"Lo pulang aja, ngapain peduli sama gue?" -Bia.
***
"Jawab gue! ada hubungan apa lo sama dia?" sentak Alvin menyorot Leon tajam. Jantungnya berdegup dengan kencang, takut bahwa apa yang ia pikirkan benar adanya.
"Gak usah nyari ribut di sini, gue gak mau Bia keganggu!" tukas Leon tanpa menoleh ke arah Alvin, ia beralih mengambil tangan kiri Bia tanpa ragu.
"Gak usah sentuh tangan cewek gue!" Alvin menepis kasar tangan Leon.
Leon menghela napas panjang, berbicara dengan Alvin sangat menguras energi. Kesabarannya langsung seketika di uji, hingga membuat Leon kadang heran sendiri kenapa Bia bisa sabar menghadapinya.
"Gue gak ada hubungan apapun sama Alena. Sekarang lo bisa sepuasnya deket sama dia," lontar Leon apa adanya menciptakan tanda tanya di pikiran Alvin.
"Sekarang?? Maksud lo?"
Ya, Leon memang tidak berbohong saat mengatakannya. Hubungan Leon dan Alena sudah berakhir sejak sehari kemarin, tepat setelah video CCTV itu tersebar luas. Laki-laki itu langsung meminta Alena untuk bertemu dengannya.
Meskipun imbalannya adalah impian Leon. Tapi demi melindungi mental dan hatinya, Leon memilih untuk mengakhiri hubungan tidak sehat itu.
"Ayo putus."
Leon memandang Alena dengan tampang datar, meskipun hatinya sakit setelah mengatakannya, laki-laki itu tetap berusaha tegar meyakinkan dirinya sendiri bahwa keputusannya kali ini sudah benar.
Alena menggeleng keras, dia langsung menggenggam erat kedua tangan Leon. Berharap belas kasihannya.
"Gue gak mau Leon, percaya sama gue! Bia yang cari masalah duluan, gue emosi dan gue kelepasan. Jangan karena kejadian ini lo akhiri hubungan kita!" sahut Alena berbicara tanpa henti.
"Gue bukan Alvin yang bisa lo bodohi, Al. Terserah lo mau bicara apa lagi, yang jelas sekarang kita gak ada hubungan lagi."
Alena tertawa kecil. "Lo beneran Leon yang gue kenal, kan? Leon-nya gue gak pernah bicara kaya gitu sama gue! Ini semua karena Bia, kan? Karena dia lo putusin gue? hah?!"
Leon terkekeh kecil mendengar jawaban Alena. Bahkan dalam situasi seperti ini, dia masih bisa menyalahkan Bia.
"Gue sayang sama lo, Leon. Jangan akhiri hubungan kita, lo nyakitin gue!" imbuh Alena lagi.
"Bohong! Lagi-lagi lo bohongin gue!" sergah Leon menatap Alena dengan mata berkaca-kaca.
"Stop bohongin gue! Lo gak pernah sayang sama gue, Al. Lo itu cuma sayang sama Alvin."
Sungguh, hati Leon sekarang sakit. Selama ini dia berusaha bertahan hanya karena tidak ingin kehilangan Alena. Tapi untuk sekarang, Leon tidak akan lagi membiarkan Alena menyakiti dirinya sendiri lebih dalam lagi.
"Selama kita hubungan, lo gak pernah sekalipun mikirin perasaan gue, Al. Lo cuma mikirin perasaan lo sendiri karna lo gak pernah sayang sama gue! Gue udah capek banget Al, berkali-kali gue yakinin diri gue sendiri kalo lo bisa berubah. Nyatanya lo tetap menjadi Alena yang egois dan hanya mentingin kepentingan lo sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
DRABIA [END]
Novela Juvenil"Lo siap sakit?" Dengan mantap Bia menjawab, "Aku siap! Apapun itu, aku bisa hadapi semuanya. Aku yakin kamu bisa sayang sama aku. Tinggal tunggu waktu." "Oke, gue mau jadi pacar lo." Drabia, gadis yang kerap dipanggil Bia. Dia gadis yang sangat te...