11. CANCEL

16 6 82
                                    

Happy reading!!

Votee komenn jangan lupa ya!!

Geby menatap Yuda yang juga sedang menatapnya. Geby merasa tubuhnya panas dingin, gejolak dari tubuhnya membuat jantungnya berdetak lebih cepat ditambah keringat yang mulai membasahinya.

Yuda membuka kaosnya menyisakan dada bidang atletisnya dan celana pendek berwarna abu-abu.

Geby ingin berdiri namun nihil karena Yuda dengan cepat mencekal tangannya.

"Play with me baby." Ujarnya mencumbu daerah sekitaran leher Geby.

Geby menahan napas serta suara suara laknat yang ingin keluar dari mulutnya. Dia tidak bodoh, ia sering menonton adegan seperti ini.

"Gue belum siap, siapapun tolong gue!!"

Yuda menggigit leher Geby membuat sang gadis mengerang dan meremat kain sprei hingga kumel.

Yuda tersenyum miring, ia memindahkan badan Geby agar berada di pangkuannya, sedangkan sang gadis menatap matanya.

Dengan cepat Yuda menncium bibir Geby rakus tak lupa tangan Geby yang dikalungkan dileher Yuda.

"Jadi ini rasanya." Ujar Geby membatin sembari membalas ciuman Yuda.

Hampir 2 menitan tautan antara bibir mereka terlepas dengan napas tersengal-sengal.

Yuda meletakkan Geby dikasur dan ia diatas tubuh gadisnya. Geby menatap Yuda takut apalagi cowok itu mulai melepas celananya.

Tapi....

Bruk

Yuda terjatuh di sampingnya dengan mata tertutup, cowok itu menggerang kecil dan tak lama suara dengkuran terdengar.

"Kok agak nyesek gini ya? Gantung lah anjirr." Gumam Geby menatap Yuda yang tidur tengkurap dengan bertelanjang dada.

"Makannya kalau mabuk itu jangan nafsu dasar cowok!"

🌹🌚🌹

Yuda mengerjapkan matanya dan melihat sekeliling, Geby sudah tidak ada. Yuda duduk dan bersender pada kepala kasur, kepalanya sangat pusing. Ia menatap tubuh bagian atasnya yang tidak terbalut baju.

Mencoba mengingat kejadian tadi malam, tak berselang lama Geby datang dengan seragam sekolahnya membawakan bubur dan secangkir teh hangat.

"Udah bangun?" Tanya Geby meletakkan nampan di nakas.

"Ini dimakan aku mau berangkat sekolah."

"Sama siapa?" Tanya Yuda dengan suara seraknya.

"Naik ojek."

"Gak usah, aku bisa anterin." Ucap Yuda mencoba untuk berdiri namun kepalanya seketika pusing.

"Udah jangan ngeyel, kamu istirahat aja."

Turtledove [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang