🍃Second Port 13🍃

3.9K 177 16
                                    

Selamat Membaca

Indah dan ginar pun sampai didepan rumah nadya, indah mengetuk pintu rumah nadya namun tak ada yang membuka, keduanya pun semakin khawatir, lalu ginar mencoba membuka pintu rumah nadya dan ternyata terbuka, pintunya tidak dikunci. Mereka pun langsung masuk ke rumah nadya.

"mbak nadya" ucap indah berusaha memanggilnya, kemdian mereka membuka satu persatu ruangan dirumah nadya. Ginar membuka salah satu ruangan disana, lalu ia melihat nadya yang tengah berbaring sambil memegang kepalanya.

"nadya" ucap ginar, mereka lalu masuk ke kamar nadya dan menghampiri nadya.

"mbak nadya" panik indah

"pak kita langsung bawa mbak nadya kerumah sakit aja"

"iya iya" ginar lalu menggendong tubuh nadya menuju mobilnya.

Reza tengah duduk diteras pondok ia sedang memikirkan perkataan zidan tadi dan memikirkan bagaimana jika zidan memberitahu nadya. Alya datang menghampiri reza dengan teh hangatnya, ia kemudian menaruhnya disana.

"ya" sapa reza

"iya" alya masih tetap dingin kepada reza

"mas ijin pulang ke jakarta sore ini ya"

"terserah mas"

"lusa mas balik lagi kesini,"

"jangan dulu mas, alya butuh waktu sendiri"

"lusa mas pulang lagi ke surabaya"

"alya mohon mas, kasih waktu alya untuk sendiri, lebih baik mas pesen tiket ke jakarta sekarang"

"alya, mas tau kamu masih kecewa dan marah sama mas, mas tau mas salah, mas salah besar, tapi mas mohon, ijinin mas buat nemenin kamu, buat nemenin masa masa kehamilan kamu, mas mohon alya"

"dan alya juga mohon sama mas untuk kasih alya ruang untuk menenangkan hati dan pikiran alya mas" alya kemudian langsung pergi meinggalkan reza disana

Reza menghela nafasnya berat, pikirannya kacau bayangan buruk terus mengacaukan pikirannya. Lalu bapak datang menghampiri reza dan duduk disampingnya.

"yang alya katakan benar za, dia butuh waktu untuk menenangkan hati dan pikirannya, biarin alya sendiri untuk saat ini, disini masih ada bapak sama ibu yang menjaga alya"

"iya pak, tapi saya"

"ada bapak yang bisa jaga alya disini, kamu cukup memantau dari jauh"

Reza mengangguk nganggukan kepalanya "reza titip alya ya pak, kalo ada apa apa sama alya segera kabarin reza pak"

"pasti za"

"sore ini reza pamit buat pulang ke jakarta"

"iya, hati hati disana"

Nadya kini tengah dirawat di rumah sakit, selang infus pun terpasang ditangannya. Disana ia ditemani indah sedangkan ginar tengah mengurus administrasi rumah sakitnya. Sampai saat ini nadya belum membuka matanya mungkin karena efek obat juga.

"masih belum sadar" tanya ginar yang memasuki ruangan

"belum pak"

"kamu bisa nungguin nadya disini?"

"gimana ya pak, saya si mau aja tapi hari ini deadline kerjaan saya banyak banget"

"gitu ya"

"emang keluarganya mbak nadya gak ada pak?"

"saya gak tau, coba kamu cek hp dia, terus telepon keluarganya" ucap ginar kepada indah yang kebetulan tadi membawa hp nadya

SECOND PORT {Rampung/selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang