TWENTY THIRD WEAKNESS

287 38 40
                                    

Kyuhyun yang menyandarkan punggung polosnya di kepala ranjang menatap Sungmin yang masih terlelap tanpa busana di bawah selimutnya. Melihat bagaimana polosnya wajah perempuan itu semakin membuat Kyuhyun geleng kepala. Ia bertanya pada diri sendiri apa ada perempuan setolol Sungmin? Kenapa main percaya saja? Bahkan ruangan ini masih berbau pekat akan sisa pecintaan mereka yang menggambarkan semenggebu apa perempuan ini saat menyerangnya.

Kyuhyun sekali lagi tersenyum sarkastik melihat Sungmin yang terlelap. Ia cukup banyak mengenal perempuan yang sangat mengutamakan otak daripada perasaan, tapi dua perempuan dalam hidupnya kenapa tolol sekali ya? Yang ada di pikiran mereka hanya laki-laki saja. Seperti ibunya sampai akhir hayat hanya memikirkan laki-laki yang bahkan sudah beristri, anak sendiri tak dipedulikan. Lalu sekarang istrinya ini... baru diberi sedikit perhatian saja sudah Jungkir balik.

Ia merasakan Sungmin menggeliat sebelum mendongak ke atas dengan mata setengah terbuka.

"Ada apa?" Tanya perempuan itu dengan suara serak khas bangun tidur kala melihat Kyuhyun sudah lebih dulu menatapnya.

"Tak ada." Jawab Kyuhyun dengan suara tenang. "Hanya menganggumi ciptaan Tuhan yang paling indah dan tengah tertidur di sisiku."

Sungmin tersenyum lalu menyembunyikan wajahnya di dada Kyuhyun. "Bodoh." Ujarnya dengan suara malu-malu sementara Kyuhyun balas memeluknya.

Bodoh? Bukankah itu kata yang pantas untuk menggambarkan dia saat ini? Kenapa dia tak sadar diri ya?

***

Kyuhyun memeriksa ponsel saat Donghae mengiriminya pesan. Ia sekali lagi mematut diri di cermin dan bersiap pergi namun ia tersadar akan satu hal. Pria itu menatap pintu kamar mandi yang sepertinya sudah lama tertutup.

Apa perempuan itu ketiduran sambil berendam lagi ya? Kebiasaan buruk. Dari pada dia mati tenggelam dan ini apartemen Kyuhyun yang jika dia mati maka Kyuhyun akan bertanggung jawab, lebih baik Kyuhyun mencari tahu.

"Sungmin." Kyuhyun mengetuk saat sudah berada di depan pintu kamar mandi. Tsk dia ini... padahal Kyuhyun ada janji dengan Donghae dan akan terlambat jika terus mengulur waktu. "Kau baik-baik saja?"

"Ya. Aku hanya sedikit tak enak badan." Jawab Sungmin dari dalam.

Kyuhyun bernapas lega. Setidaknya dia tak tertidur di bak kamar mandi. "Jangan sampai tertidur saat berendam. Itu sangat berbahaya. Segera selesaikan mandimu. Aku ada janji dengan Donghae jadi aku terburu-buru." Ujar Kyuhyun masih dari balik pintu.

"Hm aku mengerti. Kau urus saja urusanmu. Sebentar lagi aku akan menyelesaikan ini." Jawab Sungmin lagi.

"Baiklah." Kyuhyun mengalah dan benar-benar akan pergi namun sekali lagi ia mendekati pintu untuk memastikan keadaan. "Jika semakin memburuk kau hubungi aku. Kita pergi ke rumah sakit untuk memeriksa."

"Baiklah."

Dan jawaban itu membuat Kyuhyun benar-benar pergi meninggalkan kamar. Dia tak enak badan? Apa karena Kyuhyun selalu menguras tenaganya hampir tiap malam ya? Kyuhyun baru tersadar jika dia sudah melupakan fakta penting. Kenapa dia malah seolah menikmati saat bercinta dengan perempuan bekas Yunho itu?

Bodoh sekali dia.

***

"Tak berselang lama, setelah keluarnya Cho Kyuhyun dari Jung Corp perusahaan itu mengumumkan kebangkrutan. Bahkan sampai saat ini keluarga Jung tak bisa ditemukan dimanapun. Banyak yang berspekulasi setelah membayar semua ganti rugi mereka melarikan diri ke luar negeri."

Donghae mematikan siaran langsung televisi tersebut lalu menatap Kyuhyun. "Sudah puas?" Tanya pria itu.

"Ya belum lah. Mereka pikir bisa kabur begitu saja? Aku ingin nyonya besar itu mendekam dipenjara." Ada senyuman di bibir Kyuhyun.

DEVIL WEAKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang