"Emang cewek murahan lo ya bi? Lo gak mau putus sama gue. Tapi tetep aja deketin dia. Heran gue," sindir Alvin terkekeh melihat Leon yang mengenggam erat tangan bia.
Bia sontak melepas paksa tangan Leon darinya. "Jangan salah paham lagi, oke? Bia sama Leon gak ada apa-apa. Kita baru aja dari ruang BK makanya bisa bareng. Percaya sama bia ya?" balas Bia penuh harapan. Berharap untuk kali ini Alvin bisa mempercayainya.
Hubungannya belum membaik sampai kali ini, bahkan sekarang merenggang karna adanya kesalah pahaman. Bia lebih memilih Alvin bersikap seperti biasanya meski laki-laki itu terlihat jahat. Bia tidak tahan jika melihat Alvin menghiraukan keberadaannya seperti sekarang. Apalagi sampai meminta putus. Itu membuat hati bia tidak tenang.
"Terserah lo," ketus Alvin berjalan melewati bia, tapi ia berhenti tepat di samping Leon.
"Kalo lo naksir dia.. ambil. Gue gak butuh," bisik Alvin tepat ditelinga Leon, membuat laki-laki itu mengeraskan rahangnya.
Setelah membisikkan kalimat itu, Alvin berjalan pergi melewati mereka berdua dengan langkah santai. Tujuannya kali ini adalah Alena. Meski emosinya kembali memuncak, dia harus menemui Alena sekarang juga apapun caranya.
"Alvin kamu mau ke mana? Aku ikut!" celetuk bia berlari kecil.
"Ngapain lo ikut? Lo mau jadi nyamuk?" jawab Alvin tanpa membalikkan badannya. "Gue mau nemuin Alena," timpalnya lagi membuat Bia berhenti.
Bia mengernyitkan dahinya menatap Leon dengan raut wajah bingung. "Leon kamu mau ke mana?" tanya Bia yang melihat laki-laki itu berjalan dengan cepat menghampiri Alvin.
BUGHH!!
Leon memberi satu bogeman mentah tepat dibibir Alvin. Sedangkan Alvin yang tidak siap akan hal ini langsung tersungkur.
Bia menjerit histeris, hal yang dilakukan Leon diluar dugaannya. Gadis itu langsung berlari mendekati pacarnya. Dengan panik gadis itu berusaha membantu Alvin untuk berdiri.
"Gak usah sentuh gue!" Alvin menempis tangan bia dengan kasar. Ia berdiri mendorong bia menjauhi nya. "Jauh-jauh dari gue lo!" seru Alvin pada bia.
"Lo pikir bia barang hah?? Lo fikir lo siapa di sini?! " bentak Leon menatap tajam Alvin di depannya.
Alvin menyeka ujung bibirnya yang terasa perih. "Harusnya gue yang tanya lo anjing! Lo fikir lo siapa main deketin cewek gue?!!" hardik Alvin marah.
"Cewek yang mana maksud lo? Alena atau bia?" beo Leon terkekeh pelan, membuat Alvin terpancing.
BUGHHH!!
Alvin balas memukul pipi Leon dengan keras, rahangnya mengeras sempurna. Kedua tangannya menarik kerah seragam Leon.
"Udah Alvin! Leon! Bia mohon berhenti sekarang juga!!" teriak bia berusaha memisahkan mereka, tapi seolah mereka tuli akan teriakan bia. Gadis itu semakin takut melihat kondisinya semakin memanas.
Beberapa kelas yang dekat dengan tempat kejadian langsung berhamburan keluar dari kelasnya karna teriakan bia. Siswa laki-laki yang melihat ini hanya diam ditempat tanpa berniat memisahkan.
"Gue gak ada masalah sama lo, jadi lo jauhin cewek gue mulai sekarang, lo ngerti kan?!!" murka Alvin menyorot Leon dengan tatapan permusuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRABIA [END]
Teen Fiction"Lo siap sakit?" Dengan mantap Bia menjawab, "Aku siap! Apapun itu, aku bisa hadapi semuanya. Aku yakin kamu bisa sayang sama aku. Tinggal tunggu waktu." "Oke, gue mau jadi pacar lo." Drabia, gadis yang kerap dipanggil Bia. Dia gadis yang sangat te...