9. KUCING LORENG

33 13 16
                                    

Votmenn guys!!

Happy reading!!

Rampung mencatat semua tugas sekolah karena ketinggalan pelajaran kemarin, Geby merapikan buku-bukunya untuk ia tata kembali pada lemari khusus peralatan sekolahnya.

Tak berselang lama Yuda masuk kedalam kamar dengan membawa anak kucing berwarna loreng orange yang ia gendong pada lipatan tangannya.

Geby yang melihatnya sudah was-was gadis itu alergi dengan bulu hewan ditambah lagi ini kucing, poin minusnya lagi dia juga takut dengan hewan mungil nan imut itu.

"Pus cctctct." Ujar Yuda meinamang kucingnya.

"Dapet darimana?" Tanya Geby.

Yuda mendongak "didepan rumah, kasian masih kecil lagi." Ujarnya.

"Sini, lucu lho nih." Lanjutnya sambil memamerkan kucingnya yang anteng dalam gendongan Yuda.

"Mending buang aja deh Yud."

"Kenapa?"

"Gue alergi sama bulu kucing." Ucap Geby.

"Gak bohong kan? Bilang aja takut." Remeh Yuda sambil menaik turunkan alisnya.

"Gak gue emang alergi sama bulu kucing, gak percaya tanya aja SAMA MAMA." Geby meninggikan suaranya lantaran Yuda malah mendekat dan menyerahkan kucingnya.

"AHH SANA GUE ALERGI!!." Geby berteriak dan berlari menghindari Yuda yang masih gencar menakut nakutinya, tangannya tak tinggal diam, Geby memukul Yuda dengan bantal atau benda ringan apapun yang berada didekatnya.

"YUDA SANA GAK? BUANG KUCINGNYAA!!"

"Orang lucu juga kok." Ujar Yuda berbicara pada kucingnya membuat Geby berdecak sebal.

"Buang gak? Kalau enggak kamu tidur diluar."

"Emang berani, hm? Kata BMKG malam ini bakal hujan disertai petir."

"Udah ahh yang penting buang dulu kucingnya." Rengek Geby, air matanya bahkan sudah menetes membuat Yuda gelagapan.

"Jangan nangis, iya iya ini mau aku taruh di dapur."

"Kok didapur?" Tanya Geby tak santai.

"Ini udah malem kasian kucingnya kalau disuruh keluar, dingin juga."

"Seterah yang penting jangan sampai masuk kamar."

"Iya iya." Ujar Yuda berlalu pergi menuju dapur.

🌹🌹🌹

Didapur, Yuda menyiapkan sebuah kardus besar yang sudah ia desain untuk kucingnya, bahkan dirinya menyiapkan bantal kecil dan selimut didalamnya.

"Tidur ya pus, udaranya dingin jangan di lepas selimutnya." Ucap Yuda mengelus kepala kucing itu membuat kucing berwarna loreng orangenya menutup matanya.

"Mana kucingnya?"

Yuda menoleh setelah itu ia berdiri dan mencuci tangannya di wastafel.

"Itu disana." Tunjuk Yuda yang diangguki Geby.

"Besok harus udah gak ada dirumah."

"Iya." Balas Yuda.

"Lo mau kemana?" Tanya Geby.

"Mau ngecek berkas berkas kantor."

"Dimana?"

"Di rumah." Ucapnya lalu pergi.

Turtledove [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang