THIRD WEAKNESS

282 43 18
                                    

Sungmin masih berteriak lalu segera beringsut menjauhi Kyuhyun. Pelukan pria itu di tubuhnya terlepas dengan kasar. Sungmin ingin bangkit namun gagal saat selimut yang ia bawa untuk menutupi ketelanjangannya malah mengekspos tubuh Kyuhyun.

"Astaga!" Sungmin terpaksa duduk di pinggir ranjang setelah sebelumnya membenahi letak selimut di atas tubuh pria itu asal-asalan.

"Berisik sekali." Setelah sekian lama menggeliat akhirnya Kyuhyun buka suara. Mata terpejamnya perlahan terbuka dan Sungmin semakin bersiaga, ia benar-benar takut sekarang terlebih ia tak tahu di kamar siapa ini. "Kau sudah bangun?" Tanya Kyuhyun saat melihat Sungmin yang semakin meringkuk di kepala ranjang.

"Kau... aku... kita... semalam apa yang kita lakukan?" Tata kalimat Sungmin sudah tak beraturan lagi karena terlalu panik. Ini benar-benar saat di mana dirinya harus merutuki nasib karena walau beberapa tahun ia tinggal di luar Negeri namun tak sekalipun ia terlibat dengan pria di satu kamar. Tidak pernah namun entah kenapa sekarang malah begini kejadiannya.

"Apa lagi?" Kyuhyun mengerutkan dahi. Awalnya ia malas menatap Sungmin sungguh-sungguh karena masih diliputi kantuk namun sekarang tidak. Ia tampak heran dan segera bangkit dari tidur demi duduk di hadapan Sungmin. Selimut yang menutupi tubuh Kyuhyun jatuh ke pangkuan, mempertontonkan dadanya yang bidang dan Sungmin nyaris merona menatap pemandangan itu jika tak menyadari keadaan genting tengah menghadang.

"Kau tak ingat kejadian semalam?" Tanya Kyuhyun masih menatap lekat kearahnya.

Sungmin semakin panik. Demi apapun ia tak mau terlibat dengan kencan semalam terlebih sex bebas namun kenapa hal ini malah menimpanya? "A-apa yang terjadi?" Takut-takut Sungmin bertanya, menanyakan sebuah pertanyaan yang ia sendiri tahu jawabannya.

"Tentu saja kita melakukan hubungan intim layaknya suami-istri."

Sungmin membulatkan mata. Benar-benar kaget mengetahui hal itu langsung dari mulut Kyuhyun. "Bajingan." Sungmin menggeram, kepalan tangannya terbentuk di sekitar dada karena ia masih setia mengenggam tepi selimut untuk menutupi tubuhnya. Mata Sungmin yang tadinya ragu malah menatap tajam tepat ke mata Kyuhyun namun pria itu malah tak takut.

"Kuakui aku bajingan, namun kau adalah jalangnya." Kyuhyun tersenyum miring, jelas sekali itu senyum kemenangan yang semakin membuat Sungmin merasa jengkel.

"Apa?" Baru kali ini Sungmin mendengar orang lain memakinya sekeji itu. Jalang? Wah Sungmin tak pernah membayangkan ada orang yang memanggilnya seperti itu.

"Kau tak ingat? Tadi malam kau yang menggodaku untuk melakukannya." Kyuhyun kembali menatap Sungmin heran. "Sungguh kau tak ingat?" Tanya Kyuhyun lagi saat melihat Sungmin bungkam.

Sungmin memejamkan mata lalu memijat pelipisnya sekilas. "Semalam aku mabuk berat dan harusnya kau menolak ajakan gadis yang tengah mabuk."

"Bagaimana aku menolaknya jika aku juga nyaris mabuk. Terlebih kau yang menyerangku lebih dulu. Aku tak bisa melakukan apapun selain pasrah. Bahkan kau banyak membuat tanda di leher dan dadaku."

Sungmin nyaris terjatuh melihat tanda kemerahan di sekitar leher dan dada Kyuhyun, ia baru menyadari itu. Seumur hidup ia belum pernah berciuman jadi bagaimana bisa ia mencetak tanda laknat itu di leher Kyuhyun? Memikirkannya saja membuat Sungmin frustasi.

Sadar dengan keterkejutan Sungmin membuat Kyuhyun tersenyum mengejek. Dengan perlahan namun pasti ia beringsut mendekati Sungmin lalu berbisik di telinga gadis itu. "Kau benar-benar liar, bahkan aku tak berani meninggalkan tanda di tubuhmu."

Sungmin menegang mendengar bisikan Kyuhyun terlebih merasakan deru napas hangat Kyuhyun menerpa telinganya.

"Dari caramu menggodaku bahkan melayaniku terlihat kau sudah berpengalaman, namun siapa sangka jika ternyata kau masih perawan. Mengejutkan."

DEVIL WEAKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang