Bunting - keluarga sableng

2K 180 23
                                    


..

"JAMAL, KELUAR GAK LO!!" Seseorang berteriak dengan tidak tahu malu di depan pintu rumah berwarna coklat.

Yang punya rumah keluar dengan wajah garangnya. Acara nonton upin upin nya harus tertunda hanya karena ada orang gila yang terus-terusan berteriak.

"GAK USAH TERIAK-TERIAK ANJING!" Balasnya berteriak dengan tak kalah nyaring.

Yang didepannya melotot tajam, bahkan matanya hampir keluar jika kelopak matanya tidak menahan.

"GIMANA GUA GAK TERIAK-TERIAK. NOH ANAK LO BUNTINGIN ANAK GUA!!"

Laki-laki paruh baya yang di panggil Jamal terdiam dengan wajah bodohnya. Membuat orang yang dari tadi berteriak di depan rumahnya mendengus kesal.

"JANGAN NGEBUG DULU NJING"

PLAK

Sebuah tamparan meluncur bebas di pipi laki-laki yang punya rumah.

"BANGSAT!"

*capslock matiin dlu plss༎ຶ‿༎ຶ

Lama diam, Jamal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari membuka suara. "Anak gua yang mana, Jono apa Mahen?"

"Yang mirip Mark BTS, gua lupa yang mana" ujar orang yang tadi berteriak.

"BTS gak ada yang namanya Mark setan!" Sentak Jamal yang langsung menggeplak kepala laki-laki di depannya.

"Yang sopan lo, gua lebih tua"

"Ngaku juga kalo udah tua"

"Anjing!"

Jamal memutar bola matanya malas, sahabat kecilnya ini sungguh sangat sembarang.

"MAHENDRA JAMALUDIN, KELUAR LO" Teriak Jamal setelah membalik tubuhnya.

Yang punya nama langsung berlari keluar dari kamarnya diikuti sang adik dan ibunya.

"Ada apa sih Pi? Kenapa teriak-teriak gitu" bingung Mami Tio.

Mahen yang tadi dipanggil juga ikut bingung sebab ada ehem calon mertuanya di depan rumah.

Jamal yang mendengar suara istrinya terkekeh pelan, dia merangkul pundak sang istri sebelum membuka suara.

"Kata si Doni anak kita buntingin anak dia" ujar Jamal.

Jono yang ada dibelakang sendiri langsung dugun-dugun jantungnya.

Gimana kalo Mimin bunting?

Tapi Mimin kan bukan anak om Doni.

"JONO! MAHEN! SIAPA YANG BUNTINGIN HAIKAL?!" Pekik mami Tio dengan pelototan tajam menatap kedua anaknya.

Jono menggeleng kuat, "Bukan Jono mi, suer dah. Jono kan sama Haikal musuh bebuyutan" ujar Jono.

Mahen yang ada disampingnya keringat dingin sembari sesekali melirik wajah garang yang masih dipertahankan calon mertuanya.

"Anu mi itu, Mahen lupa pake pengaman" ujar Mahen lirih tapi beruntung semua yang ada disana masih bisa mendengarnya.

Mami Tio kembali melotot, dengan cepat dia menjewer telinga Mahen cukup kencang menyebabkan pekikan nyaring sang empu.

Doni dan Jamal diam, menyaksikan anak dan ibu yang sedang bercengkrama. Lebih tepatnya melihat ibu yang sedang menghukum anaknya.

"BAGUS YA! Masih kecil udah ngewe, mana langsung jadi lagi" sinis Tio yang dibalas ucapan maaf oleh Mahen.

what's going on Chanie?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang