✔Waahidun

430 104 221
                                    

Tuhan bisakah engkau sisahkan satu sosok laki laki seperti dirinya untuk jadi jodoh hamba?

(Az-Zahra Briliant Ramadhany)

Mirza adalah gambaran lelaki sempurna dimata para wanita. lelaki tampan yang baik sikap dan agamanya. Bagiku dia adalah Qori terbaik yang pernah aku kenal, suaranya mengalun merdu bagai melodi yang dapat mententramkan jiwa bagi yang mendengarkannya. Lantunan ayat Al-Quran yang selalu aku dengarkan dalam diamku seakan memaksa menerobos masuk, hingga mampu membuat berdesir hatiku. Terkadang, tanpa sadar air mata ikut meluruh. Entahlah, aku tak mengerti perasaan apa itu atau memang karna aku terhanyut karna mendengar suara semerdu itu?

Aku selalu berfikir bagaimana bisa tuhan menciptakan manusia sesempurna dirinya? Lelaki yang begitu sangat menghormati para wanita. Mirza adalah sosok lelaki yang ramah namun siapa sangka tak ada satupun wanita yang berhasil mendekatinya. Bagiku Mirza adalah sosok misterius yang selama ini punya sejuta rahasia.

Tuhan, bisakah engkau sisahkan satu sosok lelaki seperti dirinya untuk jadi jodoh hamba?

Sosok yang hanya mampu aku kagumi dalam diamku selama ini. Aku selalu ingat bagaimana awal mula aku mengenalnya. Saat itu, seusai sholat aku mendengar lantunan merdu ayat-ayat Al-Quran yang senada dengan makhrajnya dari suara seseorang dan saat itu aku sudah jatuh hati pada suara merdu itu tanpa mengetahui siapa pemilik suara tersebut. Setiap usai sholat, aku selalu duduk diam berlama-lama di dalam musholah hanya untuk mendengarkan suara merdu miliknya. Terasa begitu sejuk dan mententramkan hati saat mendengarkannya. Hingga akhirnya aku tau bahwa pemilik suara merdu itu adalah Mirza.

Tak banyak orang yang akan mengenalku karna aku bukanlah gadis populer maupun aktif pada umumnya. Aku termasuk sosok gadis yang terbilang biasa saja, tidak cantik, pintar bahkan kaya.

Aku terlahir dari keluarga sederhana tapi aku bersyukur, Setidaknya aku mempunyai Abi dan Umi yang selalu ada untukku. Sosok yang mengajariku tentang ajaran Islam. Abi dan umi sedari dulu memang selalu mengajarkan tentang banyak ilmu agama, katanya untuk bekalku dihari tua.

Perkenalan namaku Az-Zahra Briliant Ramadhany. aku terlahir tepat dibulan suci Ramadhan. Aku merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.

Aku kenalkan nama kakaku, Aisyah Bilqis. Aku biasa memanggilnya, kak Icha. Seperti namanya Bilqis yang artinya cantik. kakakku adalah sosok yang sangat cantik, berbanding terbalik denganku.

Jika kita berjalan bersama, orang tidak akan mengira kalau kita adalah saudara kandung. Kakaku terlalu bersinar untukku yang redup. Meskipun kami memiliki perbedaan yang nyentrik, aku tidak pernah sekalipun merasa iri terhadap kakaku. Setidaknya aku bahagia karna kakakku adalah kakak terbaik bagiku. Kakak yang selalu mengerti dan memahamiku.

Kakakku merupakan lulusan jurusan Psikolog di Universitas Negri Yogyakarta, tapi anehnya dia berakhir menjadi salah satu seorang guru ngaji di pondok pesantren Al-Fatich. Pondok pesantren tersebut memang terbilang cukup dekat dengan rumahku. Bahkan sedari kecil dulu aku bersekolah dan belajar mengaji disana. Sampai sekarang pun aku tak mengerti alasan kakakku menjadi guru disana padahal kakakku mendapatkan tawaran yang lebih menggiurkan dengan gaji yang lebih fantastis dari perusahan besar yang sayangnya ditolak mentah-mentah demi mengajar mengaji disana. kata Umi kak Icha ingin ilmu agamanya bisa bermanfaat buat santri disana. Sebagai adik aku hanya mendukung dan memaklumi apapun yang jadi pilihannya.

Sibuk melamun tanpa sadar seseorang menepuk pundakku.

"Ra gak balik? Mau sampai kapan kamu disini?" tanya sahabatku yang selama ini sudah menjadi teman terdekatku dikampus ini. Kita bertemu saat hari pertama ospek yang kebetulan kita satu kelompok. Tanpa disangka kita mempunyai takdir bersama, hingga sekarang semester 3, dikelas dan jurusan yang sama. Keasyikan melamun aku sampai tidak sadar sudah berapa lama berdiam diri di musholah. Bahkan suara merdu yang biasa aku dengarkan sudah tidak lagi terdengar. Buru-buru aku melepas mukenah dan segera melipatnya.

ISLAM IS PERFECT, I'M NOT (Complited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang