1. PERTEMUAN

66 27 75
                                    


~Selamat membaca!~

"Halo Jeng, o iya bisa-bisa. Jam berapa?" Tanya Dewi melalui saluran telepon yang tersambung dengan Leni.

"...."

"Siap Jeng, iya see you." Ujar Dewi mengakhiri perbincangan lalu mematikan teleponnya.

"Ada apa Ma." Tanya Ibramsyah Fah Esha- selaku kepala keluarga di rumah ini.

"Nanti jeng Leni ngajak ketemuan di cafe berlian." Jawabnya mendekati suaminya yang sedang berkutik dengan laptop berlogo apple berwarna abu-abu.

"Jam berapa?" Tanyanya dengan pandangan yang teralihkan pada istri tercinta.

"Jam 8."

"Ya sana bujuk Geby sekarang udah jam 6 suruh siap-siap." Suruh Ibram yang di angguki Dewi.

Sedangkan di kamarnya Geby sedang mendengarkan musik melalui earphone berwarna putih yang ia sambungkan dengan telepon genggamnya, berjoget ria di atas kursi belajarnya mengabaikan beberapa buku pelajaran yang terbuka.

"Geby."

"Geby!" Dewi menarik earphonenya yang membuat gadis itu mengernyit tidak suka.

"Apa Ma?" Tanya Geby sedikit kesal.

Semenjak 3 hari setelah Dewi memberitahu tentang perjodohan itu ia gampang emosi dan sensitif terhadap apapun yang mengganggunya.

"Mama udah manggil kamu daritadi malah gak di jawab." Omelnya membuat Geby merotasikan bola matanya malas.

"Iya Ma jadi Mama mau apa?" Tanyanya lembut.

"Gak usah ngejek Mama kamu."

Lah siapa yang ngejek, bicara lembut salah bicara kasar tambah salah, batin Geby.

"Kamu siap-siap sana jam 8 nanti ikut Mama."

"Kemana?"

"Ketemu calon suami kamu."

"Aduh, tugas Geby masih banyak nih Ma, nanti kalau gak di kerjain di marahin Pak Tirto." Alasan Geby untuk mengindari ajakan Mamanya. Padahal sedari tadi ia hanya membaca kurang dari 10 kata karena matanya yang capek melihat angka dan huruf serta rumus yang menjadi satu. Apalagi ditambah dengan ajakan ini badannya serasa lemas seketika.

"Mama gak mau ada alasan. Jam 8 harus udah siap." Tolak Dewi mentah-mentah.

"Ma." Panggil Geby membuat Dewi  yang awalnya ingin meninggalkan kamar anaknya berbalik.

"Apa?"

"Geby masih kecil Ma, masih 18 tahun belum juga 20 masa udah nikah aja,"

"Geby kamu udah ngomong itu lebih dari 100x ya. Mama sampai bosen dengernya." Jawab Dewi.

"Mama ih!" Dumel Geby.

••••

"Zar ajakin gue kabur dong," Rengek Geby melalui sambungan telepon.

"Gila lo! Yang ada ntar gue di tebas habis sama Tante Dewi."

"Ah lo tuh gak bespeng banget!" Ujar Geby.

"Udah ya Geb, gue mau lanjut nonton drakor bay!"

Sambungan telepon terputus secara sepikah membuat Geby mengumpat tak karuan. Teman lagi butuh, bingung, frustasi malah di cuekin kan teman anj-

"Geby ya Tuhan kenapa belom siap-siap sih udah jam 7 ini." Omel Dewi di depan pintu kamar anak gadisnya.

"Iya Ma ini juga masih siap-siap." Geby beranjak dari kasurnya dan mengganti baju tidurnya dengan gaun yang telah di siapkan oleh Dewi.

Turtledove [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang