tigapuluh²

5.6K 908 103
                                    

"Ta,"

"Apa?"

"Gue gabut nih,"

"Gagap dan buta maksud Lo?"

Pletak...

Seperti biasanya, tak lain dan tak bukan adalah keributan.

Dua makhluk berjiwa tom and Jerry selalu tak jauh dari yang namanya ribut, gelud, rusuh dan spesiesnya.

Ruang keluarga yang seharusnya menjadi ruangan harmonis merangkum kebahagiaan dan menampung segala kisah hari yang dilalui, tak berfungsi pada bahtera rumah tangga seorang Bapak Kaisar.

Ruangan itu beralih fungsi menjadi arena beradu mulut. Bukan ke cek-cok problematika kehidupan, lebih tepatnya berawal dari berbincang lalu salah paham dan berakhir....

"Lo kalau ngomong sembarangan banget ya Ta, lo ikhlas kalau suami Lo gagap dan buta? Ikhlas Lo? Hah!"

"Kenapa tanyanya ke gue, kan yang jalanin Lo?"

Debat tak fungsi.

Sang kepala rumah tangga hanya bisa berdecak dan menggerutu dalam hati. Tak ada sejarahnya seorang Kaisar menang beradu mulut dengan Tata yang notabenenya bermulut kamus. Ada aja jawabannya.

"Sini bagi," ungkap Kaisar yang masih sebal dan bergerak lincah meraih toples kaca di pangkuan Tata.

Seperti biasa, gagal.

"Siniin Ta, gue mau makan itu keripiknya," kukuh cowok berkaos putih itu gigih.

"Kagak, ini aja gue masih kurang," tolak Tata tanpa beban dan terus melanjutkan acara makanya.

"Dasar pelit, kuburannya sempit," cerca Kaisar merutu-

"Kuburan luas mau buat apa? Jualan pop ice di akhirat?"

Kan, udah dibilang.

Kaisar membatalkan niatnya untuk mencicipi keripik jagung manis yang sedari ia incar. Memohon pun ia pastikan tak ada gunanya. Yang ada hanya dampratan, amukan, dan kerugian besar yang ia dapat di ujungnya.

Menyenderkan tubuhnya, Kaisar bergerak lesu menghirup udara. Nafasnya sangat pelan, seakan enggan melakukannya. Moodnya anjlok hingga titik terendah.

Tadinya ia mau belajar untuk persiapan olimpiade lusa, tapi melihat satu setan nangkring manis di sofa ruang tengah membuatnya tergoda untuk menunda niat belajarnya. Energi penghasut setan memang bukan main.

Ikut duduk dan berdiam diri, cowok itu berakhir bosan sendiri. Dan berakhirlah acara perdebatan gila yang berujung kekalahan untuknya.

"Heh nyet! Masih gabut kaga Lo?"

Sinar. Harapan. Jalan terang menerpa pendengaran Kaisar.

"Iya, gue bosan," girang Kaisar tiba-tiba dan bergerak mengguncang tubuh cewek didepannya.

"Oh," cuek Tata membalas dan melepaskan dua pegangan telapak tangan di pundaknya.

"Kok cuma oh," surut Kaisar menggembung pipinya kecewa.

"Ya gue harus gimana? Nyuruh lo beberes seisi rumah biar ada kerjaan? Atau ngajak Lo streaming para pacar gue? Atau kalau mau sedikit bermanfaat, kerjain tugas gue," tawaran tak berdosa itu mengalun lancar dari mulut mini Tata.

"Main game," papar Kaisar rewel yang membuat Tata memicingkan matanya terkejut.

Apa ia tak salah dengar? Barusan, seorang Baginda Setan merengek?

"Lo kenapa sih nyet? Ngeri gue," sungut Tata bergidik tak percaya.

"Taaa~~~~"

Fix. Tata butuh Mbah googl- eh mba dukun. Sepertinya level Baginda Setan sedang dalam masa peningkatan; mungkin ini gejala anehnya yang semakin membuat orang-orang semakin ngeri padany-

Tisara or Antara?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang