7. HARI H

50 17 6
                                    

Yok votmen dulu yok-.

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Persiapan dari seminggu yang lalu pun sudah terpampang dengan jelas didepan mata. Di dalam gedung berlantai 30 ini semuanya didesain dengan dominan warna putih serta biru langit, serba serbi pernak-pernik khas pernikahan.

Semuanya tertata dengan apik, dan hari ini adalah hari tersibuk bagi pengurus acara juga keluarga yang mengadakan.

"Cantik banget kamu, Nak." Puji Dewi menatap anak gadis nya dari pantulan kaca.

"Emang udah cantik Ma, dari lahir." Jawab Geby, membuat kekehan dari mereka berdua.

"Papa mana Ma?"

"Lagi diluar ngurus-ngurusin yang belum bener." Ujar Dewi yang dapat anggukan dari Geby.

"Bentar lagi acaranya di mulai sana siap-siap." Suruh Dewi.

Sang penata rias memperbaiki make up Geby yang di rasa belum benar dan sedikit pudar. Sambil menunggu, tangan Geby sudah berkeringat dingin, ini adalah pengalaman pertama yang pernah ia lakukan dan ia berharap ini juga untuk terakhir kalinya.

"Slow aja Geb gak usah nervous." Ujar Zara menenangkan Geby dengan menepuk nepuk pundaknya.

Geby mengangguk dan menarik napasnya.

Memasuki altar ia sudah di sambut  Ibram dengan pakaian formalnya yang nampak gagah dengan sapu tangan berwarna putih pada bagian saku didadanya.

Ibram tersenyum penuh bahagia melihat putrinya yang sangat cantik dan anggun menggunakan pakaian pengantin.

Geby berjalan di sisi Ibram beriringan menuju ke altar yang di sana sudah ada Yuda dengan pakaian formal yang nampak berbeda dengan hari-hari biasanya. Dari raut wajah ia sangat bahagia, tak lupa Yuda juga tersenyum ke arah Geby.

Akad nikah di mulai, semua orang di sana sudah fokus ke arah pengantin juga penghulu.

Pak penghulu menjabat tangan Yuda, ia juga sedikit bergurau untuk mencairkan suasana tegang yang membuncah.

Setelah mengatakan hal-hal yang biasanya di katakan penghulu dengan sekali tarikan napas, dialog yang sudah cowok itu hafalkan dari semalam meluncur dengan mulusnya dari bibirnya.

Yuda bernapas lega ia juga tersenyum kearah kedua orang tuanya juga dengan kedua mertuanya.

Geby yang sedari tadi jantungnya berdetak kencang pun menarik napasnyasnya lega. Gadis itu meneteskan air mata harunya dan menyalimi tangan Yuda dan cowok itu mencium kening Geby cukup lama.

Setelah itu suara riuh dan tepuk tangan dari para tamu terdengar.

••••

Acara pernikahan yang mengundang 3000 orang ini cukup melelahkan, bahkan saat istirahat pun ada saja tamu undangan yang naik ke atas untuk memberi selamat kepada kedua pengantin itu.

Dengan berganti baju pengantin sebanyak 3x. Gadis itu salah besar, ia pikir hanya memakai 1 gaun pengantin saja. Dari pertengahan acara ia merasa lelah, lemas, letih dan ingin tidur saja. Mengingat tamu undangan yang tidak mereda dari tadi pagi.

Menjelang matahari terbenam tamu undangan yang hadir sedikit berkurang, tidak sebanyak yang tadi.

"Mau minum dulu?" Tanya Yuda.

Geby mengangguk menyetujui tawaran Yuda. Gadis itu meminum air botolan berukuran sedang yang di berikan Yuda tadi, ia meneguknya hingga setengah.

"Sini duduk dulu." Ajak Yuda, gadis itu menuruti ia juga penat berdiri sedaritadi bahkan sekarang kakinya kesemutan.

Turtledove [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang