SIXTH WEAKNESS

273 42 14
                                    

Yunho menatap layar ponselnya dalam diam, berapa kalipun ia perhatikan berapa kalipula ia yakin jika gadis di dalam foto dan tengah dipeluk Kyuhyun adalah Sungminnya. Yunho tak akan lupa gaun dan warna apa yang Sungmin kenakan malam tadi, belum lagi dengan hanya melihat punggung di dalam gambar itu, Yunho bisa tahu punggung itu milik Sungmin.

"Jadi semalam kau menghilang karena ingin berduaan dengan Kyuhyun?" Suara itu terdengar pelan namun dalam.

Yunho ingin sekali membanting ponselnya karena terlalu marah tapi segera ia urungkan saat akal sehat mengambil alih otak. Meluapkan emosi bukan gaya Yunho, mencari Sungmin dan meminta penjelasan barulah sikap dewasa yang selama ini ia pertahankan.

Dengan sabar ia menghubungi nomor ponsel Sungmin, menunggu saat panggilan terhubung hingga suara operator yang menjawab. Yunho terus mencoba menghubungi Sungmin namun sia-sia karena gadis itu sama sekali tak mau mengangkat panggilannya.

Yunho masih mencoba bersabar dan mendapat ide untuk menghubungi Kyuhyun. Siapa tahu pria itu mau buka suara. "Jungmo-ah. Dimana Kyuhyun sekarang." Yunho tahu percuma saja menghubungi Kyuhyun saat jam kerja begini jadi ia lebih memilih menghubungi manajer Kyuhyun.

"Pemotretan Hyung. Ada apa? Masalah penting ya? Jika iya aku akan memanggil Kyuhyun meminta waktu jeda sebentar."

"Tidak perlu." Potong Yunho. "Katakan saja padanya aku menunggu di rumah."

"Baiklah hyung." Jawab Jungmo dan Yunho segera memutuskan panggilan. Ia kembali terduduk sebelum memejamkan mata dan memijat pelipisnya. Yunho tak tahu apa yang akan ia jawab nanti jika ibunya menanyakan perihal skandal Kyuhyun yang semakin menggegerkan dunia maya.

***

Sungmin terus merengut sejak tadi. Walau hal itu tak mengurangi kadar kecantikan wajahnya namun Kyuhyun yang sejak tadi di samping gadis itu heran juga.

"Kau kenapa?" Kyuhyun menyerahkan sepotong hamburger ke arah Sungmin dan dirampas kasar oleh sang penerima. "Bosan menungguku seharian?" Tanya Kyuhyun lagi saat melihat sikap aneh Sungmin.

Sungmin hanya mendengus lalu melahap habis hamburgernya. Ia tak akan buka suara, tak akan memberitahu jika pose-pose Kyuhyun dengan para gadis London tadi sangat membuatnya tak nyaman. Berpelukan seintim dan semesra itu membuat Sungmin muak terlebih Kyuhyun melakukannya tepat di depan mata Sungmin.

Apa ini hukuman untuk Sungmin? Jika memilih Kyuhyun maka Sungmin harus siap menerima semua konsekuensi yang ada. Pria itu adalah model kelas dunia jadi beradegan intim, memeluk, mencium bahkan menindih model cantik di atas ranjang adalah lumrah bagi mereka, namun bagi Sungmin tidak. Ia tak bisa membagi suami dengan gadis lain meskipun hanya sebatas profesional kerja.

Sedangkan Yunho? Sungmin mengenalnya sejak lama dan bahkan Sungmin sedikit banyak mengetahui sifat asli Yunho. Pria itu walau memanfaatkan kekayaan yang ia miliki dengan mengincar setengah saham perusahaan namun Sungmin yakin jika Yunho tak pernah menyentuh gadis lain.

Apa ini jalan Tuhan untuk memberitahu Sungmin mana yang pantas menjadi suaminya dan mana yang tak pantas?

Sejauh ini Sungmin bimbang. Apa perasaan takutnya akan hamil membuat ia memprioritaskan Kyuhyun dan mengabaikan sisi baik Yunho?

Tidak bisa begini. Jika Sungmin menjelaskan duduk permasalahan sebenarnya pada Yunho kejadian malam naas itu Sungmin yakin Yunho akan memaafkannya lalu mereka akan menikah dan Sungmin tak perlu resah memikirkan Yunho memeluk gadis lain seperti kejadian Kyuhyun hari ini.

Walau ia belum mencintai Kyuhyun namun melihat pria itu berlaku mesra pada gadis lain dengan pakaian terbuka membuat Sungmin panas hati. Mungkin Sungmin tipe gadis pecemburu dan ia baru menyadarinya hari ini.

"Terima kasih untuk hiburan dan tumpangannya." Sungmin berujar seraya melepas sabuk pengaman saat van Kyuhyun tiba di simpang gang menuju rumahnya. Sungmin sengaja meminta turun disini agar orang tuanya tak semakin murka.

"Kau yakin ingin pulang? Aku masih membuka penawaran untukmu tentang apartemenku. Jika kau masih ragu menemui orang tuamu maka tidur saja di sana."

Sungmin tersenyum masam. Apartemen ya? Apa Kyuhyun sering menawarkan tidur di partemennya pada gadis lain? Apa Kyuhyun juga sering meniduri gadis lain seperti halnya malam itu? Dan apa Kyuhyun sering menawarkan pernikahan pada gadis yang belum dan sudah ditidurinya? Memikirkan itu saja membuat Sungmin tak enak badan.

"Terima kasih untuk tawarannya. Aku pulang saja, perkara amukan orang tuaku akan kuhadapi dengan lapang dada." Balas Sungmin seraya menarik knop pintu mobil. "Terima kasih sekali lagi untuk tumpangannya Kyu. Selamat tinggal~" Sungmin merendahkan suaranya untuk kalimat terakhir sebelum keluar dari van. Pintu tertutup dan Sungmin segera melangkah memasuki persimpangan gang, meninggalkan van Kyuhyun tanpa ia toleh lagi.

Sungmin sudah membulatkan keputusan. Ia akan menikahi Yunho meskipun nanti pria itu jijik atas dirinya. Ia tak akan bisa hidup dengan pria metropolitan sekelas Kyuhyun. Sungmin hanya ingin memiliki suami seumur hidup dan membina rumah tangga yang damai, bukannya penuh dengan rasa cemburu dan berujung perceraian. Bercerai sama sekali tak masuk dalam kamus hidup Sungmin.

Kyuhyun sendiri merasa ada yang jangal dengan salam perpisahan Sungmin namun tak ia pikirkan lebih lanjut. Saat melihat punggung Sungmin menjauh ia memerintah sopirnya untuk berangkat.

***

"Baru pulang?"

Suara Yunho mengagetkan Kyuhyun yang menekan saklar lampu hingga kamarnya terang benderang. "Oh hyung tolonglah! Kenapa kau tak menghidupkan lampunya jika sudah masuk?" Kyuhyun sedikit mengomel lalu melepas asal jaket yang sejak tadi ia kenakan sebelum duduk di pinggir ranjang.

Yunho tak menyahut, ia tetap duduk di sofa ranjang seraya menatap adik kandung seayahnya itu dengan tatapan lekat. Benar, mereka dihubungkan dengan persaudaraan seayah walau berada di Rahim ibu berbeda. Jika tak memikirkan Kyuhyun adalah adiknya maka sudah lama Yunho merisak pria ini.

Sejak tadi Yunho ingin melampiaskan emosinya namun Kyuhyun malah terlihat santai. Sekarang lihatlah, yang merisak Yunho adalah pria yang selalu ia bela bahkan di hadapan ibunya sendiri.

"Apa maksudnya ini?" Yunho menunjukkan foto di ponselnya ke hadapan Kyuhyun.

Dari jarak satu meter itu Kyuhyun bisa melihat dengan jelas objek foto yang hari ini menjadi perbincangan hangat seluruh pengguna internet. Bahkan masuk rangking terpanas pencarian.

"Aku tahu ini kau dan Sungmin, tepat di malam pesta perusahaan dan saat aku ingin mengumumkan pertunanganku." Yunho memasukkan ponselnya ke saku celana. "Apa masalahmu?" Yunho kembali bertanya saat melihat Kyuhyun bungkam. "Aku tak pernah melihatmu berkencan dengan gadis manapun namun sekarang kau malah menggoda kekasihku? Sadarlah Kyuhyun, dia sebentar lagi akan menjadi kakak iparmu!" Yunho berujar dengan suara dalam memperingatkan Kyuhyun.

Kyuhyun yang awalnya terdiam seolah terintimidasi dengan ucapan Yunho sontak terkekeh. "Kau mengatakan aku menggoda calon istrimu? Apa kau tak berkaca hyung? Jelas-jelas calon istrimu yang jalang!"

"Kau..." Yunho berniat bangkit hendak meninju wajah Kyuhyun namun terhalang saat dering ponselnya terdengar. Ia memeriksa dan kaget saat melihat nama Sungmin tertera di sana.

"Ya Sungmin?" Yunho sengaja memanggil namanya agar Kyuhyun tahu siapa yang menelpon.

"Oppa, kau ada waktu?"

"Tentu sayang. Apapun untukmu aku selalu meluangkan waktu." Jawab Yunho jujur.

"Oppa..." Jeda sesaat kala Yunho mendengar helaan napas Sungmin. "Ayo kita menikah segera."

Kyuhyun menoleh, walau Yunho tak membesarkan volume speaker ponsel namun keadan yang lengang membuatnya mendengar ajakan Sungmin barusan dari seberang telepon.

Apa Kyuhyun tak salah dengar? Sungmin baru saja mengajak Yunho menikah, segera?

***

DEVIL WEAKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang