"Iya sekarang janji,tapi kalau khilaf ya janji lagi"ucap diyah santai yang langsung ditatap tajam sama lainnya
"Huff udah sana masuk kamar istirahat,besok biar gak ngantuk pas acara pernikahan mama"ucap mama
"Beneran nih suruh istirahat gak jadi dihukum"tanya diyah yang diangguki varo
"O...minta dihukum ternyata"ucap bisma sambil senyum menyeringai,begitupun juga dengan pak tua dan ke empat anaknya
Diyah dan varo melihat senyum itu langsung bergidik ngeri,sungguh menakutkan.
"Eh eh...nggak kok,gak minta dihukum,ya udah kalau gitu adek istirahat aja,ayo bang"ucap diyah gugub takut dan langsung narik tangan varo
"Iya dek ayo"ucap varo yang sama takutnya kayak diyah
Diyah dan varo langsung lari terbirit-birit menuju kamar.Tapi sebelum itu pas udah sampai dipertengahan tangga diyah dan varo berhenti.
"Bang ini kita dirumah siapa ya,kok beda banget tangganya,kalau dirumah mama sama bunda gak kayak gini deh perasaan"tanya diyah bingung
"Iya ya kok beda dek,apa jangan-jangan ini rumahnya calon papa lu"jawab varo yang langsung bikin diyah terkejut
Yang bener aja sekarang dirumah pak tua,kok bisa gak sadar ya diyah.Padahal kan jelas banget modelan rumahnya beda,apalagi tadi pas teras rame banget banyak bapak-bapak yang dekor rumah ini,sedang ibu-ibuk dan mbak-mbak nyusun bunga dekor,kalau memang iya ini rumah punya pak tua terus ada acara apa ya kok rame banget.
Dasar memang diyah gak pernah sadar,sebenarnya ada dimana fikirannya sih.Kadang malah pikun,pelupa gitu,kalau gak telmi lola banget gitu.Daripada pusing mikirin ini rumah punya siapa mending tanya aja deh biar gak ribet.
"Ma ini rumah siapa..."teriak diyah
""Jangan teriak dek,ini rumah papa"jawab pak tua
"Maaf siapa ya kan saya tanya mama,kenapa pak tua yang jawab,dan tadi apa rumah papa.Papa siapa aku gak kenal,aku cuma punya ayah bukan papa"jelas diyah panjang kali lebar,sedangkan yang dibawah geleng-geleng kepala melihat kelakuan diyah yang bar-bar
Apa tadi katanya rumah papa,papa siapa coba kan diyah gak mau punya papa modelan kayak pak tua itu,mana bapak sama anak sama aja suka pemaksa.Udah tau gak mau tetep aja maksa.
Mama juga ngapain sih nikah sama pak tua bikin kesel aja,kenapa gak rujuk aja dama ayah.Ah iya diyah lupa kan ayah udah nikah lagi sama bunda kenapa diyah bisa lupa sih padahal masih muda udah pikun.
O...iya tadi katanya ini dirumah papa,ya berati sekarang dirumah pak tua dong,ngomong-ngomong besar juga rumahnya,kalau dilihat-lihat sih ini bukan rumah tapi mansion kayak punya ayah.
Kata mama akad nikahnya rumah mama,tapi kenapa sekarang ada dirumah papa.
"Ma akad nikahnya dirumah siapa sih"tanya diyah bingung
"Dirumah mama dek"jawab mama lembut
"Kalau dirumah mama kenapa sekarang kita ada dirumah pak tua ma"tanya diyah lagi bingung
"Sebenarnya kita ada dirumah mama dek,papa sama abang juga,tapi karena ulah kamu tadi ya jadinya sekarang ngumpul dirumah papa,terus besok pagi-pagi banget berangkat ke rumah mama"jelas mama sedangkan diyah mengangguk
Diyah melanjutkan jalannya menaiki tangga dan disampingnya ada varo,pas udah sampai atas diyah bingung banget.
Gimana gak bingung tadi disuruh tidur,terus masalahnya mau tidur dimana,ntar kalau salah masuk kamar kan bisa bahaya,kalau yang punya kamar marah gimana.
