1. Pertemuan

821 97 55
                                    

Hallo!!
Apa kabar kalian semua?
Semoga dalam keadaan sehat ya

Aku datang lagi dengan cerita baru, yuhuu!!
Semoga kalian suka
Jangan lupa dukung ya, vote dan koment
Selamat membacaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

AUTHOR POV

Tuk...

Tuk...

Tuk...

Suara langkah kaki jenjang dengan sepatu hak tinggi berwarna hitam memenuhi kafe itu. Padangan seluruh orang di sana tertuju pada seorang wanita cantik yang mengenakan jas hitam.

Di tempat yang sama seorang lelaki berpakaian rapi tengah duduk disudut kafe seraya menatap arloji yang melingkar di tangannya.

"Pelayan!!" Panggil wanita itu. Tak berselang lama seorang pelayan di kafe itu mendekat ke arahnya.

"Saya mau..." Perkataannya terhenti saat si pelayan malah melewatinya.

Dia melihat pelayan itu berbicara pada seorang lelaki yang duduk dipojokan. "Hey mbak!" Dengan kesal dia menghampiri pelayan itu.

"Saya yang duluan yang manggil mbak tadi, kok malah ke sini dulu sih?!" Perlahan pria itu membuka kaca mata hitamnya seraya berdehem.

"Maaf mbak, tapi tuan ini..."

"Emang siapa dia ha? Asal kamu tau ya, saya bisa laporin tindakan kamu ini ke atasan kamu!" Kata si wanita dengan menggebu-gebu.

"Sudah, lebih baik kamu urus dulu wanita stres ini." Pinta lelaki itu.

"Heh! Tuan dengan paham egoisme! Tolong jaga mulut anda ya, enak aja bilang saya stres, yang ada itu anda yang stres!" Dilanda rasa lapar yang tak tertahan di tambah lagi mendapatkan percikan hinaan siapa yang tak emosi jika seperti itu? Begitu pun dengan wanita ini.

"Iya. Apa saja yang wanita ini pesan biar saya yang bayar." Ucap pria itu pada si pelayan.

"Gak usah! Emang anda anggap saya miskin? Saya tidak perlu belas kasihan dari orang seperti anda! Cukup sekali saya datang ke kafe ini. Pelayanan sangat buruk!!" Dengan perasaan penuh amarah wanita itu pergi.

Braaghh!!

Dengan kasar ia membanting pintu mobilnya. "Awas aja ya kalo sampai ketemu lagi, gue bejek lo!" Gerutunya.

Mobil putihnya terhenti didepan sebuah gedung besar nan mewah. Aldara's Property. Ia mempercepat langkahnya memasuki gedung itu saat melihat jam sudah menujukkan pukul 8.

"Kiaraa!!!" Suara teriakan itu menghentikan langkahnya ia memutar bola matanya dengan malas.

"Apaan lo?!" Jawabnya sedikit membentak.

"Iiihh mbak, jangan marah-marah napa kaget saya," Ucap wanita yang meneriakinya.

"Kenapa sih mbak Kiara ini? Kok pagi-pagi galak amat." Tanya wanita itu.

Wanita yang diketahui bernama Kiara menghela nafasnya. "Kesel gue, mana udah laper banget bukannya dapet makan, eh malah dapet hinaan."

"Awas aja ya kalo ketemu sama tu orang ihhhh!!! Gue injek...injek...injek...!!" Kiara mengentak-entakkan kakinya.

"Sampai benyek!" Imbuhnya.

"Serem banget sih lo." Ucap teman wanitanya.

"Iya udah, lupakan orang itu nanti gue traktir makan deh lo, ya?" Mendengar kata 'traktir' senyum sumringah langsung terukir di wajah Kiara.

PUKIS MOZARELLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang