Pagi pagi sekali Syakira segera berangkat ke sekolah tak lupa dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Selamat pagi pak Dadang." Sapanya pada satpam sekolahnya.
"Tumben kamu gak telat?" Tanya lelaki seumuran dengan ayahnya yang sedang berjaga didepan gerbang sekolah.
"Mana pernah Syakira telat." Kemudian berlalu meninggalkan pak Dadang.
Syakira berjalan dengan langkah yang riang sambil melantunkan lagu favoritnya. Ia menyapa ramah siswa siswi yang ia lewati di sepanjang koridor.
Ssssstttt...
"Selamat pagi pak." Ucap Syakira dengan senyum lebarnya
"Selamat pagi."
"Pak, aku mau nitip ini buat pak Abi ya." Kemudian menyodorkan kotak makan miliknya.
"Saya dengar, pak Abi sudah gak ngajar non."
"Terusss pak Abi kemana? Pindah kemana? Bapak kasih tau pak Abi pindah ke-
"Ituuu." Tunjuk pak satpam memotong kalimat Syakira.
Pagi pagi sekali anak anak Atlas telah tiba di sekolah. Sebuah kejadian yang langka mengingat mereka adalah anak anak yang hobinya datang terlambat. Cowok cowok berbadan tegap dengan tampilan khasnya memenuhi koridor utama. Aura dingin mengiringi langkah mereka. Namun ada yang berbeda, perbedaan yang sangat mencolok bahkan membuat kaget seisi sekolah. Cowok yang menjadi obsesinya berjalan bersama Anak Atlas. Ia berjalan dengan tatapan datarnya di baris paling depan dan dibelakangnya diikuti oleh Aska, Nando, Alfa. Bukan itu saja membuat terkejut seisi sekolah, pakaian yang dipakai Abi bukanlah setelan jas yang biasa ia gunakan melainkan seragam sekolah seperti yang siswa siswi pakai setiap hari.
"Itu bukannya pak Abi ya?"
"Kok bisa sama anak Atlas?"
"Pak Abi pakai seragam?"
"Itu bukannya guru anak IPS ya, kok sama Anak Atlas."
Berbagai pekikan kaget mengiringi langkah anak Atlas. Syakira yang mengikuti arah tunjuk pak satpam dibuat kaget dengan apa yang ia lihat. Seorang Abimana berjalan bersama anak Atlas tak lupa Seragam yang menempel di badannya membuatnya menjadi semakin bingung.
Matanya tanpa kedip melihat Abimana. Perlahan tapi pasti langkah Abi mendekati Syakira. Dan ya, Abi melewati Syakira begitu saja tanpa sepatah katapun.
"Kedip sya." Ucap Alfa menyadarkan Syakira ketika cowok itu melewatinya.
Syakira segera berlari menyusul Abi dan gerombolannya tak lupa kotak makan yang masih berada di tangannya.
Stopppp.... Tangan Syakira menghadang langkah Abi dkk.
"Abiii?" Syakira mengerutkan keningnya kebingungan atas apa yang ia lihat saat ini. Ia meneliti dari atas sampai bawah. Bagaimana mungkin Abi yang selama ini menjadi gurunya tiba tiba berpakaian seragam layaknya murid sepertinya.
"Abi ketua Atlas asal lo tau." Jawab Alfa yang membuat cewek itu memekik kaget.
"Maksudnya?" Tanya Syakira yang masih bingung kemudian menoleh ke arah Abi.
"Maksudnya A-
"Gak perlu lo jelasin ke dia, gak penting." Potong Abimana.
"Nggak penting bagi lo? Tapi mau lo guru apa lo juga murid gue gak perduli, yang gue tau perasaan gue ke lo tetep sama." Tegas Syakira pada cowok yang berdiri di depannya kini. Cowok itu tak menanggapi ucapan Syakira, ia hanya diam tak merespon sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMANA (ON GOING)
Fiksi Remaja"Gue suka sama lo bi." "Gue guru lo dan lo murid gue." Ucapnya datar. "Gue tau, dan gue gak perduli! Gue bakal bikin lo balik jatuh cinta sama gue titik gak pakek koma apalagi tanda tanya." Katanya dengan sorot mata penuh keyakinan. Bagaimana jika...