Chapter 7

1K 137 4
                                    

"Ke-Kenapa dia Tahu?"

"jadi, Kamu tahu ya?" tanya William penasaran

"kenapa anda ingin tahu tentang berita ini? padahal kan ini berita sudah lama loh"

"jawabannya cukup simple. hanya menyelesaikan saja" jawabnya Simple

"bukannya kasusnya sudah ditutup? harusnya tidak perlu dibahas lagi kok"

"Tapi Sedang diperbincangkan oleh banyak orang"

"tch, ternyata berdebat dengannya lumayan sulit" gumamku

cklek

masuklah seorang pria dengan syal biru dan bersurai hitam.

"Ada apa? Fred" Tanya William

"Aku Sudah dapat Informasinya"

"hmm, baiklah. tunggu sebentar ya"

Fred mengangguk dan keluar dari ruangan itu.

"berarti kamu tahu dong?" tanya William

"terpaksa aku jujur" gumamku

"Apakah Tuan Albert sudah menceritakan Padamu mengenai Tentangku dan Adikku?"

"kalo sudah, Kenapa?"

"Apa yang dikatakan Tuan Albert adalah Benar. Dan tebakanmu benar. Aku dan Adikku adalah Anaknya dari Korban bunuh diri itu. Orang yang meninggal karna bunuh diri itu adalah ibuku.  Tapi Aku adalah saksi mata Ibuku dibunuh oleh bangsawan itu" jelasku

"Bangsawan kah?"

"tentu, Dia membunuh ibuku dengan keji. dia hampir saja membunuhku dan Adikku. tapi ibuku mengorbankan dirinya untuk kami. dan aku tak bisa menolong Ibuku karena Semuanya sudah terlambat, Ibuku Mati ditangan "nya" " Ucapku lirih

"berarti dugaanku benar. Ibumu dibunuh oleh bangsawan itu. tapi apakah kamu tahu ciri-ciri Bangsawan itu?"

"saya tidak Ingat ciri-cirinya" Jawabku

"hm Sokka. jadi alasanku adalah aku cuman ingin membantumu sampai balas dendam terbayarkan saja"

"huh? apa? dia menanyakan hal ini karena ingin membantuku sampai balas dendamku terbayar? siapa bangsawan ini. kenapa dia suka ikut campur urusanku" gumamku

aku tersenyum kepada Tuan William

"kalau urusan balas dendam, aku tidak punya niatan itu. aku hanya biarkan saja, ibuku sudah tiada, dan sudah kumakamkan. biarkan karma yang kena padanya"

"aku gak yakin dengan ucapanmu itu. Dan juga, datangnya karma juga berasal darimu juga yang akan Membalas dendam padanya"

Seketika aku terdiam, berpikir bagaimana agar Bangsawan ini diam dan tidak ikut campur tentangku.

tanganku sudah mengepal sekencangnya

"Jika kamu ingin membalas dendam pada bangsawan itu. kau hanya punya dua pilihan :

Kau membunuh nya dengan rencana mu sendiri, dan alhasil kamu ketahuan dan ditangkap oleh para Polisi. yang justru membuat adikkmu sendirian karena kamu dipenjara.

atau,

kamu mau bergabung denganku. aku akan membantumu sampai Balas dendam mu terbayarkan. dan kita akan bekerja sama"

Aku pun ngerasa bingung, dan berpikir secara Kritis.

"Jika aku memilih yang pertama, aku gak yakin sama Pilihan pertama. aku saja selalu gagal, mencuri apel dari Toko saja aku selalu tertangkap. aku sangat ragu. tapi jika aku memilih pilihan kedua, aku bisa terbantu oleh Tuan William. dari mukanya saja menyakinkan banget buat kerja sama denganku. negosiasi ini sangat rumit untukku" gumamku

Love Of The Maid For My Own Lord✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang