tigabelas

16.2K 2.1K 32
                                    

Sudah tiga hari, sejak Kaisar tertidur sendirian di kelas berakhir pulang dengan keadaan linglung. Sudah sejak tiga hari juga hubungannya dengan cewek gila yang masih tinggal satu atap dengannya kian merenggang. Jangankan bertegur sapa, barang sedetikpun menghirup udara yang sama di satu ruangan pun jarang. Belum sampai disitu, sampai hari ini juga ia kehilangan kabar sang kekasih, Clara.

Ia bingung dengan keadaan saat ini, jujur ia mulai percaya kata orang-orang jika 'semakin mudah kau dapat, semakin mudah juga kau kehilangan.' Tapi kenapa semua kehilangan menyapanya bersamaan?

Memang bukan sepenuhnya hilang, namun bukanya tak dianggap dan dilupakan lebih sakit daripada tak melihat sama sekali?

Seperti saat ini, makan malam di meja makan sendirian menjadi rutinitasnya belakangan ini. Sepi dan hening tanpa sua-

"RENJUN~~JENO~~HAECHAN~~JAEMIN~~CHENLE~~~JISUNG~~~NCT DERI-"

Teriakan keras tanpa ragu itu berhenti tepat saat kedua manik coklatnya menubruk manik dingin yang menatap dari jarak tangga dan dapur satu sama lain.

"sory ganggu, gue cuma mau ambil minum," ucap cewek dengan ponsel ditangannya dan bergerak dari tangga menuju depan kulkas.

"Ta," panggil sang pemilik manik dingin itu.

"...."

"Tata,"

Sang oknum yang dipanggil malah sibuk menuang jus jambu tanpa beban.

"Antara!"

Masih nihil tak ada jawaban dan..

Brakk....

"Antarasa Satama! Gue Kaisar sebagai suami Lo, tanpa bantahan duduk di depan gue se-ka-rang!" Tegas Kaisar tanpa tedeng aling-aling. Menekan kuat emosinya agar tak berkata kasar.

"ogah," jawab Tata kesal karena mendengar gebrakan tadi membuat jus jambu kesayangannya hampir tumpah.

"Tolong jangan pancing emosi gue! Duduk sekarang," tekan Kaisar dengan mengetatkan rahangnya.

"Ogah,"

"Dosa."

Game over. Kalah. Tamat. Dengan demikian, berikan sambutan kekalahan kepada ananda Tata. Kekalahan telak baginya tanpa ada perlawanan, duduk dengan terpaksa dan menatap sebal Kaisar.

"Apa?" Tanyanya cuek.

"Seharusnya disini yang tanya itu gue," datar Kaisar menimpali. "Lo punya masalah sama gue?" lanjutnya.

"Engga,"

"Lo punya dendam sama gue?" Tanya Kaisar lagi saat dirinya merasa lebih tenang.

"banyak." batin Tata.

"Engga," tapi jawaban dusta yang malah keluar dari mulut mini Tata. yakali dia jujur, yang ada kena dosa lagi dari mulut suami.

"Terus kenapa tiga hari ini Lo kayak ngehindar dari gue Mulu?" Tanya Kaisar sok serius, padahal dalam hatinya merasa penasaran.

"Pikun," datar Tata.

"Dosa."

"Curang!" Ketus Tata mulai emosi.

"Gue curang darimannya?" Bingung Kaisar sungguh.

"Lo dari tadi ngancem gue pakek pangkat lo sebagai suami, ya jelas gue dengan predikat istri kalah dong! Gak like gue, gak like," kesal Tata yang tanpa sadar menggembungkan pipinya.

"ya gue harus gimana?" Tanya Kaisar berusaha menahan senyumnya. Entah apa yang terjadi dengan reaksi tubuhnya, moodnya kembali melonjak dengan pesat seolah beban di pundaknya terangkat otomatis hanya dengan melihat Tata kesal. Aneh kan?

Tisara or Antara?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang