THIRTIETH WEAKNESS

645 43 13
                                    

"Dia ingin menghancurkan keluarganya sendiri, tapi sayang dia melibatkan keluargamu."

"Kau benar. Dia memang salah tapi tak bisa dipersalahkan seratus persen. Kinerjanya bagus, dia membantuku mencari investor yang baik hingga proyek yang lama terbengkalai jadi hidup kembali. Disana letak nilai tambah seorang Kyuhyun. Dan memang tampaknya dia hanya tak tahu apa itu kasih sayang karena tinggal dengan ayah yang gagal sepertimu."

"Ya sudah. Hina saja aku terus." Dengus tuan Jung.

"Itu fakta bukan?"

"Benar." Ayah Kyuhyun menerima semua itu, jika ia adalah ayah yang gagal. "Aku sudah menjelaskan semua pada Kyuhyun, jadi kesalahpahaman yang menumpuk di hatinya selama ini sirna. Kuharap dia bisa memikirkan nasib rumah tangganya setelah ini."

"Kita lihat saja, jalan apa yang anakmu pilih. Jika dia memang tak bisa meneruskan pernikahannya kita juga tak bisa melakukan apapun selain mendukung. Bagaimanapun dua orang itu layak untuk Bahagia."

Tuan Jung mengangguk. "Apa Sungmin sudah memberitahumu mengenai proyek Gabdong yang akan dibuat Kembali?"

"Ya. Dia sudah mengatakannya dan Yunho akan mengirimi dokumen tentang itu. Maaf karena masalah pribadi urusan bisnis kita ikut terbengkalai."

"Itu normal, manusia tak ada yang bisa seratus persen bersikap profesional kala keluarganya diusik." Jawab tuan Jung dengan suara dalam.

***

Sungmin sudah mencapai gagang pintu namun saat ditarik kenapa tak bergerak sesentipun? Ia menatap kedepan dan terkejut saat melihat tangan Kyuhyun dari arah belakangnya menahan pintu agar tak terbuka. Detak jantungnya mendadak berpacu cepat, ia tak memprediksi jika Kyuhyun akan mengejarnya.

Pria itu membalikkan paksa badan Sungmin hingga sekarang mereka berhadapan. Kyuhyun akan buka suara namun gagal kala melihat wajah perempuan itu yang sudah basah. "Kau..." Kyuhyun hilang kata-kata. Kapan pula dia menangis? Sebelum melangkah tadi Kyuhyun ingat dia masih tersenyum.

Kyuhyun mendekat, lalu mengusap kedua pipi perempuan itu. "Apa begini ekspresi orang yang mengajak berpisah?"

Sungmin menepis tangan Kyuhyun di pipinya lalu menatap arah lain. Semakin ditatap lekat pria itu air mata Sungmin semakin mengalir hingga membuatnya beberapa kali mengusap pipi sendiri.

"Kenapa kau berbohong?" Tanya Kyuhyun, ia terus menatap Sungmin sekalipun perempuan itu tak balas menatapnya.

"Kau tanyakan saja sendiri pada dirimu." Jawab Sungmin dengan suara bergetar.

"Baiklah, baiklah. Aku minta maaf. Aku benar-benar tolol. Saat itu egoku masih sangat amat tinggi hingga aku menolak fakta bahwa sebenarnya aku sudah jatuh kepadamu sejak lama."

Kali ini Sungmin terkejut, dia menatap Kyuhyun yang ternyata sudah menatapnya dengan sorot kesedihan. Sebentar, dia ini aktor Lee Sungmin jadi jangan percaya. Sandiwaranya sangat meyakinkan hingga Sungmin nyaris jatuh.

"Seumur hidup tak ada yang bisa meruntuhkan egoku, jadi saat di depan Donghae aku tak mau terlihat mengenaskan. Itulah kenapa tanpa pikir Panjang aku mengatakan hal gila seperti itu. Kau tak bodoh, aku yang bodoh karena tak mengetahui perasaan sendiri. Maafkan aku."

"Baguslah jika kau sudah sadar diri." Sungmin sekali lagi mengusap pipinya sebelum berbalik dan berniat keluar dari kamar.

Tapi sekali lagi Kyuhyun menahan perempuan itu. Kali ini lebih parah karena Kyuhyun merebut koper Sungmin lalu melemparnya ke sudut kamar.

"Kyuhyun!" Sungmin berteriak tertahan melihat keadaan kopernya. "Kau sudah tak waras." Rutuk Sungmin saat menatap pria itu dengan sorot kesal.

Sungmin ingin melangkah mendekati kopernya namun Kyuhyun tak sependapat. Pria itu menarik lengan Sungmin hingga tubuh mereka berdua bertabrakan.

DEVIL WEAKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang