Selamat Membaca
Nadya menangis sesegukan dikamarnya, rasa kesal, marah, dan kecewa bercampur aduk dalam hatinya. Air matanya pun mengalir deras membasahi pipinya tak peduli dengan suara ketukan reza dipintu kamarnya.
Beberapa kali reza mengetuk dan menyuruhnya untuk membukakan pintunya namun nadya sama sekali tak peduli dengan reza, ia malah terus terusan menangis.
Sampai sore ini nadya masih tetap mengurung dirinya dikamar bahkan reza sudah berpuluh puluh kali mengetuk dan memanggil manggil nadya namun nadya tetap diam dan tak membukakan pintunya.
Papah dan ibu nadya datang lalu reza kembali mengetuk dan memberi tahu nadya bahwa orang tuanya datang, nadya pun segera mencuci mukanya dan akhirnya ia pun keluar dari kamar. Namun ia sama sekali tak melirik dan menyapa reza ia malah langsung pergi menuju papah dan ibunya.
Nadya menyalami kedua orang tuanya lalu duduk disana. Papah nadya mengamati wajah nadya yang terlihat sembab.
"kamu gak papa nad?"
"nadya baik baik aja kok pah"
"kamu mau ibu masakin apa nad?"
"apa aja bu"
"papah sama ibu mau minum apa, biar reza bikinin" tawar reza
"nanti aja za, papah sama ibu belum haus" jawab papah
"urusan papah sama ibu udah selesai, katanya mau kesininya besok" tanya reza
"ibu yang kekeh ngajak papah buat ke sini, jadi papah ke sini deh"
"wajar kan, ibu khawatir sama nadya takut nadya kenapa kenapa lagi pah"
"iya bu"
"nadya udah baikan kok bu" ucap nadya
"tapi muka kamu masih pucet tuh, kamu udah makan?"
"udah bu" bohong nadya padahal ia belum makan sama sekali
"mau ibu buatin bubur nad?"
"terserah ibu aja, tapi ibu gak usah repot repot masak biar nanti nadya pesen aja makanannya"
"jangan, ibu mau masak, kalo gitu ibu kedapur ya buat masakin makanan kamu" ibu lalu pergi menuju dapur dan memasak disana
"nadya susul ibu dulu ya pah, mau bantuin ibu"
"kamu istirahat aja, biarin ibu yang masak" ucap papah
"enggak papa pah nadya mau bantu ibu" nadya lalu pergi mengikuti ibu ke dapur, reza kemudian duduk bersama papah dan mengobrol ringan bersama papah.
Nadya tengah membantu ibu memotong sayuran dimeja makannya, sedangkan ibu tengah menyiapkan bumbu untuk masakannya. Nadya memotong sayuran dengan tatapan kosong, ia masih memikirkan masalah rumah tangganya bersama reza. Ibu yang melihat nadya melamun pun akhirnya menghampiri nadya dan duduk disamping nadya.
"ekhmm, jangan ngelamun nad" ucap ibu yang menyadarkan nadya
"enggak ngelamun bu"
"kamu kenapa? Ada yang dipikirin?"
"enggak ada bu"
"ada masalah sama reza?" ucap ibu yang membuat nadya terdiam dan melamun
"nad"
"eh e e enggak ada masalah apa apa kok bu"
"cerita sama ibu nad kalo kamu ada masalah, jangan dipendem sendiri, kalo misal kamu gak mau cerita sama ibu, kamu cerita sama tuhan, ceritain semua masalah dan keluh kesah kamu nad"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND PORT {Rampung/selesai}
ChickLitNadya Adira seorang istri dari Reza nugra, mereka telah menikah selama lima taun dan hubungan keduanya sangat harmonis walaupun selama lima taun itu mereka belum juga dikaruniai seorang anak. Reza merupakan seorang arsitek yang kemampuannya tak dir...