TWELFTH WEAKNESS

274 40 37
                                    

Sungmin menggeliat dalam tidur. Ia terbangun saat mimpi buruk datang menganggu. Semua kejadian mengerikan yang menimpanya beberapa jam lalu sangat jelas terekam dalam ingatan Sungmin, membuatnya harus mengalami mimpi buruk ditambah keadaan mencekam. Mungkin ini tengah malam lewat karena suasana hening sekitar benar-benar membuat kuduk Sungmin meremang.

Sungmin membuka mata perlahan, lalu dikagetkan dengan wajah babak belur milik Kyuhyun yang berada sangat dekat dengan jarak pandangnya.

Apa-apaan ini? Bukankah ia tadi tidur di sofa? Kenapa sekarang berakhir di ranjang pria itu? Sungmin meringis pelan saat tahu Kyuhyun memindahkannya secara paksa setelah terlelap tadi. Tentu saja begitu karena Sungmin tak pernah berjalan sambil tidur, belum pernah terjadi sekalipun.

Sungmin ingin memukul wajah Kyuhyun, melampiaskan rasa kesal atas kesemena-menaan pria itu pada hidupnya, namun saat melihat wajah Kyuhyun yang terdapat lebam di kedua pipi dan luka di sudut bibir membuat Sungmin urung memukul pria itu.

Keadaan Kyuhyun cukup mengenaskan. Kenapa Sungmin baru tahu sekarang? Apa Yunho yang memukul Kyuhyun hingga begini? Sebenarnya Sungmin juga ingin menghabisi pria itu namun ada rasa tak tega, terlebih melihat sendiri lebam di wajah suaminya sekarang.

Sungmin nyaris menangis lagi. Ia kira hanya dia yang menderita disini, ternyata Kyuhyun juga menanggung derita fisik lebih dari apa yang Sungmin terima.

Tangan perempuan itu terulur, mengusap pelan bekas memar di pipi dan sudut bibir Kyuhyun. Apa Sungmin teralu egois? Ia sejak tadi mementingkan kesedihannya sementara Kyuhyun berusaha membujuk. Sungmin tak peka jika sejak tadi pria itu kesulitan bicara karena sudut bibirnya yang robek.

"Kenapa terbangun? Haus?"

Mungkin karena usapannya membuat Kyuhyun ikut terbangun. Sungmin berhenti mengusap dan berniat menarik tangannya namun gagal saat Kyuhyun malah mengenggam tangannya cukup erat.

Sungmin balas menatap mata Kyuhyun yang teduh, ia baru tahu jika tatapan itu terpancar kesedihan. Apa selama ini Sungmin memang tak peka?

"Aku bertanya padamu, apa kau haus?" Ulang Kyuhyun. "Atau ada hal lain yang menganggu pikiranmu?"

Sungmin tersadar dari lamunan lalu menggeleng cepat. "Hanya tebangun saja." Jawab Sungmin seadanya.

Kyuhyun memejamkan mata saat ia menahan tangan Sungmin agar tetap di pipinya. "Apa kau masih marah?" Kyuhyun bertanya lalu kembali membuka mata, mencari tahu jawabannya dari mata Sungmin.

"Entahlah." Sungmin menjawab jujur. Ia tak semudah itu meredam kemarahannya namun melihat bagaimana kondisi Kyuhyun membuatnya iba juga. "Memar ini terlihat baru, apa Yunho oppa memukulmu?"

"Jangan membawa namanya lagi saat kita berdua. Aku tak suka."

Sungmin yang awalnya tak mengerti sontak tersenyum mengejek. Oh ayolah, Sungmin tahu Kyuhyun bukan jenis manusia yang mudah cemburu, apa lagi sikap sok melindungi itu sama sekali tak cocok dengan kepribadiannya. "Aku hanya bertanya..."

"Dan yang kau tanyakan itu berada beberapa meter dari sini. Mungkin dia belum tidur karena sibuk mencari cara untuk menculikmu dari sisiku secepatnya."

Sungmin memajukan bibir lalu menarik tangan dari gengaman Kyuhyun. "Kau berlebihan. Yunho oppa bukan orang yang seperti itu."

Kyuhyun terdiam, begitu pula Sungmin. Ia baru sadar jika telah menyinggung perasaan Kyuhyun dengan menilai pria lain.

"Kau benar." Mendadak nada suara Kyuhyun merendah, terdengar sedih. "Hyung bukan orang sepertiku yang main merebut calon istri saudara sendiri." Wajah pria itu tertunduk, terlihat sedih. Sungmin tak tahu apa alasan pria itu memasang tampang teraniaya hanya karena mereka membahas Yunho, membuat Sungmin bedecih lalu menatap langit-langit di atasnya.

DEVIL WEAKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang