duapuluh⁴

10.5K 1.4K 149
                                    

Pagi yang cerah dengan sedikit gerimis yang sempat mampir sebentar. Menjadi tunda untuk beberapa urusan. Mengulur waktu sejenak untuk kata 'tunggu.

Pagi ini di aula indoor SMA Spartacus, seluruh murid kelas 11 berkumpul menjadi satu. Mendengar seluruh amanat dan wejangan dari bapak ibu guru. Selalu mengangguk paham dan mengiyakan demi mempersingkat waktu. Pelepasan siswa untuk study tour.

Setengah jam lamanya mereka berdiri dengan rengekan yang disimpan rapi dalam hati.

"Jadi, ingat pesan bapak ibu guru dan selalu berkomunikasi satu sama lain. Usahakan jangan pernah sendiri dan selalu ada yang mendampingi kalian. Ada pertanyaan sampai sini?" Tanya Pak Dery mengamati seluruh muridnya yang berbaris rapi didepannya.

Satu tangan terangkat naik dari barisan paling belakang, sehingga oknum pemilik tangan hanya bisa menampakkan diri lewat suaranya.

"Iya yang angkat tangan, ada pertanyaan?" Tanya Pak Dery memberi kesempatan.

"Gimana kalau kita adakan jadian masal aja pak? Saya punya stok cewek banyak, nah si Tata punya stok cowok banyak. Yang belum punya gandengan langsung hubungi aja kita berdu-"

"Oke, skip. Ada yang lain?" Potong Pak Dery cepat saat mengetahui pemilik suara yang bertanya tadi. Abdul Bayang Rastaka.

"Lho kenapa pak? Ini saran alternatif dari wejangan bapak tadi lho, setuju ngga temen-temen?" Teriaknya lagi provokatif mencari dukungan.

"Boleh juga sih, lumayan punya pacar sehari."

"Mantap tuh ide, gass aja udah pak."

"Kapan lagi gue punya pacar? Setujui aja pak!"

"Momen pas untuk melepas predikat jomblo, gass pak!"

"Saya setuju ide Bayang pak!"

"Bener pak ide Bayang!"

Ucapkan selamat atas keberhasilan Bayang mendapatkan massa.

Tak lupa, ucapkan juga banyak dukungan untuk Pak Dery yang kepalanya mendadak pusing mendengar banyak argumen yang menyerang pendengarannya secara berbarengan. Barisan yang tadinya kondusif, mendadak ricuh bak demo menuntut keadilan.

"TENANG! SEMUA TENANG!" teriak Pak Dery murka.

Semua orang disana seketika diam dalam sekejap. Bahkan para guru yang tadinya asyik mengobrol sendiri-sendiri, serempak hening tanpa sisa. Suasana yang tadinya ribut berubah menjadi menceka-

"Sini yang mau jadi pacar gue. Syaratnya cuma satu, yang penting cogan. Silahkan mengantri karena pendaftaran sudah saya buka," pengumuman tak penting itu mampu merobek kembali suasana. Kali ini oknum yang berbeda dengan visi yang sama, Antarasa Satama namanya.

Keadaan kembali ricuh.

Suasana di aula menjadi morat-marit tak teratur. Bahkan banyak siswa yang meninggalkan barisannya dan mulai mengerumuni dua pusat penyebab keributan.

Dua kubu. Tim pejantan dengan pusat Antarasa dan tim betina dengan kapten Bayang.

Ingin rasanya Pak Dery mengundurkan diri dari ketua penanggungjawab study tour kali ini. Awalnya semua berjalan lancar dengan kerjasama siswa yang patuh dan mau diatur. Tapi penampakan dua siswa yang memang dasarnya bebal dan sangat berpengaruh terhadap siswa lain mampu meruntuhkan kelancaran awal. Antarasa si primadona baru berpadu dengan Bayang si pengendali wanita, mutlak menjadi kolaborasi yang tidak mudah dipecah. 

Menengok ke samping, rekan-rekan team penanggungjawab lainya hanya diam dan terima bersih. Rasanya, menangis adalah hal yang ingin pak Dery lakukan.

Tisara or Antara?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang