TIGA

96 88 37
                                    

 
    “Hujan,aku harap malam ini turun dengan derasnya agar engkau bisa menutupi kesedihanku.

   ~Naura Bellvania Carrolyn

                  ✤✤✤✤✤✤✤✤✤✤

     Tak butuh waktu lama. Motor Sport berwarna merah itu kini sudah berada didepan gerbang rumah Naura.
  
    Elvano melirik Naura di kaca Spionnya gadis itu terlelap sembari memeluk erat pinggangnya. "Pantesan aja diem, taunya ketiduran." batin Elvano.

  Tidak berniat membangunkan gadis itu, Elvano mengambil ponselnya bermain game Online sembari menunggu gadis itu bangun.

   Perlahan manik mata hitam pekat itu terbuka betapa terkejutnya ia saat melihat dirinya sudah berada di depan gerbang rumahnya.

   Di liriknya Elvano yang asik memainkan game Online yang ia ketahui dengan sebutan Mobile Legends itu.

  "Udah bangun?" Naura terkejut saat Elvano kini menatapnya dan sudah berhenti memainkan gamenya.

  "Kenapa gak bangunin?" Naura mengerucutkan bibirnya kesal.

   Elvano sempat terkekeh kecil melihat Naura tanpa sadar tangannya bergerak mengacak-ngacak rambut Naura pelan.

  Naura bertepuk tangan kegirangan, menurutnya kejadian langka melihat Elvano terkekeh karenanya, sadar akan hal itu Elvano kembali mengubah raut wajahnya menjadi dingin tak tersentuh.

  "Kebo." ucap Elvano sembari memasukkan Ponselnya ke kantong celananya.

  Naura menghentakkan kakinya kesal layaknya anak kecil yang tidak di beri uang oleh ibunya, Elvano yang melihat itu menahan tawanya ia tidak ingin Imagenya hancur di depan gadis itu.

  "Keknya gua, perlu ketemu Bunda lo deh," tutur Elvano.

  Dengan semangat 45 Naura menarik tangan Elvano ingin membuka gerbang rumahnya, namun urung karna cowok itu melanjutkan ucapannya yang membuat Naura jatuh ke jurang setelah terbang ke atas tadi.

  "Mau nyuruh Bunda lo, masukin lo ke perut lagi. Abisnya kelakuan lo kek bocah," lanjutnya.

   Naura terdiam ia pikir tadi Elvano ingin meminta restu taunya malah itu, gini nih kalo Berekspetasi terlalu tinggi taunya tidak sesuai Ekspetasi. "Sakit hati Zubaidah Bang," batinnya.

  Elvano menaikkan alisnya bingung, Naura yang tadi terus mengoceh kini tiba-tiba diam seribu bahasa. Ada apa dengan Naura?? Ia pun tidak tau. Apa ada yang tau?

  "Kenapa lo?" setelah lama terdiam Elvano akhirnya menanyakan kenapa gadis itu diam sekarang.

  Naura menggeleng sebagai jawaban, Motor Ninja berwarna hitam berhenti di depan mereka membuat perhatian mereka teralihkan.

   Seorang Faris Calvin Alexander turun dari motornya menatap tidak suka ke arah cowok di sebelah Naura.

"Brengsek, kenapa Naura bisa pulang sama lo, hah!" Faris maju menarik kerah baju yang di kenakan Elvano.

Elvano ingin menjawab, namun Faris terus saja memukulinya tanpa ampun, segitu dendamnya kah Faris kepadanya?

  Faris melirik Naura yang kini tidak memakai seragam sekolahnya lagi, melainkan memakai Dress yang ia yakini bukan milik gadis itu.

  "Darimana lo?" tanya Faris menatap tajam Naura.

  Naura menunduk takut, ia tidak berani melihat Faris atau pun menjawab pertanyaan Faris, entah kenapa rasanya lidahnya kelu untuk menjawab pertanyaan Faris.

Between Friends Or Love(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang