Love Of The Maid For My Own Lord✔

Chapter 14

Y/n P.O.V

hujan di kota london Dan Aku dirumah yang besar seorang diri. Tuan William, Tuan Albert dan Tuan Louis pergi minum teh dengan bangsawan Lain.

aku tengah sibuk menyapu di koridor. sedangkan Robert juga sedikit membantuku mengelap Kaca kaca jendela.

"Onee-san"

"iya?"

"Apakah nee-san tidak capek. membersihkan seorang diri dirumah sebesar ini?"

"terus terang, aku sangat capek. tapi ya mau gimana lagi, inilah pekerjaan yang Nee-san dapat" jawabku

Robert pun mengelap kaca kembali. aku pun menaruh Sapu ke tempat asalnya.

"Oiya, Robert. mending kamu kekamar saja. biar aku yang teruskan pekerjaanmu"

Robert mengangguk iya dan pergi menuju kamar.

aku pun menuju Kaca jendela, melanjutkan mengelap kaca jendela. tapi mataku tertuju pada satu orang yang sedang berjalan kearah pintu rumah. dengan wajah tertutup dengan tudung jubah yang ia pake.

jubahnya basah karena hujan, aku pun langsung bergegas menuju pintu rumah dengan berlari.

suara ketukan pun terdengar, aku mempercepat lariku

aku mengurangi kecepatan lariku karena sudah dekat dengan pintu rumah dan memegang kenop pintu. dengan nafas terengah-engah. aku langsung membuka pintu

"mencari si-

orang itu langsung menyerangku dengan pisau. dan aku langsung terjatuh karena menghindar.

"S-SIAPA KAU!"

orang itu tetap diam. dan tetap menyerangku  dengan kedua pisau yang ia pegang.

aku tetap menghindar dan menghindar.

"Tch, Siapa Lagi orang ini!"

aku mengambil sapu yang ada didekat Meja kecil dan memukul orang itu dengan gagang sapu.

akhirnya aku memilih untuk memukul kakinya dengan Gagang sapu. orang itu meringis kesakitan dan aku langsung kabur kearah kamarku.

***

Sesampai kamar, aku pun langsung mendobrak pintu, Masuk kekamar dan mengunci pintu. Robert yang sedari tadi tidur ditempat tidur aku langsung mengendongnya, terpaksa aku menaruh dia dikamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi dari luar agar aman.

"aku yakin, pasti si Arthur melakukan ini semua padaku" Ucapku dengan Kesal dan mengambil pisau yang ada di laci meja rias.

terpaksa aku juga mengunci pintu kamar agar Robert aman.

aku mengendap-endap agar bisa menyerangnya dari belakang.

tapi aku mendengar dari suara pecahan Jendela, dan aku melihat Bom yang dilempar dari luar jendela

"SIAL"

duar!

bom itu meledak dan Asapnya membuat ku kebingungan mencari jalan keluar dari Asap tersebut.

Tapi aku mendengar suara langkah kaki dan dia menyerangku secara tiba-tiba.

Dan aku hampir terluka karena serangan itu.

"s-siapa Kau! katakan siapa kau?!" Ucapku kesal.

"ternyata kamu lemah pada serangan dalam keadaan seperti ini?"

aku mengenal suara itu, dan benar. Arthur menyerangku lagi

"Kenapa kau tahu keberadaanku!"

"apakah kau tak sadar? jika selama 10 tahun ini, aku membuntutimu hingga sekarang"