17. Pernyataan Yonghoon

51 10 12
                                    

Musim semi yang mencapai akhir ternyata menjadi awal dari meningkatnya hubungan Yonghoon dan Patricia. Di tengah suasana yang aman dan tenteram ini, terdengar sebuah kabar dari Sang Raja. Yaitu pertunangan Yonghoon dan Patricia sekaligus penobatan Patricia menjadi Putri Mahkota yang akan dilaksanakan pada awal musim panas mendatang.

Kata orang-orang terdekat Raja, kabar ini terlalu mendadak. Yonghoon dan Patricia memang akan dijodohkan, tapi pertunangannya tetap terasa dilaksanakan terlalu tiba-tiba. Karena suasana di antara kedua keluarga yang terlalu senyap seolah perjodohan itu tidak akan terjadi. Tapi pada akhirnya, rencana itu terlaksana juga meski terkesan terburu-buru.

Yonghoon memang membutuhkan keluarga yang kuat untuk berada di pihaknya. Tentu, keluarga Patricia adalah jawabannya. Kakaknya, Seoho, belum lama ini pulang sebagai pahlawan perang. Seluruh orang menyanjung mereka. Mau itu keluarga bangsawan maupun rakyat jelata, semua mencintai keluarga Seoho. Dan pengaruh seperti itulah yang dibutuhkan Yonghoon sebagai Raja di masa depan.

Namun, ekspresi Yonghoon sekarang terlihat berbanding terbalik dengan kabar baik ini. Aku tahu Yonghoon dan Patricia tidak saling menyukai, namun ternyata Yonghoon memang tidak menyukai ide ini sama sekali. Ekspresinya terlihat begitu mendung seharian setelah kabar pertunangannya. Aku benar-benar tidak mengerti mengapa ia tidak bisa menghargai perjodohannya padahal itu akan baik untuk kehidupannya ke depannya.

Terlepas dari bagaimana bagusnya rencana perjodohan itu ke depannya, selama bekerja di istana, aku memang mengetahui bahwa menjadi pemimpin tidak akan mendapatkan kemewahan yang bernama cinta sejati. Memang kasihan. Mereka memiliki wajah yang rupawan, otak yang cerdas, disenangi orang lain, namun kalau sudah soal pernikahan, mereka tidak punya banyak pilihan.

Tapi apa boleh buat, semua dilakukan untuk kedamaian dan kesejahteraan rakyat. Mereka sudah punya terlalu banyak, sehingga harus ada yang dikorbankan. Lagi pula, aku yakin mereka bisa saja saling mencintai dengan banyaknya waktu yang akan dihabiskan setelah menikah. Keduanya juga sama-sama memiliki hati yang baik dan tulus, mereka pasti bisa membuat hubungan ini bekerja.

"Aku mau Ryl mengawalku untuk pergi ke suatu tempat. Sementara kalian semua tetaplah berjaga di sini."

Tiba-tiba saja Yonghoon berdiri dari kursi kerjanya lalu memberikan sinyal kepadaku untuk mengikutinya. Para ksatria lain menurut dan membiarkan Yonghoon melangkah pergi bersamaku. Mungkin karena ini bukan pertama kalinya aku hanya mengawalnya seorang diri, mereka tidak lagi menyuarakan protes. Lagi pula yang memberikan perintah juga seorang Putra Mahkota, mana mungkin ada yang berani menolak.

Yonghoon membawaku ke taman pribadinya. Walaupun semua orang menganggap pertunangannya adalah suatu hal yang baik, tampaknya ia menjadi satu-satunya yang tidak suka. Aku jadi teringat akan kejadian hampir dua tahun lalu saat Yonghoon mendengar kabar perjodohannya dari Harin. Lelaki itu pun membawaku ke mari.

"Apakah kau mengingat pertemuan pertama kita sekitar hampir dua tahun lalu di sini?"

Yonghoon membuka percakapan dan aku seolah melakukan perjalanan waktu. Benar juga, waktu itu aku bertemu dengannya di sini juga, tepat sebelum upacara pengangkatan menjadi seorang ksatria. Aku tersesat karena terburu-buru mengira aku akan terlambat ke upacara.

"Anda mengira aku adalah roh bunga amarilis," aku terkekeh kecil.

"Siapa yang tidak akan berpikir begitu?"

Yonghoon berhenti melangkah dan berbalik. Ia melangkah mendekat dan tahu-tahu saja ia telah tepat berada di hadapanku, tengah menatapku lekat. Tangannya terangkat lalu ia mengelus wajahku. Bohong kalau aku tidak berjengit kaget atas perlakuannya. Tapi untuk menghargainya, aku hanya diam.

"Sejak pertemuan pertama kita, kau tidak pernah lepas dari pikiranku, Ryl. Wajahmu, senyumanmu, tawamu, kedua matamu, segalanya begitu unik dan indah. Kau benar-benar seperti sekuntum bunga di musim panas yang mekar dengan menawan."

AMARYLLIS (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang