25- PERINGATAN

2 0 0
                                    

Silih berganti begitu cepat. Kini malam kembali menyambut dengan bintang yang menghiasinya. Lampu jalan juga mulai menyala satu persatu membuat pemandangan lebih indah.

"Mau kemana?" pertanyaan itu keluar dari mulut Riana saat melihat Darka yang rapi malam-malam begini.

Darka langsung mendeka kearah Riana yang sedang sibuk di dapur.

Alih-alih menjawab, ia malah balik bertanya.

"Tumben banget mama pulangnya cepat?"

"Emangnya kamu gak suka mama pulang cepat?"

Bukannya menjawab pertanyaan Riana, Darka malah hanya membalasnya dengan cengiran.

"Kamu mau kemana sih?" tanya Riana penasaran.

Ia lalu mengambil duduk dihadapan Darka.

Darka bergumam sebentar, "mau keluar ma," akhirnya ia menjawab pertanyaan Riana.

Riana hanya ber-oh ria. Dia sudah hapal betul dengan putranya itu.

"Jangan ketempat yang aneh-aneh ya, kalo papa kamu tau bisa habis kamu," ucap Riana memperingati.

Darka tertawa ringan, "enggaklah ma, udah gak berani aku ketempat macam gituan, jera aku dihantam sama papa,"

Riana hanya membalasnya dengan kekehan sambil manggut-manggut.

"Emangnya kamu mau pergi sama siapa sih? Amel?"

Tanpa dijawab pun Riana sudah tau jawabannya. Darka hanya memperlihatkan sederet giginya saja kehadapan sang mama. Lalu setelahnya ia bangkit dari duduknya.

"Aku pergi dulu ma," ucapnya sembari menyalami tangan Riana, "kalo papa tanya bilang aja aku sama Amel ya ma." sambungnya.

Riana mengyeritkan keningnya, "kan emang kamu sama Amel, jangan bilang cuman alasan aja?"

Darka terkekeh, "bukan alasan ma, benaran aku mau keluar sama Amel tapi kalo balik aku mau kerumah Riko dulu, mau main."

Riana menarik napas panjang, "yaudah, kamu hati-hati. Pulangnya jangan kemalaman, sebelum jam 12 kamu sudah harus pulang, okey!?"

"Iyaa mama ku yang cantik sejagat raya." balas Darka.

Sontak sebuah pukulan langsung mendarat dipundak Darka, yang lantas membuatnya meringis.

"Kamu ini ya,"

Darka hanya membalasnya dengan kekehan. Sampai akhirnya ia benar-benar pergi dari sana meninggalkan Riana sendirian dirumah, tidak lupa pula ia memberi salam sebelum pergi untuk menjemput Amel.

Rencananya malam ini ia akan mengajak Amel makan diluar, sekaligus membicarakan hal yang sudah menganggu otaknya sejak tadi.

Sebelum masuk, Darka membuka ponselnya lebih dulu untuk mengirimkan pesan ke Amel.

Chat Room

Darka
P|
Dimana lo?|
Keluar yok, makan. Gue yang bayar|
Buruan siap-siap, gue udah didepan nih|
20:15☑☑

Lama menunggu balasan dari Amel, akhirnya Darka memutuskan untuk masuk. Karena jika ia menunggu Amel terus seperti ini bisa-bisa ia kemalaman.

Setelah pintu terbuka, Darka langsung menemukan keberadaan Rika yang sedang sibuk berkutik dihadapan laptopnya.

Rika yang sebelumnya sibuk memperhatikan laptopnya, sekarang tatapannya teralihkan kearah Darka yang baru saja datang.

AMELDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang