✔Tsalaatsatun

193 73 327
                                    

Saat sampai di rumah, Zahra sebenarnya ingin sekali segera menceritakan semuanya kepada Abi dan Umi. Namun, langkah kakinya seketika terhenti di depan rumah saat melihat pemandangan yang membuat hatinya bertambah sedih yaitu ketika melihat pemandangan keluarga bahagia tanpa kehadiran dirinya, ditambah lagi saat Zahra mendengar apa yang mereka bicarakan, membuat hati Zahra seolah ditusuk oleh belati.

"Abi bangga sama kamu sayang," ucap Abi yang memeluk erat Aisyah

"Bener Abi, anak Umi ini memang anak yang terbaik," ucap Umi tanpa sadar juga menyakiti hati Zahra saat mendengarnya.

"Jadi, selama ini, apakah Zahra bukan anak yang baik? Memang benar, cuma Kak Icha yang selalu jadi anak terbaik dan jadi anak kebanggaan buat Abi dan Umi, bahkan orang lain saja tau tentang itu," batin Zahra.

"Eh Zahra udah pulang, sini nak coba lihat kakak kamu, dia berhasil memperoleh nilai terbaik ujian nasional se indonesia. Sini sayang, beri kakakmu ucapan selamat dulu," ucap Umi yang masih dengan senyum bangganya menatap lekat kearah Aisyah

"Zahra capek mi, Zahra ingin istirahat. Buat Kak Icha selamat ya atas keberhasilannya," ucap Zahra sembari memaksakan untuk tersenyum, kemudian berlalu pergi menuju kamarnya dan menguncinya dari dalam, Meninggalkan keluarga yang tengah berbahagia di sana.

Saat sudah berada di dalam kamar, barulah air mata yang sedari tadi sudah ditahannya itu luruh, bersamaan dengan tubuhnya yang ikut meluruh, meringkuk di balik pintu yang sudah tertutup rapat. Saat ini Zahra hanya dapat memeluk tubuhnya sendiri di atas lantai yang terasa dingin.

"Mungkin, jika saja aku tidak pernah dilahirkan di dunia ini, mungkin keluarga Umi dan Abi akan menjadi keluarga yang bahagia dan sempurna. Aku di sini hanya sebagai beban, yang tidak bisa apa-apa. Aku bodoh, gak ngerti sopan santun, petakilan, biang onar dan aku jelek. Sangat berbeda sekali dengan citra keluarga ini selama ini. Aku bagaikan kotoran yang hadir di tengah-tengah keluarga ini," gumam Zahra yang semakin meluruh dengan tangisnya.

Semenjak kejadian tersebut, Zahra jarang keluar rumah, bahkan dirinya mendadak jadi orang pendiam. Bahkan sekarang Zahra menjadi seorang yang introvert. Zahra yang biasanya tidak betah jika berada di rumah terlalu lama sekarang mendadak Zahra lebih suka menyendiri didalam bilik kamarnya.

Orang rumah juga merasa aneh terhadap sikap dan perubahan yang dialami oleh Zahra. Mereka pun berusaha untuk bertanya dan mendekati Zahra namun Zahra tetap diam membisu. Hingga, kejadian itu berlangsung beberapa hari, sampai Zahra kembali dekat dengan kedua orang tua dan kakaknya. Zahra hanya tidak bisa, jika harus terlalu larut dalam kemarahan terhadap kedua orang tua serta kakaknya. Apalagi, sampai Zahra terlalu lama mendiamkan keluarganya, Zahra tau betul bahwa itu sudah termasuk sebuah dosa, dan Zahra tidak ingin jika harus menanggung dosa lebih banyak.

Tidak halal bagi seorang Muslim untuk menghajr (memboikot) saudaranya lebih dari 3 malam (yaitu 3 hari). Mereka berdua bertemu namun yang satu berpaling dan yang lainnya juga berpaling. Dan yang terbaik diantara mereka berdua yaitu yang memulai dengan memberi salam (Muttafaqun 'alaih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim),"

"Ini bukanlah salah Abi atau pun Umi, juga bukan salah Kak Icha. Ini adalah kesalahanku karna aku tidak bisa menjadi seperti sosok Kak Icha. Aku berjanji, setelah ini, aku akan berubah menjadi Zahra yang lebih baik dari sebelumnya," ucap Zahra kala itu kepada dirinya sendiri.

Akhirnya, Zahra memulai untuk membuka diri dan menceritakan sedikit apa yang tengah dirasakan dan dialaminya saat bertemu dengan ibu-ibu jamaah alghibahiyah, hingga sekarang Abi dan Umi bahkan Kak Icha menaruh perhatian lebih terhadap Zahra. Mereka sadar bahwa Zahra merasa insecure terhadap dirinya sendiri.

"Zahra, kamu gak boleh merasa insecure terhadap dirimu sendiri. Setiap orang harusnya paham betul bahwasannya, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan pada dirinya masing-masing. Contohnya, Zahra yang memiliki suara Indah yang tidak bisa dimiliki oleh Kak Icha bahkan dimiliki orang lain. Suara nyanyian Zahra bahkan sangat indah, Umi aja sampai nangis jika mendengarnya. Bagaimana pun Zahra, buat Abi dan Umi, Zahra adalah kebahagiaan buat kita," ucap Abi waktu itu, menyadarkan Zahra bahwa dirinya memang mempunyai kelebihan yang tidak bisa dimiliki kakaknya bahkan orang lain. Jadi memang benar , setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing tidak seharusnya kita ikut menghakimi bahkan membanding-bandingkan setiap perbedaan itu. Coba pahami diri kita sendiri terlebih dahulu, sebelum menghakimi orang lain, kadang tanpa sadar, kita jauh lebih buruk dari pada orang yang kita hina, jadi jangan sekali-kali buat menghakimi orang lain atas kekurangan yang dia miliki, apalagi sampai menghinanya dengan kata-kata yang kasar.

Semenjak kejadian hari itu, Zahra dan Kak Icha mulai terlihat lebih dekat. Bahkan, Kak Icha sering menolong Zahra dari gangguan orang-orang yang ingin menyakiti Zahra. Oleh sebab itu, Zahra begitu menyayangi kakaknya. Benar kata orang, bahwa kakaknya ini memang bak bidadari yang baik hati.

Meski kejadian sudah berlalu dan Zahra semakin dekat dengan orang tuanya, Zahra masih tetap jadi seorang Introvert di sekolah barunya. Bukan karna apa-apa, itu semua dilakukannya karna dia kembali mendengar temannya menggunjingkan dirinya, dengan membanding-bandingkan Zahra dengan sosok kakaknya. Sebuah kesalahan besar karna dirinya bersekolah ditempat yang sama dengan sekolah lama kakaknya. Meskipun kakaknya sudah lulus dan kini tengah berkuliah tapi nama kakaknya yang sudah pernah mengharumkan nama baik sekolah itu masih beberapa kali turut dibicarakan. Awalnya dia merasa bangga sudah mempunyai kakak yang cantik dan pintar. Tapi kebanggaannya itu tak berlangsung lama saat dia mendengar teman-temannya mulai mengunjingkan dirinya dan membanding-bandingkan dirinya dengan sosok Kak Icha dibelakangnya, bahkan sampai ada yang terang-terangan membully dirinya.

Setelah lulus pun dia tak menyangka jika harus kembali mengikuti jejak sang kakak. Tapi setidaknya dimasa kuliah ini dia bisa dan mau untuk membuka kembali dirinya dan lebih bisa memahami dirinya sendiri. Apalagi, dengan dikelilingi oleh orang orang yang lebih positif. Kekhawatirannya tentang masa kuliah ternyata tak seburuk apa yang pernah dia pikirkan. Di sini, dirinya mempunyai teman yang mau mendukungnya hingga sifat intovertnya kini perlahan mulai berubah. Jika didalam kelas, Zahra bisa tertawa dan juga berinteraksi dengan teman-temannya namun berbeda jika sedang berada diluar kelas, Zahra menjadi orang yang pendiam bahkan tak terlihat. Zahra pun mendapat julukan KUPU-KUPU (kuliah pulang - kuliah pulang) dari teman-temannya karna lepas kuliah dia langsung cepat-cepat ingin segera pulang. Zahra lebih suka menghindari sebuah masalah darinpada harus kembali mendapatkan masalah.

Flashback off.

(Zahra Pov)

Awalnya aku merasa cemburu kepada kak Icha, tapi karna kebaikan kak Icha yang selalu berada di sampingku. Membantu setiap masalahku, mendengarkan setiap keluh kesahku dan selalu membelaku jika ada yang menghina diriku aku jadi mulai luluh dan begitu sangat menyayangi Kak Icha. Bagiku kak Icha adalah pahlawanku. Dia akan jadi tameng untukku jika ada yang menggangguku. Aku tak lagi peduli orang lain berkata apa tentang diriku dan Kak Icha karna memang nyatanya Kak Icha jauh lebih baik dari pada diriku.

Jika Awalnya aku merasa iri karna perbedaan ini, Sekarang tidak akan lagi karna aku lebih bisa berpikir bahwa dari perbedaan inilah aku bisa belajar sesuatu yang baru, dari perbedaan inilah aku bisa lebih dekat dengan kakakku.

Seharusnya orang lebih paham akan makna dari perbedaan. Perbedaan itu indah, dari perbedaan itulah kita bisa saling melengkapi. Bahkan anak kembar saja yang hidup dirahim yang sama pun mereka mempunyai perbedaan. Oleh sebab itu, jangan pernah salahkan perbedaan, dari perbedaan inilah dunia tetap berjalan, manusia bisa hidup dengan saling membutuhkan, membantu, dan saling melengkapi. Syukuri saja setiap perbedaan dan nikmatilah kebersamaan yang ada dengan senyuman bahagia.

****

TRIMAKASIH SUDAH MAU MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK MEMBACA CERITA SAYA, MOHON DOA DAN DUKUNGANNYA KARNA CERITA INI MASUK DALAM COMPETITION HICOM YANG DIADAKAN OLEH @Highfuturebooks
JANGAN LUPA BUAT TINGGALKAN JEJAKNYA 👣

KARNA ITU SANGAT BERARTI BUAT SAYA.
VOTE + KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA 💕

ISLAM IS PERFECT, I'M NOT (Complited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang