16. Penyelesaian?

6 1 0
                                    

Sebelum lanjut baca aku minta tolong untuk vote dan komen ya thx✨

Yuda melihat bayangan wajahnya di sebuah kaca besar di dalam kamar mandi, dengan tatapan tajam dan tidak memakai baju atasan, pria bermanik cokelat pekat itu tersenyum kemenangan disana.

Entah apa yang membuatnya begitu senang, lama bercermin akhirnya ia keluar dan bergegas menuju dapur untuk mengambil minum tanpa memakai baju atasan, tentunya menampakkan perut atletis dan sixpack nya di remang-remangnya lampu pada malam hari.

Meneguk minuman dingin di kulkas, terdengar suara pintu apartemen terbuka. Menyudahi acara minumnya Yuda kembali ke kamar tanpa menyapa seseorang yang baru saja masuk, karena ia sudah tau siapa orangnya tanpa menemuinya.

Geby menyalakan semua lampu apartemen, sungguh sepi kemana Yuda? Apa cowok itu sedang lembur? Hah, apa harus begini selama ia tidak sekolah karena sakit, Yuda pun jarang di rumah. Pulang larut malam, pergi kerja pagi-pagi, begitu saja terus selama 3 hari belakangan ini.

Mungkin memang Yuda sibuk dan urusan kantor banyak, Geby mencoba memaklumi dan tidak overthingking atas pemikiran nya yang belum pasti. Tapi foto tadi siang yang diunggah oleh seorang perempuan itu siapa? Apa mereka hanya sekedar teman? Tapi kenapa dari cara mereka melakukan pose foto pun begitu mesra bahkan dirinya dan Yuda tidak pernah berfoto semesra itu.

Pikiran yang menerjang Geby membuat dirinya pusing, membuka kulkas mengeluarkan botol air minum dan menuangkannya di gelas kaca. Ia harus tetap berpositif thinking tidak mungkin dirnya cemburu hanya karena hal tersebut. Tapi hatinya sakit dan nyeri, untuk berbicara dan melihat mata Yuda gadis itu rasa tidak mampu.

Suara pintu yang dibuka dari kamar mengalihkan atensi Geby yang sedaritadi melamun dan memainkan gelasnya. Yuda berjalan menghampirinya yang membuat Geby speechless adalah kenapa Yuda tidak memakai baju atasan? Hanya memakai celana pendek berwarna hitam ditambah lagi rambutnya yang masih basah menambah kesan sexy pada Yuda. Oh my God tolong buang pikiran kotor dari otak Geby saat ini!

"Darimana?" Tanya Yuda menuangkan segelas air ke gelas yang di pakai Geby lalu meneguknya hingga tandas.

"Mall." Jawab jujur Geby tanpa menutupi sesuatu apapun.

"Ponselnya kenapa di matiin? Aku nyariin kamu dari tadi sore."

"Oh itu baterainya habis." Bohong Geby.

Yuda tidak menjawab tapi menatap intens dan tajam ke arah Geby membuat bulu romanya berdiri karena takut.

"Aku gak suka kamu kaya gini, pergi belanja gak pamitan, pulang malam, ngasih tau Zara kalau kamu gak sama dia, padahal jelas jelas aku khawatirin keadaan kamu." Penjelasan dari Yuda hanya disambut dengan anggukan Geby tidak ada niatan membalas perkataannya.

"Ya terus aku harus gimana? Kamu juga gitu katanya kerja malah mesra-mesraan sama cewek, makan bareng, gandengan tangan. Aku harus kaya gimana?! Aku mau nanyain ini sama kamu tapi tadi siang kamu bilang dikantor lagi meeting mungkin bakal lembur lagi. Kamu masih inget kan?!"

"Halo."

"Iya, apa Geb?" Tanya cowok diseberang sana.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Ragu ragu gadis itu mengatakannya dan menggigit jarinya cemas.

"Sekarang aku lagi ada meeting dan mungkin nanti aku juga ada lembur. Aku sibuk."

Geby mengangguk dan mematikan sambungan teleponnya gadis itu meneteskan air matanya yang sudah ia tahan sedaritadi.

Yuda rasa ada kesalahpahaman disini ia harus meluruskannya, "ini gak seperti apa yang kamu liat sayang."

Geby kuat untuk mempertahankan dinding nya agar tidak roboh hanya karena dipanggil sayang.

"Dia itu Sasha temen masa SMA aku, emang aku tadi siang bilang ada meeting tapi itu sesudah aku makan bareng sama dia."

"Nah kan kamu berarti tadi pagi pengen berangkat cepet cepet karena cewek itu kan!" Potong Geby cepat.

"Dengerin dulu ya penjelasanku." Suara teduh dari Yuda membungkam bibir Geby.

"Emang iya aku tadi pagi cepet cepet ke kantor karena akan nemuin Sasha tapi itu gak seperti apa yang kamu pikirin setelah makan-makan itu aku langsung ke kantor, gak kurang dan gak lebih. Yang foto itu gak sengaja di ambil sama temen Sasha yang kebetulan seorang fotografer."

"Terus yang pegangan tangan itu apa?"

"Itu Sasha yang minta." Lirih Yuda.

"Kamu emang kaya gitu Yud! Gimana aku gak marah kalo kamu aja sama cewek digituin aja langsung nurut seharusnya kamu itu nolak sekalipun dia itu temen lama kamu."

"Aku minta maaf." Ucap Yuda meraih tangan Geby untuk ia genggam.

"Udah aku mau mandi!" Geby melepaskan tautan tangan mereka dan bergegas menuju kamar mandi.

Yuda melihat punggung gadisnya yang pergi dengan kaki yang dihentakkan begitu menggemaskan, pikirnya.

••••

Selesai mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer, Geby membuka ponselnya yang ia matikan. Terdapat banyak notifikasi telepon dan chat yang masuk dari Yuda. Geby melihat pantulan dirinya melalui cermin, mulai bertanya pada dirinya yang dulu. Apa iya sekarang dia menyukai Yuda yang dulunya sangat ia benci bahkan pernah ia maki-maki? Heol, ia benci untuk mengakui nya. Lagi pula mengapa juga ia cemburu hanya karena foto Yuda dengan temannya Sasha? Mau Yuda pergi berdua atau bermesraan dengan Sasha, Geby tidak akan peduli.

Em, tapi apa iya? Geby menggeleng dan menyadarkan dirinya. Ia berpindah dan merebahkan dirinya di kasur. Hari sudah larut malam, Yuda menyusul Geby yang tidur di kasur.

Menatap punggung Geby, Yuda ingin menyelesaikan dan menyudahi acara ngambekan gadis itu.

"Sayang kamu udah tidur?" Tanya Yuda namun tidak dijawab, mungkin gadis itu sudah tidur, pikirnya.

Yuda memeluk Geby dari belakang karena gadis itu membelakanginya, "kamu jangan marah, aku sama dia cuman temen."

Geby menggeliat memutar tubuhnya menjadi menghadap Yuda "iya."

"Jangan marah lagi ya? Janji?"

"Hem."

"Kata Mama gak boleh diemin suami lebih dari 3 hari."

"Aku baru diemin kamu satu hari ini ya." Jawab Geby ngegas.

"Iya aku tau, tapi kalo lagi marahan sama siapapun juga gak boleh sampe behari hari nanti jadinya dosa, sayang."

"Kamu apaan sih, manggil sayang sayang. Gak banget." Cibir Geby.

"Emang gak mau di panggil sayang?hm?"

Geby menahan senyumnya,"udahlah aku mau tidur ngantuk"

Yuda tau gadisnya sedang salting, ia memeluk Geby lebih erat lagi dan matanya mulai terpejam karna diserang kantuk, begitupun dengan Geby yang nyaman dengan pelukan itu dan akhirnya mereka berdua pergi ke negeri mimpi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Turtledove [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang