2. Pria di Kafe

254 78 16
                                    

"Kau??!!"

*****

Lelaki itu menoleh sekaligus Pak Brata. "Kalian sudah saling mengenal?" Tanya Pak Brata.

"Ini Moza anak saya, Kiara." Pak Brata memperkenalkan Moza putranya.

"Jadi ini yang namanya Kiara? Asal papa tau, ini! Orang ini yang udah nyiram Moza pake minuman sampai berwarna gini!" Lelaki bernama Moza itu menujuk ke arah kemejanya yang sudah berwana merah.

Entah perasaan apa yang menyelimuti dirinya, Kiara hanya tertunduk diam. "Heh! Kamu kenapa diam saja?! Akui bahwa kamu yang sudah menyiram saya seperti ini!" Kata Moza sedikit membentak. Hal itu sontak membuat Kiara terkejut tiba-tiba air matanya menetes.

"Moza sudah, jangan membentak seperti itu." Ucap Pak Brata.

Pak Brata menghampiri Kiara dan mengelus pundaknya yang bergetar. "Kiara, maafkan anak saya ya, dia memang seperti itu orangnya."

Kiara menggeleng. "Tidak, seharusnya saya yang minta maaf Pak. Maafkan saya Pak Moza," setelah mengatakan hal itu Kiara langsung pergi dari ruangan atasannya.

KIARA POV

Aku langsung melempar tasku ke sofa. Merasa bersalah karena telah menyiram lelaki yang akan menjadi atasan baruku. "Kiara, kamu kenapa sayang?" Tanya Mama seraya mendekatiku.

"Gapapa kok ma, Kiara lagi capek aja." Ucapku berbohong.

"Beneran?" Mama menatapku khawatir. Aku mengangguk menjawabnya.

"Yaudah kalo gitu kamu makan dulu, habis itu istirahat ya." Mama mengelus wajahku dengan lembut dan aku langsung memeluknya.

Mama adalah segalanya bagiku setelah papa pergi meninggalkan kita berdua saat aku baru berusia 1 tahun. Hingga kini aku belum tau siapa sebenarnya ayah kandungku dan apa alasan beliau pergi meninggalkan kami.

*****

AUTHOR POV

Kiara dan sang mama, Alisha tengah menikmati cemilan sambil menonton acara televisi. Kiara memang tak bisa berbohong pada sang mama, ia sudah menceritakan semua yang terjadi di kantornya pagi ini dan Alisha menyuruhnya untuk meminta maaf pada atasan barunya itu secara pribadi.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu menghentikan canda tawa keduanya. "Biar mama yang bukain." Alisha beranjak dari sofa menuju pintu.

Ia terlihat terkejut. "Rizky? Apa kabar?" Pria bernama Rizky itu mencium tangan Alisha.

"Kabar baik Ma, Mama gimana?" Tanyanya. Alisha tersenyum senang.

"Mama kabar baik,"

"Mama!!! siapaa???" Tanya Kiara sedikit berteriak.

"Ada Rizky." Balas Alisha.

Tanpa basa-basi Kiara langsung berlari dan memeluk Rizky layaknya seorang bayi. Dia memangis terisak di pelukan kekasihnya itu.

"Sayangku, kenapa nangis?" Rizky mengelus-elus kepala Kiara agar wanitanya itu tenang.

Alisha memberi kode bahwa Kiara sedang ada masalah. Rizky dan Kiara duduk di sofa ruang tamu. "Kenapa?" Tanya Rizky dengan lembut. Lelaki tampan berbadan tegap itu sangat menyayangi kekasihnya, Kiara.

"Kangen," ucap Kiara manja. Alisha terkekeh menyaksikan perilaku bucin sepasang sejoli itu.

"Mama tinggal dulu ya, masih ada kerjaan kantor." Alisha pergi menuju ruang kerjanya.

"Kamu jahat, aku lama banget nungguin kamu tau!!" Rengek Kiara. Rizky tertawa lalu kembali memeluknya.

"Maaf ya sayang, kerjaanku banyak soalnya,"

PUKIS MOZARELLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang