Jangan lupa buat vote dan komennya.
Happy reading****
Lo emang ngga peduli sama omongan orang. Tapi sayang, lo kalah sama yang namanya perasaan—Sekar maheswari.
Dekap Luka
15
Pagi Ini matahari bersinar cerah membuat siapa saja yang melihatnya akan ikut tersenyum indah. Namun tidak dengan Luna. Gadis itu terlihat tengah melangkah gontai menuju ruangan kelasnya. Lima menit yang lalu ia sudah sampai disekolah. Kedatangannya disambut dengan lirikan aneh serta bisik-bisik tak jelas dari Beberapa siswa-siswi yang ia lewati. Oh tentu saja, sudah pasti berita tentang ia yang terciduk menyusup masuk ke Sma Triabuna sudah menyebar dan sampai pada telinga murid di Sma-nya.
"Nah, tu Luna udah sekolah!" Rona menunjuk kearah Luna yang baru saja masuk kedalam kelas. Membuat kelompok gibah yang membentuk lingkaran itu juga ikut menoleh kearah Luna.
"Omg, Luna, lo baru sekolah, dan muka lo udah kusut kaya jemuran belum di setrika!" Anjani memandang histeris kala melihat mimik suram yang terpampang jelas pada wajah Luna. "gue yakin. ini pasti gara-gara gosip yang Indira bawa,"
"Weh, kenapa gue yang lo salahin. monyet," protes Indira tak terima "emang gosipnya kaya gitu ko!"
Luna tak memperhatikan ocehan para sahabatnya. ia memilih merenggang menuju bangkunya yang terletak di bagian belakang tepat di depan meja Anjani. Teman-teman Luna saling menatap heran, merasa aneh jika Luna hanya bereaksi seperti itu—cuek. Akhirnya, Indira dan lainnya menghampiri Luna yang sudah duduk sambil bermain ponsel.
"Lo kenapa? Sariawan lo, Na? " tanya Rona namun Luna sama sekali tak menggubrisnya.
"Luna tu lagi badmood. gegera gosip tentang dia yang lagi viral itu." Anjani bersandar pada dinding kelas sambil bersedekap dada. Seakan ia bisa menebak apa yang tengah Luna fikirkan.Luna bilang juga apa? Dengan secepat kilat berita tentang dirinya itu akan menjadi trending topic. bukan hanya di Sma cendana tapi juga di Sma Triabuna. Tapi sungguh bukan hal itu yang membuat Luna kehilangan minat untuk hari ini, melainkan ada suatu yang lain.
"Seyakin itu lo, Jan?" tanya sekar membuat Anjani terdiam sesaat. "Gue rasa ngga." Sambungnya tepat sasaran. Gadis itu tau jika luna tak lemah hanya karena sebuah gosip yang turun dari mulut ke mulut.
"Tau aja lo sekar!" kata Anjani cengengesan. Jika dengan orang lain Anjani akan rela bertaruh demi memperpanjang argumennya. Namun tidak dengan sekar. Gadis itu akan memilih untuk menyudahi saja. serasa ia langsung kehabisan kata jika sudah berhadapan dengan sekar. Sekar memang jarang bicara, namun sekali gadis itu berkata makan akan langsung tepat pada sasarannya. Kalau kata Indira ibarat perkataan sekar itu, sakitnya nembus paru-paru.
"Emang, kemarin kamu pergi ke Sma Triabuna ya, Na?" tanya Anulika.
Luna akhirnya berhenti dari aktivitas yang ia lakukan dan menoleh kearah taman-temanya. Gadis itu mengangguk "iya. gue kemarin emang pergi ke Sma Triabuna. gimana? udah jelaskan!?"
Rona tersenyum smrik, tahu akan alasan kenapa Luna pergi ke Sma Triabuna kemarin. "gue tau, lo kesana pasti buat cariin Romeo lo itu kan?" Luna memutar bola mata malas. sial, pertanyaan Rona emang benar adanya.
"Jadi gosip yang dibawa Indira itu, bener?" tanya Anulika lagi.
Luna kembali mengangguk ia berdeham singkat "ya.. Gitu deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Luka
Teen FictionMeski dua iman setidaknya ku merasakan indahnya cinta dalam satu amin. **** Menjadi yang pertama mencintai itu memang butuh banyak nyali. Dan berani membangun cinta dalam perbedaan keyakinan itu lebih sulit lagi. Itulah yang dirasakan Luna. Berhas...