enambelas

12.5K 1.8K 193
                                    

Nemu cerita aing dari mana?

Siap vote and spam comment?

Hayukkk gasssss.....

_______________________________________________

"ANTARA!BUKA PINTUNYA CEPAT!"

brakk....dokk....dokk....bkrakkk....

"CEPAT BUKA PINTUNYA ATAU PAPA DOBRAK SENDIRI!!"

Pagi hari yang damai, embun tenang yang menetes dari dedaunan melengkapi hawa dingin pagi hari yang membuat kenyamanan berwujud rasa tentram memulai hari. Namun sayang, ketentraman itu hilang hanya dalam sekejap. Teriakan keras lengkap dengan emosi menggebu yang menjadi dalang keributannya.

"ANTARA!!"

"CEPAT BUKA!!"

Teriakan itu semakin keras dengan gebrakan pintu yang tak kalah kencang pula.

"ANTARA, PAPA HITUNG MUN-"

kriett....

Pintu rumah dibuka, menampilkan pemilik yang sangat jelas baru saja bangun dari alam mimpi. Mengucek mata dengan acak, menguap lebar tanpa beban, serta rambut berantakan yang sudah menjadi kode keras untuk menolak tam-

"Dimana Antara?"

Sang pemilik rumah melebarkan matanya dengan segera. Menatap tamu yang menganggu tidur paginya dengan hati terkejut bukan main. Dan dengan tergesa menyambut tamunya untuk masuk ke dalam.

"Langsung intinya, dimana Antara?" Tanya sang tamu tadi tanpa berbasa-basi setelah mendudukkan dirinya di sofa cokelat ruang tamu rumah itu.

"Maaf pa, mungkin Tata bangun agak sianga-"

"Ada ape nih? Berisik gilaa! Hampir aja gue di cium Bang Deju-bhmmmah...."

Kaisar segera membekap mulut tak beradab Tata. Apa cewek itu tidak sadar dengan siapa tadi ia mengoceh? Kenapa tidak ada teriakan histeris dan wajah ketakutan saat melihat tamu mengganggu pagi hari in-

"Ngapain lo kesini?" Tanya Tata dingin dengan kepalanya yang mulai berdenyut tak jelas. Ingatan acak kembali menyerang pikirannya. Dan raut wajahnya semakin dingin setelah mengingat dengan jelas siapa orang yang duduk didepannya itu. Papa...

angkatnya.

"Bicara yang sopan! Sudah berani kamu sama papa! HAH!" sentak tamu yang mengaku sebagai 'papa' dengan pandangan mengintimindasi langsung pada manik coklat Tata.

"Cih, kalau iya kenapa? Masalah buat Lo?" Sinis Tata menantang.

"Berani-beraninya kamu nantang papa!"

"Heh, sadar bang! Lo sama gue cuma beda tiga tahun! Percuma cogan, tapi murahan. upsss," sindir Tata terang-terangan dengan nada mengejek yang mampu membuat kedua orang disana menatap penuh keterkejutan.

"Saya Papa kam-"

"Bukan! Papa gue sudah tenang di surga. Dan lo," Tata menunjuk tepat di wajah tamunya itu tanpa ragu,"cuma peliharaan mama gue."

"Jaga bicara kamu!" Geram sang Tamu yang sudah berdiri dari duduknya.

"Dibayar berapa lo sama mama gu-"

"Plakk..." Tamparan keras mengenai pipi Tata terjadi begitu saja. Saking kerasnya tamparan tadi, kepala Tata bahkan sampai terhempas ke samping. Nyeri dan panas. Pelakunya? Tamu tak diundang yang tak beradab.

Tisara or Antara?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang