TWENTY SIXTH WEAKNESS

277 35 14
                                    

"Akhirnya, manusia gua yang mengasingkan diri selama beberapa bulan menampakkan wujud juga."

Itu ejekan dari Donghae saat pria itu mengunjungi ruangannya. Kyuhyun sudah tahu akan begini jadinya. Yang tahu Kyuhyun cuti hanya direktur Kim, Jungmo dan juga Donghae. Sudah tentu belum tiga bulan Kyuhyun sudah lari ke agensi saja.

"Mau mengatakan apa? Bukankah bisa lewat telepon?" Tanya Donghae seraya duduk di sofa depan Kyuhyun.

"Itu masalahnya. Aku sudah muak tinggal di apartemenku sendiri." Dengus Kyuhyun. "Nyaris dua bulan dan aku ingin menyerah saja."

"Hei ada apa?" Donghae akhirnya duduk dengan benar dan menatap Kyuhyun dengan sungguh-sungguh.

"Aku tak tahu harus mulai dari mana, namun yang jelas di sini ada penyusup." Kyuhyun melirik ke kanan dan ke kiri.

"Penyusup?" Donghae mengerutkan dahi.

"Perbincangan kita mengenai Sungmin terakhir kali itu sudah direkam dalam bentuk video dan dikirim kepada Sungmin."

"Celaka!" Donghae berteriak tertahan seraya menatap sekeliling sebelum kembali pada Kyuhyun. "Lalu apa respon istrimu? Wah ini benar-benar mengejutkanku."

"Aku lebih terkejut lagi dan harus secepatnya menjalankan tujuanku sebelum semua orang tahu. Untuk saat ini dia masih bisa dikendalikan jadi posisiku aman." Ujar Kyuhyun.

Donghae menghela napas. "Di saat seperti inipun kau masih juga memikirkan tentang tujuanmu." Pria itu menggelengkan kepala.

"Bukan hanya aku saja yang memiliki tujuan. Perempuan itu juga." Bela Kyuhyun.

Donghae memicingkan mata. "Istrimu? Apa tujuannya?" Seolah tak percaya dengan tuduhan Kyuhyun membuat Donghae bertanya dengan suara mengejek.

"Menurutmu jika ada orang lain yang hanya memanfaatkanmu saja apa yang akan kau lakukan?" Tanya Kyuhyun.

"Marah besar, menghajarnya sampai mati." Jawab Donghae mudah.

Kyuhyun geleng kepala sebentar. "Sadis juga. Beruntung Sungmin tak memiliki pikiran seperti itu."

"Memang apa yang dia lakukan?" Tanya Donghae lagi.

"Dia meminta waktu tiga bulan untuk membuatku jatuh cinta padanya."

Hening sesaat, Donghae masih mencerna karena bingung dengan penuturan Kyuhyun.

"Bukannya marah, tapi dia malah meminta waktu tiga bulan untuk membuatmu jatuh cinta padanya?" Ulang Donghae.

Kyuhyun mengangguk. "Di luar nalar bukan? Otaknya sudah kena." Kyuhyun geleng kepala sendiri.

Donghae memicingkan mata sembari berpikir. "Hati-hati. Ini sangat mencurigakan. Bisa saja pembalasan dari istrimu lebih dahsyat lagi. Jika dia sangat percaya diri hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk menaklukkanmu maka kau harus bersiaga, kemungkinan besar dia memiliki sesuatu yang bisa ia gunakan sebagai peluru untuk menyerangmu."

"Tak mungkin. Sudah kau tenang saja. Selama dua bulan ini aku mengikuti permainannya walau... ya Tuhan aku ingin melarikan diri."

Donghae menatap Kyuhyun dengan kerutan di dahi. "Kenapa?"

"Dia memperlakukanku bagai budak. Setiap hari aku selalu disuruh ini itu. Belum lagi kebiasaannya yang suka bertindak sendiri seperti ciuman selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan selamat tidur. Arkh! Bibirku rasanya sudah mati rasa."

Donghae nyaris menyemburkan tawa mendengar cerita Kyuhyun. Bahkan ekspresi pria itu terlihat jelas tengah tersiksa. Biasanya Kyuhyun yang suka menyiksa orang lain dan kali ini Donghae berpihak pada Sungmin karena sudah memberi pelajaran pada si aktor sombong Cho Kyuhyun.

DEVIL WEAKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang