11. Kembali

37 9 1
                                    

"Hari ini Lady Patricia akan datang ya?"

"Oh pantas saja koki memasak banyak makanan enak hari ini."

"Pasti pembicaraan perjodohan akan dilanjutkan setelah kesibukan di musim dingin ya?"

"Wah! Aku sangat menunggu kabar pertunangannya. Mungkin saja kita akan kecipratan makan enak."

"Benar, aku juga jatuh hati dengan salah satu ksatria baru Lady Patricia yang terakhir menemaninya ke mari."

Aku tidak sengaja mendengar gosip dari para pelayan saat melangkah ke kamar Putra Mahkota. Sepertinya karena Putra Mahkota telah kembali dari ekspedisi, jadi Patricia akan mengunjunginya untuk melanjutkan pembicaraan yang terhenti. Sepertinya benar, mereka pasti akan membicarakan rencana perjodohan dengan lebih serius lagi.

Putra Mahkota sudah cukup umur, begitupun Patricia yang sudah melakukan debut tahun lalu. Aku sempat menghadiri acaranya dan seluruh gadis yang ikut debut benar-benar cantik dan menawan. Aku menghadiri acara itu dalam rangka bertugas karena Putra Mahkota yang juga hadir. Tapi siapa sangka, aku malah merasa iri dengan para gadis bangsawan yang melakukan debut di pergaulan kelas atas?

Kalau aku adalah bangsawan betulan, aku pasti sudah melakukan hal seperti ini. Memakai gaun indah, perhiasan berkilauan, dan rambut yang ditata habis-habisan. Itu adalah impian semua perempuan di seluruh penjuru negeri, baik itu bangsawan maupun budak. Aku kira aku tidak memiliki keinginan semacam itu, tapi ternyata aku sangat egois dan menginginkannya. Namun pada akhirnya aku tidak bisa melakukan apa-apa saat itu dan berusaha fokus pada tugas.

Saat itu aku menyimpan sedikit rasa iri pada Patricia yang menjadi bintang utama di acara debut. Bagaimana tidak? Ia adalah perempuan tercantik di aula pesta dan ia adalah pasangan Putra Mahkota. Seluruh gadis pasti mendambakan posisinya. Seluruh gadis pasti menatapnya dengan iri. Aku pun juga menatapnya dengan penuh akan rasa iri.

Tapi itu adalah cerita lama. Setelah ekspedisi, aku telah menyadari nasib dan takdirku. Bahwa  aku sama sekali tidak pantas untuk melakukan sesuatu seperti yang dilakukan Patricia. Jangankan menjadi seseorang yang berpartisipasi dalam pergaulan kelas atas, menjadi bangsawan sungguhan dan memakai gaun saja rasanya tidak pantas. Ini adalah takdirku, menjadi seorang ksatria.

"Salam kepada Yang Mulia Putra Mahkota."

Aku membungkuk begitu tidak sengaja bertemu dengan Yonghoon di koridor ruang kerjanya. Aku sama sekali tidak terlambat kok, Putra Mahkota saja yang datangnya kepagian. Seharusnya aku bergantian berjaga di kamarnya lalu menjaga Putra Mahkota selama perjalanan ke ruang kerjanya. Tapi aku malah menemukan ia berjalan sendirian dan malah bertemu saat melewati ruang kerjanya.

"Silakan angkat kepalamu, Ryl. Kebetulan sekali bertemu denganmu. Aku sedang mengadakan pertemuan dengan pengrajin perhiasan. Saat ini para ksatria sedang membantu mengangkut peti-peti yang dibawa olehnya dan aku berniat mengambil sesuatu di ruang kerjaku. Nah, karena kita sudah bertemu, kau harus membantu memilih hadiah untuk Lady Patricia."

"Hadiah?" aku bergumam mengulang kata itu.

Ah, pasti karena Patricia datang makanya Putra Mahkota menyiapkan hadiah. Sepertinya kabar pertunangannya akan terdengar sebentar lagi. Aku turut senang karena Yonghoon mendapatkan gadis sempurna seperti Patricia menjadi pendampingnya.

"Benar, hadiah. Mari ikuti aku."

Yonghoon telah keluar dari ruang kerjanya lalu menghampiriku kembali. Mendengar ajakannya membuatku langsung mengikuti langkahnya menuju kamarnya. Begitu tiba di koridor menuju kamarnya, terlihat kesibukan para ksatria lain. Sepertinya hadiah untuk Patricia bukan main-main.

Kotak-kotak beludru dikeluarkan dari peti-peti itu. Meja besar yang dibawa ke kamar Yonghoon langsung penuh dengan perhiasan yang ditunjukkan di dalam kotak beludru yang terbuka. Semuanya indah dan berkilauan. Aku mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melakukan hal semacam ini seumur hidupku. Karena pada dasarnya aku adalah rakyat jelata.

AMARYLLIS (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang