sumpah aku juga kalo nyari wp Renjun dom susah༎ຶ‿༎ຶ
..
"Haechanie, kau akan mencari pekerjaan hari ini?" Yang ditanya hanya mengangguk singkat sambil sesekali menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.
Jaemin kemudian diam ikut fokus pada makanan miliknya. Saat ini keduanya tengah sarapan bersama sebelum pergi bekerja, tentu tidak untuk Haechan. Laki-laki itu baru akan mencari pekerjaan setelah ini.
"Sebenarnya di kantorku ada lowongan pekerjaan. Apa kau ber–"
"TENTU!!" Potong Haechan dengan cepat. Bahkan mulut Jaemin masih terbuka guna meneruskan ucapannya.
"Tapi CEO tempatku bekerja agak ya menyebalkan" Haechan mengangguk dengan binar di netra terangnya.
Jaemin memutar bola matanya malas, "baiklah baiklah kau bisa berangkat bersamaku setelah ini"
Dan setelahnya keadaan kembali hening karena keduanya sibuk menghabiskan sarapan masing-masing.
***
"Haechanie, aku hanya bisa mengantarmu sampai disini, kau bisa langsung menemui Nona Kang dibagian resepsionis." Ujar Jaemin sebelum pergi meninggalkan Haechan di loby.
Haechan yang melihat Jaemin pergi sedikit memberengut, tapi kemudian senyum terpatri indah di wajah cantiknya setelah mengingat dia akan mempunyai pekerjaan.
"Permisi, apakah anda Nona Kang?"
"Eoh, anda pasti teman Jaemin-si" Haechan mengangguk semangat dan direspon senyum oleh seulgi.
Setelahnya keduanya pergi ke lantai atas untuk melakukan wawancara dengan sang Presdir.
"Maaf sekertaris Lee, apakah Presdir ada di ruangannya?" Tanya seulgi pada seorang laki-laki yang sedang duduk manis menghadap komputer di ruangannya.
Laki-laki itu mendongak mengamati kedepan, tanpa diduga dirinya tersenyum simpul melihat Haechan yang berdiri menunduk di belakang seulgi.
"Nona Kang, Presdir sedang tidak bisa diganggu. Apa dia orang yang akan melamar pekerjaan?" Seulgi mengangguk sambil mengenalkan Haechan pada Jeno.
"Kalau begitu Nona Kang bisa meninggalkan Haechan-si disini. Saya yang akan mewawancarai nya"
Setelah kepergian seulgi, sedikit hening. Haechan diam Jeno pun sama diamnya.
"Jadi Haechan-si, mari kita mulai wawancaranya"
"Namamu?"
"Lee Haechan"
"Golongan darah?"
"AB"
"Makanan kesukaan?"
"Hot pot"
"Type suami idealmu?"
"Kaya–eh?" Haechan melotot sebab pertanyaannya Jeno yang kelewat main-main.
"Maaf, tapi apakah pertanyaan wawancara disini memang seperti ini?" Tanya Haechan yang memang benar-benar bingung.
Jeno terkekeh dan bangkit dari kursinya, "Haechan-si anda diterima" ujar Jeno sambil menjulurkan tangannya untuk menjabat Haechan.
"T-tapi bukankah harus melalui persetujuan Presdir juga"
Jeno menggeleng, "aku juga boleh memutuskan"
Mendengar itu dengan ragu Haechan mulai menerima uluran tangan Jeno. "Selamat bergabung dengan HR Group. Haechan-si"