01

177 10 2
                                    

Gadis berparas cantik yang tampak tertidur pulas di ranjangnya. Mata indah yang terpejam dengan bulu mata yang lentik alami serta wajah putih bersihnya menambah kecantikannya.

Kringg...

Kringgggggggggg...

Kringggggggggggggggg...

Eughhhh.. Lenguhnya dengan tangan yang mengulur panjang berusaha untuk mematikan benda yang sedari tadi mengganggu tidurnya.

"Selamat pagi saa... " Ucapan wanita paruh baya yang cantik itu menggantung ketika melihat gadis cantiknya masih tertidur pulas.

"Syakiraaaaa... Bangun sayang, nanti kamu telat. " Ucap wanita itu sambil menggoyang goyangkan bahu gadis itu.

"Eughhh. " Lenguh gadis itu.

"Syakiraaa sayang, sekarang jam setengah 7 nanti kamu telat ke sekolahnya. "

Seketika gadis itu duduk terperanjat dari tidurnya dengan mata yang melotot

"Jam 7? " Tanyanya dengan nyawa yang belum sepenuhnya kembali, dan hanya dibalas anggukan oleh mamahnya.

Gadis itu bergegas ke kamar mandi dan segera bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Wajah yang dipoles make up tipis dan rambut yang hanya dibiarkan terurai panjang serta seragam sekolah yang pas sekali di tubuhnya menambah kecantikan gadis itu.

"Mah pah, aku berangkat dulu. " Ucap gadis itu sambil menyerobot roti yang ada di piring papahnya.

"Hati hati sayang, jangan lupa obatnya dibawa. " Kini giliran papahnya yang bersuara.

"Ougheyy boss. " Sahut gadis itu sambil mengacungkan jari jempolnya.

"Pak Umar selamat pagi, kita berangkat sekarang pak. " Ucap Syakira pada sopir pribadinya dengan ramah.

"Oke non. " Jawab pak Umar dengan senyum hangatnya.

Ini hidup gue,

Syakira Andini Danugrah, putri semata wayang dari Radian Danugrah dan Rosalina Prameswari. Terlahir dari keluarga kaya raya yang sanggup memenuhi apapun keinginannya tak lantas membuat Syakira menjadi sosok yang sombong. Ceria, ramah, dan tidak suka pada ketidak adilan itulah yang membuat banyak orang menyukai Syakira.

"Non sudah sampai. " Ujar pak Umar

"Pak Umar langsung pulang aja, nanti kalo udah waktunya pulang Syakira telfon. " Ucap Syakira pada pak Umar.

"Baik non, non Syakira yang semangat belajarnya. "

"Oke siap pak Umar hehe. " Jawab Syakira dengan memamerkan sederet gigi putihnya.

Seluruh pegawai di rumah Syakira memang ia anggap sebagai keluarga sendiri, sifatnya yang ramah pada setiap pegawai tanpa memandang status menjadikan pegawai pegawainya betah untuk bekerja dengan keluarga syakira.

"Pakk Dang..... Gerbangnya jangan ditutup dulu. " Teriak Syakira sambil berlari menuju gerbang sekolahnya yang sebentar lagi akan ditutup.

Greppp... Tertutup sudah gerbang sekolahnya padahal hanya butuh sepersekian detik Syakira dapat lolos dari keterlambatannya untuk kesekian kalinya.

"Pak Dangg... Buka ya, buka pleaseeee, buka pak dang gerbangnya. " Pinta Syakira dengan kedua tangan yang menyatu memohon untuk dibukakan gerbangnya.

"Non Syakira, mon maap. Non Syakira sudah pak Dadang blacklist dari siswa yang sudah pak Dadang lolosin. " Ucap pak Dadang penuh penegasan.

"Pak Dang sekali ini aja ya, yaaa, yaaa pak Dang bukain. " Pintanya sekali lagi namun tetap tidak di gubris.

"Oh tidak bisa, non Syakira silahkan menikmati hukuman hari ini, bapak mau aduin non ke OSIS sekarang. "

"Gawat, gue gak bisa dihukum, gue gak mau dihukum. Gimana caranya gue bisa lolos. " Gumamnya sembari melihat lihat sekeliling untuk menemukan cara agar bisa lolos dari hukuman hari ini.

