Jangan lupa buat vote dan spam komennya guys.
Happy reading****
Beda yang tak bisa menyatu adalah luka yang sulit sembuh-Razeta romi alvaro
Dekap Luka
11
Malam ini, Gerombolan air ricuh berjatuhan membasahi ibu kota. Bintang yang tadinya bertaburan kini bersembunyi di balik awan mendung yang menyelimuti pekatnya malam. Rintikan itu seolah bernyanyi di bawah suara guntur yang menggelegar.
Romi melangkah, tepat di balik jendela kamarnya ia berdiri menatap setiap rintikan hujan yang berjatuhan. Bunyi yang hadir dari rintikannya terdengar begitu harmoni.
Romi selalu menyukai hujan. katanya, bau hujan itu menyenangkan, sederhana, dan menenangkan. setiap rasa kecewa, lelah, yang ia rasakan selalu lenyap ikut mengalir bersama tetes hujan yang berjatuhan. Baginya hujan itu adalah lembah ilmu, banyak hikmah dapat di petik dari setiap tetesnya. Hujan yang tak pernah mengeluh, hujan yang selalu sabar, dan hujan yang selalu hadir meski tak semua mengharapkan kehadirannya.
Tapi, itu dulu. Sebelum sebuah peristiwa membuat Romi menjadi sangat membenci hujan. Sejak tragedi beberapa tahun lalu cowok itu memutuskan untuk memusuhi hujan. jika saja semesta menyetujui, ia ingin melupakan setiap detak-detik ingatannya bersama rintikan hujan. Bertemu dengan hujan hanya akan menjadi alternatif yang akan membawanya kembali mengingat masa lalu yang sangat menyedihkan.
"Lo indah, tapi itu dulu. sebelum lo ngelukis sejarah menyedihkan dalam hidup gue" ucapnya lirih kearah tetesan hujan. tangan kanannya menyentuh kaca, Seolah tengah mengajak alam untuk berdialog dengannya.
Cowok itu mendengus, tak baik bagi hatinya jika berlama-lama berinteraksi dengan hujan. Itu bisa membuat luka yang ia pendam kembali menganga dan bertambah dalam.
Romi melirik jam yang tertengger di dinding kamarnya. Sudah jam 10:00 malam, sebaiknya ia segera beristirahat. mungkin dengan itu rasa sakit yang ia rasa bisa terlupakan seiring mimi peri membawanya ke negri mimpi.
Romi membaringkan tubuhnya diatas kasur. Sebelum benar-benar menutup mata cowok itu kembali bergumam lirih.
"kenapa rasanya sesakit ini?"
******
"Jatuh cinta bikin otak lo gak singkron ya, Na. jadi ngeri gue lihatnya!" celetukan itu keluar dari mulut Rona. wajah muram yang di tampilkan Luna mengundang keprihatinannya.
Luna bergeming, dia sama sekali tak menggubris. Senyum yang selalu terpatri di wajahnya itu tak kunjung menampakkan diri. Sejak semalam yang ia pikirkan hanya satu, Romi. Dari kemarin cowok itu tak kunjung membalas pesan-pesan yang ia kirimkan. jangankan membalas membacanya pun tidak. Di saat-saat seperti ini yang harus Luna kedepankan adalah kesadaran bukan perasaan.
"Kamu aja yang punya pacar ngeri. Apa lagi aku yang ngga berpengalaman," Anulika berkomentar, menyampaikan yang ia rasakan. "Jadi makin ngga punya minat buat pacaran!"
status Anulika memang masih singel. Semenjak memutuskan menjadi K-poppers membuatnya tak begitu mementingkan soal pacaran. padahal di luar sana banyak sekali laki-laki yang menunggu kesiapannya. Namun, bagi Anulika, Tehyung tetap menjadi yang terbaik.
Luna meletakkan ponselnya dia atas meja. Ia mendengus. "Sorry. gue lagi ngga mood," Jam kosong tak lagi mampu menaikan mood Luna. Dia hanya diam, Tak ada aksi jahil yang ia lakukan seperti biasa. Benar kata orang, jatuh cinta bisa memperbudak diri. Tapi harus bagaimana lagi? Terkadang, Cinta membuat hati dan pikiran tak bisa lagi berkolaborasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Luka
JugendliteraturMeski dua iman setidaknya ku merasakan indahnya cinta dalam satu amin. **** Menjadi yang pertama mencintai itu memang butuh banyak nyali. Dan berani membangun cinta dalam perbedaan keyakinan itu lebih sulit lagi. Itulah yang dirasakan Luna. Berhas...