Mark 27y.o
Haechan 25y.o..
Haechan adalah seorang laki-laki manis yang telah kehilangan kedua orangtuanya dua tahun yang lalu. Walaupun yatim piatu dia hidup bergelimang harta warisan.
Dia anak tunggal, otomatis seluruh kekayaan keluarganya jatuh pada dirinya. Apa yang dia mau akan terpenuhi, bahkan membuat sang Presdir Lee'Corp bersujud di kakinya.
Dua tahun kematian orangtuanya, besok adalah hal yang membahagiakan menurutnya. Dia menikah dengan sang kekasih yang beberapa bulan ini menemani dirinya. Mark Lee, laki-laki berdarah dingin yang juga kehilangan orangtua beserta adiknya tiga tahun lalu.
Bagi mereka berdua, kesamaan nasib yang menjadi titik temu mengawali sebuah hubungan yang menurut keduanya sangat-sangat harmonis.
Tapi bagaimana saat Mark tahu jika yang membunuh orangtua beserta adiknya adalah sang calon istri?
Seperti judul di atas, 'rusak' menggambarkan sesuatu hal ataupun barang cacat yang memiliki kekurangan.
"Katakan kalau itu semua bohong!" Sentak Mark pada Haechan yang setia terdiam duduk di pinggiran ranjang.
Jika pengantin baru biasanya menghabiskan malam pertama setelah menikah, maka pasangan ini beda. Mereka sudah berkali-kali mengejar kepuasan dengan saling berbagi keringat.
"Sialan, jawab aku!"
Haechan menunduk memperlihatkan senyum sendunya, namun beberapa saat kemudian dia mendongak dengan senyum miring yang tersaji.
"Ya, aku yang membunuh orangtua beserta adikmu" ujarnya dengan angkuh.
Rahang Mark mengeras, giginya bergemeletuk karena marah. Ditariknya tangan Haechan erat sampai berdiri di depannya. "Apa maksudmu"
Haechan terkekeh, "jika kau lupa, kedua orang tuaku juga kau bunuh" sinisnya sembari mengelus rahang Mark.
"Itu karena aku mengira orangtuamu dalang di balik pembunuhan keluargaku, sialan!"
"Bukan, kau salah sangat salah. Dalang dibalik kematian keluargamu adalah aku"
Mark terkekeh, dia masih merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja Haechan katakan.
"Apa maksudmu mendekatiku? Kau juga ingin membunuhku?" Sarkas Mark yang malah dihadiahi senyuman manis Haechan.
'karna kau mirip dia'
"Karena aku mencintaimu, mungkin."
"Katakan aku gila karena mau menikah dengan orang yang sudah membunuh orangtuaku. Nyatanya aku memang sudah gila sedari dulu, Mark"
"Aku gila karena mu" kekeh Haechan diakhiri senyum miris tanpa sepengetahuan Mark.
Napas Mark kembang kempis, wajahnya memerah karena marah. Bahkan urat di lehernya nampak menonjol.
Plakkk
Sebuah tamparan Mark torehkan pada pipi mulus Haechan. Membuat si manis menunduk dalam dengan kedua tangan mencengkeram kuat ujung tuxedo miliknya.
30 menit lagi mereka akan mengucapkan janji suci, apa jadinya jika sekarang terjadi pertengkaran besar?
"Kenapa kau membunuh keluargaku?" Mark bertanya dengan nada yang sangat dingin.
Bahkan Haechan yang mendengarnya menjadi asing. Tidak ada kelembutan bahkan mungkin cinta juga sudah pergi digantikan rasa benci.
Haechan mengumpat dalam hati saat tangannya gemetar. Tidak, dia harus bisa melawan Mark.