20. Hukuman 1

1.4K 69 25
                                    

"Iya gue tadi ngiranya juga gitu, soalnya baru pertama kali gue kesini." Diyah membenarkan ucapan Radit

Diyah langsung mengeluarkan jajan dari tasnya yang telah dia beli tadi ditaman kota bersama Radit. Enak banget rasanya kabur ditemani sama jajan, kaburnya gak laper melainkan malah tambah kenyang.

******

Dilain tempat lebih tepatnya dimension Fadil kini lagi kelimpungan mencari keberadaan dua anak nakal yang udah berani kabur, tadi pamitnya ke kamar mau main pas dicek mau disuruh makan siang bersama malah gak ada, ntahlah hilang kemana.

"Dimana sih sebenarnya adek." Bisma sangat gelisah banget kawathir takut Diyah sama Radit kenapa-napa

"Bentar ayah mau coba telfon papa Winarto dulu siapa tau ada disana," ucap Fadil mengeluarkan HPnya dari saku celana

Winarto call📞📞

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam kenapa"

"Apa adek ada dimension kamu"

"Gak ada ini aku baru pulang dari kantor sepi banget, tapi tadi sih Gilang sempat telfon katanya adek pulang cepat guru sedang rapat terus tadi adek juga bawa papan kayu ngambil dari gudang gak tau mau buat apa, katanya mau buat tugas sekolah. Memangnya kenapa.? Adek baik-baik saja kan."  Papa sangat kawathir

"Guru rapat kata siapa,? Adek itu sedang dihukum sama Varo disuruh pulang cepat karena melanggar peraturan yang udah Varo buat, bahkan bukan adek aja ini dirumah aku ada teman sekelas adek yang juga kena hukuman Varo, dan papan kayu buat apa sama adek mana ada tugas sekolah bawa papan kayu"

"Ada yang aneh ini, aku ke mensionmu sekarang"

Winarto yang kawathir banget langsung bergegas menuju mension Fadil dengan terburu-buru, bahkan diruang keluarga ada ke empat anaknya yang lagi berkumpul untuk istirahat sebentar setalah pulang dari rumah sakit dan kuliah. Winarto menghiraukan keberadaan ke empat anaknya saking kawathirnya sama si bungsu.

"Papa mau kemana," tanya erlan bingung ketika melihat papanya buru-buru

"Mension ayah adek hilang," jawab Winarto yang masih tetap berjalan

Gio, Dafin, Erlan, Gilang mendengar ucapan papanya terkejut dan langsung mengikuti papanya menuju menison Fadil, untung banget jaraknya dekat gak perlu naik mobil atau pun motor hanya jalan kaki langsung sampai. Ketika sudah sampai Winarto langsung mendobrak pintu mension Fadil yang membuat semua penghuni didalam terkejut.

BRAKKK

"Fadil dimana adek," tanya Winarto yang terluhat jelas sangat kawathir

"Aku juga tidak tahu bodygoard ku sedang mencari, menurut aku adek sama Radit tidak hilang melainkan kabur karena takut dihukum" jawab Fadil yang juga sama kawathirnya

"Sejak kapan adek sama Radit kabur," tanya Gio datar yang sedari tadi hanya nyimak

"Ayah gak tau Gio, tapi pas adek sama Radit pamit ke kamar sekitar jam 10.00, sedangkan sekarang sudah jam 14.00," jelas Fadil

"Suda sekitar empat jam adek kabur, gak mungkin adek sama Radit kaburnya barusan pasti sudah dari tadi, apakah bodygoard ayah sudah ada petunjuk dimana adek sama Radit sekarang," ucap Dafin yang mendapat gelengan dari Fadil

Dimana sebenarnya mereka berdua, jangan sampai mama Alifah sama bunda Vera tahu bisa-bisa nanti tambah kacau. Untung sekarang mereka berdua masih berada butik.

"Tunggu dulu, kemarin setelah adek beli tas baru erlan sempat pasang alat pelacak ditasnya, semoga aja adek gak sadar," jelas Erlan yang langsung mendapat tatapan semuanya

Fatimatussa'diyah (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang