..
"Sayangggg– anak kamu dari tadi nangis!" Teriak yang lebih muda, membuat namja manis yang sedang berada di dalam kamar mandi mendengus."Ck Park Jisung, Sungchan juga anak kamu!" Teriak namja manis itu tak kalah kencangnya membuat bayi mungil yang berada di gendongan namja yang dipanggil Park Jisung itu menangis. Membuat jisung kelabakan.
5 menit mencoba menenangkannya, bayi dengan nama Sungchan itu tidak berhenti menangis. Malah tangisannya terdengar semakin kencang.
"Yak jisung! Kenapa Sungchan makin kenceng nangisnya?" Sungut yang lebih tua, sembari berjalan menuju ke jisung dan mengambil Sungchan dari gendongan namja bodoh itu.
"Sayang ak–"
"Diem!" Bentak namja manis itu yang sedang berusaha menidurkan Sungchan.
Nyali jisung menciut, 'arghh gagal lagi, awas kamu bayi setan huh' kesal jisung memelototi Sungchan yang malah tertawa terbahak-bahak menatapnya.
"Kamu setannya." Ujar namja manis itu kemudian membuat jisung melotot.
Dari mana istri cantiknya itu tahu kalau dia sedang mengumpati anaknya? Batin jisung ngeri.
"Sayang~ ayoo" Rengek jisung memegangi lengan Haechan, istri cantiknya.
Mendengus pelan, Haechan berjalan meninggalkan jisung untuk menaruh Sungchan yang sudah tidur ke box bayinya dan menyamankan posisi tidur balita mungil itu.
Setelahnya Haechan berbaring di ranjang, menghiraukan jisung yang sedang menatapnya seperti anak kecil sedang meminta es krim pada ibunya.
"Sayanggggg~" rengek jisung lagi, sambil berbaring di samping Haechan yang berbaring membelakanginya.
Haechan terkekeh, kemudian berbalik untuk menatap suami tampannya. Tangannya terulur mengelus pipi Jisung membuat sang empu memejam menikmati elusannya.
Saat merasa sudah cukup, Haechan menjauhkan tangannya dari wajah jisung. Membuat jisung membuka matanya merasa kehilangan.
"Kenapa di lepas hm?" Tanya jisung dengan suara rendahnya sembari mendekatkan tubuhnya ke Haechan dan memeluk pinggang ramping Haechan dengan erat.
"Lepas, jangan main-main!" Sungut Haechan saat tangan jisung turun meremas pantatnya.
"Sayanggg pengen~"
"Apa?" Tanya Haechan pura-pura tidak tahu.
Kembali meremas pantat Haechan, jisung menarik tubuh Haechan untuk semakin merapat dengannya.
"Pengen apa? Itu tangannya dilepas dulu ihh"
Menggeleng, Jisung kembali meremas dua bongkahan kembar milik istri manisnya. Kali ini Jisung meremasnya dengan kekuatan Titan yang dia punya, membuat Haechan tanpa sadar melenguh.
Dan saat tangan jisung sudah memasuki celana selutut Haechan, tiba-tiba dengan tidak santainya tubuhnya terjungkal hingga jatuh ke lantai yang dingin karena dorongan kuat dari istrinya.
"Arghh sayanggg" pekik jisung kesakitan.
Haechan yang melihatnya sontak tertawa hingga terpingkal-pingkal. Karena sungguh komuk Jisung sangat menggelikan.