"Bang tidur diruang TV aja yuk,lagian gue gak tau mau masuk kamar yang mana,nanti kalau sampai salah kamar bisa-bisa dapat masalah bang"ucap diyah yang diangguki varo
Diyah dan varo langsung turun dari tangga berjalan menuju ruang TV atau biasa disebut ruang keluarga.Sampai ruang keluarga diyah langsung duduk,diyah clingak-clinguk bingung,padahal kan barusan masih ada mama,pak tua,ayah,bunda,sama abang-abang kenaoa sekarang sepi banget,pada kemana mereka.
Kalau misal mereka tidur masuk kamar lewat mana,kan tadi diyah gak lihat mereka naik tangga.
"Bang pada kemana lainnya kok sepi banget"tanya diyah bingung
"Mungkin udah tidur dek"jawab varo
"Tapi kok tadi gue gak lihat mereka naik tangga sih bang"
"Kan ada lift dek,ya jadi kita gak lihat mungkin mereka naik menggunakan lift"
"Lift mana bang gak ada"
"Itu"tunjuk varo
Diyah mengikuti arah pandang varo dan ternyata benar ada lift disamping tangga,kenapa diyah baru ngeh kalau disitu ada lift.
Sekarang diyah turun dari sofa dan duduk dikarpet bulu-bulu,begitupun juga varo ikut duduk dikarper samping diyah.
Diyah yang melihat varo duduk disamping langsung menyandarkan kepalanya ke bahu varo.
"Bang mabar yok"ajak diyah
"Ayo siapa takut"tantang varo
"Nanti yang kalah harus traktir yang menang"jelas diyah
"Oke siapa takut"ucap varo menantang
Diyah dan varo langsung buka aplikasi mobile lagend,
permainan demi permainan mulai sengit,saat mereka main dan ternyata yang menang varo.Sedangkan diyah cemberut kesal,padahalkan diyah biasanya gak pernah kalah,tapi kenapa sekarang bisa kalah,
"Gak usah cemberut gitu jelek"ejek varo sambil tersenyum dan mengacak-ngacak rambut diyah
"Abang ih adek gak jelek"rengek diyah yang masih cembetut
Diyah langsung merebahkan badannya dikarpet bulu dan paha varo sebagai bantalnya.
Sekarang dua anak remaja itu lagi sibuk sama dunianya sendiri,varo sibuk sama HPnya buka aplikasi instagram,
sedangkan diyah sibuk buka aplikasi tiktok,kadang diyah ikut bergoyang dalam tidurnya,
kadang juga juga ikut nirukan nyanyian dalam aplikasi tiktok,pas lagi scrol-scrol tiktok tiba-tiba munculah wajah tampan,diyah gak tau itu siapa,tapi menurut diyah wajah itu tampan banget kayak disinetron-sinetron dalam tv.Dan reflek diyah langsung ngumpat saking kagum sama ketampanannya."Anjir,bangsat ganteng banget,siapa sih dia,gue kan pingin jadi pacarnya"gumam diyah pelan uang masih bisa didengar oleh varo,varo memdengar bergumam mengumpat langsung menyentil kening diyah kasar.
"Aaaaauuu abang sakit"rengek diyah saat merasakan keningnya panas
"Siapa suruh ngomong kayak gitu"ucap varo datar
"Ya terserah adek lah,yang punya mulut kan adek"ucap diyah santai yang langsung dapat tatapan tajam milik varo,nyali diyah langsung menciut
Setelah peedebatan kecil tadi,sekarang sibuk lagi sama dunianya sendiri,sampai-sampai ada suara dingin mengejutkan diyah dan varo.
"Ngapain masih disini,bukanya tadi disuruh istirahat"tanya gio dingin dan jangan lupakan sambil natap tajam diyah dan varo
Jangan lupa habis baca vote+komen biar aku tambah semangat ngetiknya
Makasih dah dah👋👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimatussa'diyah (ON-GOING)
RandomJangan pernah mau berteman dengan Diyah jika tidak ingin tertular sifat bar-bar dan nakalnya, kesehariannya selalu memberontak dan pembangkang. Diyah punya moto "Dibuatnya sebuah peraturan berarti juga harus ada langgaran, buat apa ada peraturan jik...