"Ahhhhaaaa gue tau. " Teriaknya sendirian dengan senyum yang mengembang lebar ketika matanya menangkap sebuah mobil hitam berjalan pelan hendak memasuki gerbang yang tertutup rapat.

"Halloooo, permisi... Gue minta tolong dong, boleh ya gue masuk ke mobil lo? Gue gak bisa dihukum, gue gak mau di hukum hari ini. Hallooooo tolongin guee plisss. " Ucap Syakira dengan tangan yang mengetuk ngetuk kaca mobil.

"Tolongin gue dong, plissss... Respon gue kek jangan diem aja. Bisa ya gue masuk ke mobil lo gue numpang sampek parkiran supaya gak kena hukum, pliisss..." Ucap Syakira frustasi pada lelaki yang berada dalam mobil karena ia sama sekali tidak merespon ucapan Syakira.

Dari kejauhan terlihat pak satpam yang tidak lain adalah pak Umar bersama ketua OSIS SMA nya sedang berjalan menuju pintu gerbang, tentu saja untuk menghampiri dan memberi hukuman pada Syakira.

"Pak Dang mana Syakira nya? " Tanya ketua OSIS itu pada pak Dadang.

"Loh, tadi Syakira disini kok mas, orang gerbangnya aja saya kunci gak mungkin dia bisa masuk. " Sahut pak Dadang yang tampak kebingungan ketika mendapati Syakira yang sudah tidak ada didepan gerbang.

Tin tinnn.... Suara klakson mobil terdengar nyaring dari depan gerbang.

"Pak buka gerbangnya! " Titah laki laki dari dalam mobil dengan suara beratnya.

"Eh mas, bapak bukain gerbangnya mas. " Sahut pak Dadang menuruti perintah dari laki laki itu.

"Siapa dia pak Dang? " Tanya ketua OSIS itu.

"Oh itu, dia anak dari pemilik SMA ini mas, bapak denger dia mau pindah kesini. "

"Oh, yaudah pak Dang saya mau masuk kelas dulu, besok kalau Syakira telat lagi bilang saya pak Dang. "

"Sip mas. "

"Awwww.. Sakit tauuu. " Ucap Syakira kesakitan karena kepalanya yang ditekan kuat kebawah dengan posisinya yang jongkok.

"Mendingan gue teken pala lo apa lo harus dihukum? " Tanya laki laki itu dengan suara bariton nya.

Flashback

"Tolongin gue dong, plissss... Respon gue kek jangan diem aja. Bisa ya gue masuk ke mobil lo gue numpang sampek parkiran supaya gak kena hukum, pliisss..." Ucap Syakira frustasi pada lelaki yang berada dalam mobil karena ia sama sekali tidak merespon ucapan Syakira.

Laki laki itu hanya memandang lurus kedepan mencoba untuk tidak memperdulikan keberadaan gadis yang sedari tadi mengetuk-ngetuk kaca mobilnya.

"Masuk! " Titah laki laki itu dari dalam mobil.

Flashback off

"Mendingan gue teken pala lo apa lo harus dihukum? " Tanya laki laki itu dengan suara bariton nya.

"Iya iya, gue Syakira. Lo siapa? " Tanya Syakira dengan tangan yang menjulur ke depan laki laki itu.

Laki laki itu hanya diam mematung tanpa memperdulikan ucapan Syakira.

"Lo lagi sariawan apa gimana siii? " Tanya Syakira yang geram karena ucapannya tak direspon

"Keluar! " Ucapnya singkat dan padat serta penuh penegasan.

"Okee, btw thanks. Gue ulangin lagi, nama gue Syakira Andini Aa-bi-mana. " Ucap Syakira dengan mata yang mengeja name tag laki laki itu.

"Berani banget lo pakek nama gue. " Tegas laki laki itu dengan sorot mata yang tajam pada Syakira.

"Salah sendiri ganteng, wlekkkkkk. " Diiringi tawa renyah Syakira.

Laki laki itu hanya terdiam cengo mendengar penuturan gadis itu, ia tidak habis pikir bagaimana bisa ada gadis gila seperti itu disekolah orang tua nya.

"Dasar sinting. " Ucap lelaki itu ketika melihat gadis itu berlarian sambil tertawa.
.
.
.
Tbc

Please votenya ya, btw ini cerita pertama aku, mohon maaf kalau masih banyak typonya.

ABIMANA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang