12

31 3 0
                                    

Hari ini langit tak lagi mendung seperti biasanya. Mungkin ini adalah ketiga kalinya cewek berambut hitam panjang itu pulang bersama Abimana. Saat dirinya tak lagi merengek untuk bisa dekat dengan cowok itu, justru ada saja kejadian kejadian yang membuatnya semakin dekat dengan Abimana.

"Abiiii." Syakira menepuk pundak cowok yang kini berdiri dengan posisi memunggunginya itu, Abi mendengus kesal saat tahu siapa pelaku yang menepuk pundaknya itu.

"Nunggu lama?"

"Hm." Jawab Abi. Syakira mengerucutkan bibirnya. Merasa kesal dengan jawaban Abi yang ogah ogahan.

Mereka berdua berjalan menuju parkiran dengan Syakira yang berusaha menyamai langkah besar cowok itu. Di bawah langit sore yang cerah ini Syakira tersenyum dengan samar. Ia sangat senang sebab ia akan pulang bersama Abimana lagi. Dari samping Abi, ia tersenyum senang sekali, walaupun tangannya tak henti hentinya meremas perutnya.

Senyuman Syakira tak berlangsung lama karena seseorang menghadang jalan mereka.

"Pak Abi, emm maksud saya kak Abi, tolongin dong, ada siswi cheerleaders yang pingsan di lapangan."

Syakira berdecak kesal, saat dia sudah dekat dengan Abi, ada saja yang menghambat nya.

"Siapa?"

"Melisa kak."

Syakira sontak mengubah mimik wajahnya, ia menoleh ke arah Abi yang berdiri di sampingnya. Tampak cowok itu biasa saja. Lagi pula Melisa adalah cewek yang terkenal dengan kegatelannya pada cowok tampan, mustahil bagi seorang Abimana mempunyai selera seperti Melisa, pikir Syakira.

Abimana menoleh ke arah Syakira seakan meminta persetujuan darinya.

"Lo tolongin aja dulu, gue tunggu disini." Ucap Syakira, kemudian cowok itu pergi meninggalkannya dan berjalan mengikuti cewek tadi.

Syakira memilih duduk menunggu seraya meremas remas perutnya. Ia mengeluarkan botol berisi butiran pil pil yang langsung ia teguk. Meskipun ia sudah meminum obat entah mengapa sakitnya tak kunjung reda seperti biasanya.

Rasa sesak menjalar begitu saja bersamaan rasa sakit di perutnya. Suara ketukan sepatu yang mendekat membuat Syakira mendongak. Benar saja Abi telah kembali. Cowok itu kini telah berdiri di sebelahnya.

Mereka memilih lanjut berjalan menuju mobil Abi. Selama di perjalanan, Syakira tak banyak bicara, membuat cowok di sebelahnya itu sedikit keheranan. Abi melirik Syakira sekilas, tampak cewek itu menggigit gigit bibir bawahnya dan wajahnya juga sedikit pucat.

"Lo sakit lagi?"

"Eng-gak"

Syakira sibuk meremas sabuk pengamannya untuk menyalurkan rasa sakitnya yang kian menjalar.

Abi memarkirkan mobilnya di halaman yang luas. Ia keluar dan berjalan mengitari mobil, ia membuka pintu untuk Syakira. Syakira yang sedari tadi memejamkan matanya dibuat kaget dengan tempat yang mereka datangi saat ini.

"Ngapain kesini?"

"Nanem padi." Cowok itu langsung membopong tubuh Syakira begitu saja tanpa meminta persetujuan darinya.

"Ngapain bi kesini bukannya pulang?"

"Lo diem atau gue lempar tubuh lo!" Ucapan Abi membuat cewek itu langsung diam menurut padanya.

Wajah mungil cewek itu, ia sembunyikan di dada bidang milik Abi. Sakit yang ia rasakan tidak dapat Syakira tahan lagi.

"Sya..." Abi menunduk ke wajah Syakira. Keringat dingin cewek itu telah membasahi keningnya. Perlahan matanya mulai memejam.

ABIMANA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang