DELAPAN BELAS

23 3 1
                                    

   "Jangan terlalu di pikirin. Buang rasa bersalah Lo, ini udah takdir. Gak ada yg bisa melawan takdir."

  ***

"Gerald!"panggil gadis itu.

"Lo, bikin orang di rumah gempar tau gak? Bayangin aja, nyokap Lo nelpon gua jam 12 malam gini. Gak bisa tidur gua jadinya, dan berakhir nemuin Lo di rumah kosong ini."omel cowok itu.

"12 malam?"

Gerald memutar bola matanya malas. "Noh,liat!"ucapnya sembari memperlihatkan jam yang ada di tangannya.

"Huft... Gua dah bilang, kalo ada apa-apa cerita. Bukan main kabur aja,"

"M-maaf."

"Okey, pulang ya? Bunda khawatir sama Lo, besok gua janji bakal bantuin lo nyari Nayla lagi."

Naura mengangguk. Ia segera menggendong tasnya menuju motor Gerald.

"Rald buruan! Gue takut ada hantu."

"Ckk.. Lo yang kabur, Lo juga yang takut. Dasar cewek!"

Grepp...

Jantung Gerald seakan mau copot dari tempatnya. Bagaimana tidak? Gadis itu memeluk erat pinggangnya Tampa ia suruh.

"Udah gak usah takut. Ada gua," tangan kirinya menggenggam tangan gadis itu.

Tangan gadis itu dingin. Sepertinya ia ketakutan, bagaimana tidak? Sekarang jam 12 malam. Tengah malam begini kebiasaan para hantu berkeliaran.

Gerald melirik kaca spionnya, wajah tenang Naura yang tertidur di pundaknya yang pertama kali ia lihat. "Cantik."gumamnya.

Drett... Drett....

Gerald merasa ponselnya bergetar segera memberhentikan motornya di pinggir jalan sebentar. Di rogohnya saku jaketnya mengambil benda itu.

  Bang Faris :

Dh ktmu?

Woi

Udh bang

Otw nih

Bilang bunda
Jngn khawatir

Y

Gua tunggu

Sip

Read✓✓

Dengan segera Gerald menaro ponselnya kembali ke saku jaketnya. Lalu segera melajukan motornya menuju rumah gadis itu.

***

Tak butuh waktu lama, kini Gerald sudah berada di depan rumah Naura. Memang jarak tempat itu hanya 15 menit saja dari sini.

Dua orang yang terlihat cemas tampak berdiri di depan pintu rumah. Dia adalah Sarah dan Faris.

Between Friends Or Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang