setelah kuceritakan dongeng ke robert, aku Termenung di Jendela koridor, menatap langit malam yang indah.
aku hanya menghela nafas panjang dan berpikir Tentang kejadian siang tadi.
"tapi aku sangat tau wajah ayahku dan pertemuan tadi siang membuatku terkejut karena ayahku masih hidup. tapi, kenapa wajahnya seperti takut dan berlari setelah melihatku?" Ucap ku dengan nada bingung
"Kau belum tidur?"
aku menoleh dan melihat sosok tuan albert sedang memegang lentera yang ia pegang
"saya belum bisa tidur" jawabku
tuan Albert menghampiriku dan menaruh lentera di Meja kecil yang tepat ada disebelahnya
"apa yang kau pikirkan? sejak tadi aku melihatmu termenung dan berbicara sendiri" Tanya albert dengan tatapan bertanya-tanya
"Entah kenapa kejadian tadi siang membuatku terpikir terus menerus" ucapku dengan nada murung
"kejadian tadi siang? maksudmu kejadian kesandung batu itu?"
seketika wajahku memerah karena kejadian tadi pagi
"BUKAN ITU"
Tuan Albert hanya tertawa kecil melihat tingkahku
"Aduh keceplosan kan" Ucapku dalam hati
"Anu, tuan Maaf atas kelancanganku" Ucapku meminta maaf
"Tidak apa-apa kok. Lagipula Aku hanya bergurau" Ucap Albert dengan nada santainya
kami pun terdiam sejenak dan menatap langit malam bersama. dan aku pun membuka suara untuk memulai perbincangan.
"Tuan Albert Tidak tidur kah? pasti lelah mengurusi anak kecil seperti Robert" Tanyaku padanya
"Aku belum bisa tidur karena masih ada pekerjaan yang belum kuselesaikan. dan ya, lelah mengurusi Anak kecil seperti Robert? bagiku tidaklah lelah kok. Robert itu Adalah Anak yang ceria. sama seperti kakaknya"
seketika aku terdiam dan menatap ke arah Albert yang sedang menatap Langit malam tersebut.
"aku? ceria? hahaha tidak kok"
Lalu Albert menoleh kearahku, menatapku dan kembali menatap langit malam.
"tapi kau adalah gadis yang ceria. kenapa? kamu selalu bermain bersama Anak anak di Panti. dan kamu selalu mengulas senyummu pada anak lainnya yang membuat mereka sangat ceria walau status sosial menghadang mereka" jelas Albert
"aku ingin membuat mereka tersenyum saja dalam keadaan mereka terpuruk seperti sekarang" jawabku
hening pun tiba, Kami sama sama menatap langit malam bersama. sesampai Albert pun memecahkan keheningan itu dengan pertanyaan yang ia ucapkan
"Y/n, menurutmu, Apa reaksi dia jika Aku menyatakan perasaan suka padanya?" tanya Albert
Aku menoleh dan membuka suara
"Menurutku sih, dia akan terkejut karena Tuan Menyatakan perasaan padanya. tapi disisi lain, Tuan albert Adalah orang kalangan atas, baginya tak pantas menjadi pacar Tuan. Tapi sih aku tidak tahu reaksi dia seperti apa, itu kan hanya Hipotesisku saja"
Albert hanya mengangguk Mengerti.
"Kira kira gadis yang tuan suka itu dimana?"
"tepatnya disekitarku" Jawab tuan albert
aku tidak mengerti yang dimaksud oleh Tuan Albert.
"ah sepertinya, aku harus mengerjakan sesuatu yang harus kuselesaikan" Ucap Tuan Albert sambil mengambil Lentera dan pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of The Maid For My Own Lord✔
FanfictionWilliam James Moriarty X Reader X Albert James Moriarty Y/n adalah Gadis Dengan Status Kelas bawah. ia Selalu bekerja dimana-mana demi menghidupi adiknya. namun di sisi lain, Y/n ingin membalas dendam Kepada Salah satu bangsawan yang membuat Ibunya...