Teman sekelasnya melihat Diyah yang pingsan mereka merasa kasian, apalagi pas melihat ketika Diyah histeris seperti itu, setakut itu ya sama jarum suntik, mereka takut juga sih tapi gak seperti Diyah yang sampai pingsan.
Setelah kejadian aksi hukuman ke dua kini sekarang didalam ruangan hanya tinggal Diyah beserta teman sekelasnya, sedangkan Abang-abangnya sudah keluar. Gak habis-habisnya teman-temannya masih setia memandangi Diyah yang masih terbaring dibrankar, gak tega dan kawathir sekali melihat keadaan Diyah sekarang.
"Gue kawathir banget sama Diyah," celetuk Rio tiba-tiba yang langsung membuat teman-temannya menatap dirinya
"Diyah mirip banget dengan almarhum sepupu gue yang memiliki penyakit lemah jantung, gue sayang banget sama sepupu gue, tiap hari cuma gue temannya, abangnya sibuk kerja, tapi sesekali juga luangin waktunya buat bermain sama sepupu gue, tapi sejauh ini gue lah yang paling dekat dengannya, aktivitasnya selalu dibatasi gak boleh melakukan hal yang membuat jantungnya kambuh, sepupu gue hampir tiap hari bulak balik rumah sakit karena sering drop, mungkin karena hal sepele turun dari tangga lantai dua pas udah sampai lantai satu langsung sesak nafas dan berujung masuk rumah sakit," lanjut Rio dengan mata yang masih tertuju ke Diyah, lagi dan lagi yang langsung membuat teman-temannya menatap dirinya kembali, baru kali ini mendengar Rio berbicara panjang
Sejauh ini Rio sangat tertutup, pertama kali teman-temannya ketemu Rio menganggap kalau Rio itu orangnya humoris yang suka bercanda, tapi ternyata salah Rio yang mereka kenal dingin, datar, cuek, jika berbicara dengan Rio harus memiliki banyak kesabaran. Rio jika ditanya akan menjawab dengan satu kata dua kata atau bahkan dengan anggukan dan gelengan saja. Tapi semenjak kenal Diyah Rio mulai banyak bicara.
"Maaf sebelumnya kalau gue lancang bertanya, sepupu lo meninggal diumur berapa.? Tanya Radit pelan takut jika menyinggung perasaan Rio
"Gak papa santai aja gak usah takut gitu, gue juga minta maaf gak pernah cerita ke kalian tentang sepupu gue, dan sepupu gue meninggal saat diumur 10 tahun, mungkin kalau sepupu gue masih ada sekarang seumuran Diyah," jawab Rio
"Hah Diyah, berati lo kembar sama sepupu lo?" Tanya Radit bingung yang mendapat gelengan dari Rio
"Sepupu dit bukan saudara kandung, bisa-bisa dibilang kembar, aneh banget ini anak." Kevin membenarkan ucapan Radit, yang hanya dibalas lirikan sinis oleh Radit
"Tapi kok seumuran Diyah, ya berarti sama dong dengan lo umurnya, tapi bentar umurnya Diyah berapa ya," ucap Radit bingung banget
"Gue 14 tahun," ucap Diyah tiba-tiba yang langsung membuat teman-temannya terlonjak kaget
Rio melihat yang Diyah sudah bangun dari pingsannya langsung bergegas menghampiri Diyah.
"Tunggu tunggu kok lo bisa tahu umurnya Diyah berapa, tahu darimana lo? Tanya Kevin
"Nggak cuma nebak aja tadi, ternyata benar," jawab Rio santai dan tangannya mengelus lembut tangan Diyah yang diinfus
Diyah menatap Rio aneh kenapa jadi berubah kayak gini, apa karena habis cerita tentang sepupunya yang memiliki penyakit sama persis dengannya? Bisa jadi sih gitu. Ya memang Diyah sudah bangun dari tadi sejak Rio cerita tentang sepupunya, tapi Diyah pura-pura masih pingsan agar bisa mendengar cerita Rio.
"Gue juga pernah gagal kok saat umur 11 tahun tepatnya kelas 1 SMP, gue drop cuma gara-gara terkejut yang langsung membuat jantung gue berulah, lemah banget gue waktu itu, setelah terkejut itu nafas gue sesak banget dan dada gue juga sakit, gue gak tau kejadian apa selanjutnya bangun bangun gue sudah ada dirumah sakit aja, mama sama ayah cerita pas gue sudah sadar, katanya gue sempat henti jantung, dokter yang nangani gue langsung memberi kabar duka ini ke orang tua gue, baru saja ngasih tahu tiba-tiba suster didalam ruangan teriak jantung gue kembali berdetak lagi, disitu dokternya masuk lagi buat periksa gue, setelah itu gue langsung dipindahkan diruang rawat," jelas Diyah membuat teman-temannya terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimatussa'diyah (ON-GOING)
RandomJangan pernah mau berteman dengan Diyah jika tidak ingin tertular sifat bar-bar dan nakalnya, kesehariannya selalu memberontak dan pembangkang. Diyah punya moto "Dibuatnya sebuah peraturan berarti juga harus ada langgaran, buat apa ada peraturan jik...