengucap dua kata itu, jantung kita berdetak dengan lebih cepat.

- - -

[CHAT]
Ji Yoo - Ibu

07.00

[Ibu]
Ji Yoo.
Kalau hari ini kamu tidak sibuk, tolong pulang ke rumah sebentar.
Ibu sudah buat beberapa banchan° untuk kamu.

07.05

[Ji Yoo]
Tidak usah repot-repot, Bu.
Aku bisa beli makanan sendiri.

[Ibu]
Apa kamu sudah tidak suka masakan ibu?
Apa kamu tidak mau bertemu ibu lagi?
Sudah beberapa hari ini kita tidak bertemu.

07.15

[Ji Yoo]
Okey~ okey~
Nanti siang aku akan ke rumah.

[Ibu]
Okey~

- - -

Ji Yoo sampai di depan rumahnya. Terlihat sebuah mobil yang terasa tidak asing terparkir di dekat pintu gerbang.

Setelah Ji Yoo masuk ke dalam rumah, terdengar suara ibu yang sedang panik.

"Bagaimana ini? Sebenarnya ayah pergi ke mana? Kamu yakin, ayah tidak bilang apa-apa sebelum pergi?" tanya ibu kepada pembantu rumah tangga mereka.

"Yakin, Nyonya. Terakhir kali saya lihat tuan masuk ke kamarnya setelah sarapan. Dan saat saya akan membersihkan kamar tuan, ternyata tuan sudah tidak ada." jawab sang pembantu.

Tidak hanya dibuat bingung dengan apa yang sedang terjadi, namun Ji Yoo juga dibuat terkejut dengan kehadiran Jeong dan ibu Jeong di rumahnya.

"Coba tenangkan diri kamu terlebih dahulu, Ae Ra." ucap ibu Jeong.

"Apa di sini ada kamera pengawas?" ujar Jeong.

"Iya, ada. Tadi aku sudah memeriksanya. Dan memang benar ayah pergi keluar dan naik taksi seorang diri. Tapi aku tidak tahu ke mana ayah pergi." kata ibu.

"Ibu?" akhirnya Ji Yoo berjalan lebih mendekat.

"Oh? Ji Yoo-ya.. Bagaimana ini?" wajah ibu terlihat pucat pasi, "Kakek kamu tiba-tiba pergi dari rumah tanpa bilang apa-apa pada ibu. Ponsel kakek juga tertinggal di kamarnya."

"Sejak kapan kakek pergi?" tanya Ji Yoo.

"Tadi ibu lihat di rekaman kamera pengawas, kakek pergi dari rumah sekitar jam 10."

"Kakek tidak bilang pada ibu kalau mau pergi?"

"Tidak, kakek tidak bilang apa pun pada ibu."

"Apa ayah tahu?"

"Ibu belum beri tahu ayah kamu, karena takut mengganggu pekerjaannya."

"Coba ibu ingat-ingat lagi. Mungkin semalam atau kemarin-kemarin kakek cerita sesuatu pada ibu?"

Ibu Ji Yoo berpikir dengan keras dan coba mengingat kembali.

"Ah! Ibu!" teriak ibu saat berhasil mengingat sesuatu.

"'Ibu'? Maksud ibu siapa?" tanya Ji Yoo bingung.

"Hari ini hari ulang tahun nenek kamu. Ya ampun... bagaimana ibu bisa lupa? Kakek kamu pasti pergi ke makam nenek. Ibu harus menyusul kakek kamu sekarang. Ibu akan bersiap-siap dahulu."