TENTH WEAKNESS

261 39 22
                                    

Seakan tak puas sudah mengotori otak Sungmin, kali ini perempuan itu menyeretnya menuju bar. Eunhyuk sudah meminta izin dari Yunho. Berdalih sebagai malam terakhir pesta lajang dan mereka harus mengunjungi Bar itu sebagai pelengkap pesta perpisahan selamat tinggal lajang untuk Sungmin. Yunho yang memang tak bisa membantah akhirnya mengizinkan karena jika Eunhyuk sudah berkehendak maka sulit bagi orang lain untuk menolak.

Akhirnya jam sebelas malam mereka sudah tiba di bar bergengsi di pusat ibu kota. Sebelum terjun ke lantai dansa Eunhyuk menarik Sungmin menuju toilet guna merapikan riasan mereka.

"Kau harus bisa mengajak seorang pria berkenalan denganmu malam ini."

"Jangan gila." Potong Sungmin cepat. Ia mengusap bibirnya dengan tisu karena lipstiknya terlalu merah.

"Dasar bodoh! Bukannya ditambah malah dihilangkan." Eunhyuk menampar tangan Sungmin lalu beralih memoles bibir gadis itu dengan telaten menggunakan lipstik merah cabainya.

Sungmin kembali mengela napas berat. Sifat Eunhyuk yang pemaksa seperti ini yang membuat Sungmin malas mendebatnya. Daripada terkena tamparan yang lain lebih baik Sungmin diam. Dia bersyukur Ryeowook tak ikut bersama mereka malam ini, akan semakin terjerumus jika gadis itu ikut. Dewasa sebelum waktunya.

Eunhyuk kembali merapikan rambut Sungmin yang sempat dibuatnya ikal cantik. Pokoknya malam ini tampilan Sungmin benar-benar berbeda dari tampilan sehari-hari.

"Hanya untuk bersenang-senang saja, mengerti? Jangan seperti Sooyoung."

"Kenapa Sooyoung?" Sungmin bertanya mengenai adik tingkatnya saat di sekolah dulu.

"Dia menikah muda, sehari sebelum pernikahan ia bertemu pria lain di bar, mereka terlibat cinta satu malam lalu keesokan harinya mempelai pria berubah menjadi pria lain. Aku tak tahu kenapa Sooyoung bisa bersama Sungjae namun tampaknya cinta mereka cukup kuat, terbukti sudah dua tahun namun rumah tangga mereka tetap hangat."

Sungmin terdiam sebentar lalu kembali menatap cermin di depannya. Wah, Sungmin nyaris terkejut melihat sosok yang ada di cermin. Apa itu dia? Kenapa dandanannya seperti perempuan malam yang ingin mencari pelanggan?

"Hanya untuk bersenang-senang saja. Memperbanyak teman bukan menukar pasangan, mengerti?" Tanya Eunhyuk saat mereka bersiap keluar.

"Hm."Sungmin hanya bergumam, membiarkan Eunhyuk menariknya keluar toilet.

***

Lebih dari sembilan pria yang menghampiri meja mereka dan menawarkan minuman. Eunhyuk dan Sungmin hanya tersenyum seraya menolak halus. Mereka sesekali juga merespon pembicaraan para pria sebelum mundur teratur mencari mangsa baru.

"Wow. Tak kusangka pesonamu boleh juga." Bisik Eunhyuk seraya menabrakkan bahunya ke bahu SUngmin.

Sungmin tersenyum bangga. "Kau belum tahu saja bakat terpendamku. Jika tidak berbakat kenapa Yunho mau repot-repot menungguku selama lima tahun mungkin aku sudah berkencan dengan banyak pria." Jawab Sungmin sombong.

"Lama-lama kau jadi menyebalkan." Eunhyuk mencibir namun selanjutnya mereka tersenyum. "Kau tak mau ke lantai dansa?" Tawar Eunhyuk, mungkin ini sudah ketiga kalinya.

Sungmin menggeleng. "Di sana terlalu panas." Ujarnya mencari alasan.

"Benar juga." Eunhyuk setuju kala melihat lantai dansa penuh sesak dengan pengunjung yang sudah setengah teler.

Sungmin meneguk minuman sodanya, ia banyak belajar jika alkohol bisa merusak hidup hanya dalam waktu satu malam. Sungmin tak ingin hal itu terjadi lagi. Ia meringis pelan seraya menatap sekeliling. Banyak kelab malam di pusat ibu kota kenapa Eunhyuk harus memilih kelab malam ini? Sungmin ingat ini adalah tempat naas di mana ia bertemu dengan Kyuhyun. Sungmin ingat saat malam naas itu ia duduk di meja depan bartender lalu mendadak pria itu datang...

DEVIL WEAKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang