Jangan lupa buat vote dan komennya ya. Happy reading.
****
K
ita terlalu beda untuk bersatu—Razeta romi alvaro
Dekap Luka
10
"Karna kita itu beda!" ucap Romi penuh penekanan berharap Luna akan mengerti dengan apa yang ia ucapkan. "berhenti kejar gue, karna sampai kapanpun, gue ngga akan pernah bisa suka sama cewek kaya lo!"
Tanpa melihat kebelakang lagi, Romi pun merenggang pergi meninggalkan Luna yang masih terdiam memaku di tempatnya. Sekujur tubuh cewek itu terasa melemas, ingin sekali Luna menjatuhkan diri pada hamparan tanah di hadapannya.
Di pandangnya tubuh jakung yang mulai menghilang tertutup hamparan bangunan lain. Apa kata Romi tadi? Kaya lo? Emang cowok itu memandang Luna seperti apa?
Dan siapa sangka perkataan Romi barusan mampu menyayat ulu hati Luna hingga yang paling terdalam. Dengan langkah gontai dan pikiran yang mendadak menjadi kacau. Luna berbalik arah, ia juga memilih untuk meninggalkan tempat itu. Benar kata Romi tadi, tempatnya memang bukan disini.
Luna menarik nafas dalam dan Mengembuskannya secara perlahan. Berharap sesak di hatinya segera pergi meski hanya untuk beberapa saat.
pelan namun pasti tangannya mulai menjangkau sisi tembok dan kedua kakinya bertumpu pada kursi reot yang membuatnya lebih mudah meloncati pagar dan segera meninggalkan SMA triabuna.
Namun, di detik-detik terakhir saat Luna hampir berhasil meloncati tembok, sebuah tarikan membuatnya kembali terpantul kebawah dan jatuh tepat di pangkuan seorang cowok.Luna tersentak napasnya menderu tak beraturan namun si cowok tak kunjung melepaskan pelukan.
"Lo, siapa?" akhirnya cowok itu membuka suara membuat kesadaran Luna muncul seketika.
Kenapa suaranya berubah? Bukankah ini Romi? tanya Luna dalam hati. Karna setahunya cowok yang tengah mendekapnya sekarang ini adalah Romi yang berusaha mencegahnya pergi. Jika bukan Romi maka siapa lagi?
Buru-buru Luna menjauhkan tubuhnya hingga masing-masing dari mereka dapat melihat jelas wajah keduanya. Ternyata benar, bukan suaranya yang berubah namun orangnya lah yang berbeda.
"Lo!"
"Lo!"
Ucap keduanya terkejut secara bersamaan.
mungkin ini adalah hari buruk bagi Luna. Sial, mengapa disaat-saat seperti ini ia harus bertemu dengan Cowok semacam Raka? Ya, itu Raka. cowok brengsek yang pernah mengganggunya saat di bazar dulu. Luna tidak akan melupakan kejadian itu.
"Lo! lo sekolah disini?" tanya Raka heran. Karna ini adalah kali pertama ia bertemu dengan Luna di SMA triabuna.
Luna tak menjawab ia memutar bola mata malas memilih untuk segera melarikan diri dari tempat itu. Namun, tangan Raka segera mencekal pergelangan tangannya membuat Luna tertahan di tempat. "Mau kemana lo!?"
"Lepas!" gerutu Luna.
"Jawab pertanyaan gue."
"Ngga!"
Raka menautkan alis kala membaca nametag sekaligus nama sekolah yang ada di seragam Luna "SMA cendana?"
Luna menelan ludah. Ia sudah tertangkap basah "lepasin gue! Lepasin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Luka
Novela JuvenilMeski dua iman setidaknya ku merasakan indahnya cinta dalam satu amin. **** Menjadi yang pertama mencintai itu memang butuh banyak nyali. Dan berani membangun cinta dalam perbedaan keyakinan itu lebih sulit lagi. Itulah yang dirasakan Luna. Berhas...