EMPAT

89 83 54
                                    

     “Bayangan lo terus menghantui gue, ini pertama kalinya gue mikirin cewek, lo yang pertama Naura.

~Elvano Erlando Syahreza

    Salam manis dari Author guys!

Gimana kabarnya? Baik kan syukurlah

  Jangan lupa vote ya guys!

                  ♢○○○○♢♢○○○○♢

  "Astagfirullah Arla!" pekik Clara heboh.

  Naura yang baru selesai mandi segera berlari keluar kamar mandi, shampo di rambutnya belum sempat ia bilas karna mendengar teriakan Clara. "Ada apa sih?" tanya Naura.

  "Nih, bocah curhat sama guling sambil ketawa-ketawa. Fikss harus kita bawa ke RSJ."

  Arla yang mendengar itu mengangguk semangat, matanya berbinar menatap Clara membuat Clara jijik melihatnya. "RSJ, roti susu keju. Clara mau beliin semua itu? Wahh.. Baik banget!"

  Naura mengelus dadanya sabar, ia kembali ke kamar mandi untuk membilas shamponya daripada meladeni Carla yang lemotnya minta ampun.

  Clara memutar bola matanya malas, mau di jelaskan bagaimana pun Carla ini susah pahamnya butuh waktu bertahun-tahun untuk membuat Carla paham. Catat itu!

   "Gue, makin gak yakin kalo lo jadian sama Gerry, soalnya mana mau si Gerry sama lo yang bikin orang pusing ampe kepala mau pecah." ucap Clara.

  Carla mendengus sebal, mungkin ia harus mengajak Gerry hari ini agar kedua sahabatnya itu percaya.

   Naura keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap, di liriknya kedua sahabatnya yang sedang adu mulut. "Buktiin kalo lo, udah jadian ama si Gerry. Bawa Gerry jalan-jalan sore ini," Naura berbicara sembari memakai Skincarenya.

   Clara melempar bantal kemuka Carla, gadis itu berjalan ke kamar mandi dengan handuk tersampir di bahunya. "Sialan lo, Ra!" maki Carla.

  "Btw, lo kenapa Nau? Cerita sini." Carla menepuk kasur di sebelahnya.

  Naura yang sudah selesai memakai Skincare dan mengolesi sedikit make up di wajahnya, menghampiri Carla memeluk gadis itu sembari menangis.

  "Huaaa... Gue, di bentak," adunya. Carla mengusap punggung Naura menenangkan gadis itu.

  "Siapa yang bentak lo? Sini gue ajakin Suit, bener-bener ya tuh orang!" bukannya menjadi tenang Naura malah semakin menangis.

  "Duh.. Jangan nangis dong, Cupp... Cupp... Cupp... Entar gue beliin permen deh," Naura melempar tisu bekas ingusnya ke muka Carla. "Lo, kira gue bocil!"

  "Iwuhh.. Nau, jijik!" Naura mendengus kesal bukannya menangkannya Carla malah semakin membuatnya kesal.

   "Lah?? Kok berenti nangisnya?" Naura menunjuk tisu Clara yang sudah habis.

  "ARA! TISU MANA EMERGENCY NIH!" teriak Carla.

  "DI LACI!" teriak Clara dari kamar mandi.

  Carla segera mengambil tisu di dalam laci lalu memberikannya ke Naura. "Nih, nangis lagi aja," Naura mengangguk sembari mengambil tisunya lalu membuangnya di bawah kasur Clara.

  "ALLAHUMMA SHOLI ALA SAYIYDINA MUHAMMAD, SIAPA YANG BIKIN KAMAR GUE KEK GINI!" ucap Clara mengelus dadanya sabar.

  Di liriknya malas ke arah Naura yang melempar tisu bekasnya ke segala arah, matanya membola kala melihat Naura ingin menghabiskan tisunya lagi.

Between Friends Or Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang