"Apakah Anda Anthony Sinclair?"
Pertanyaan Nebula tergantung di ruangan yang sesak itu, dia tidak berkedip hanya untuk menatap jelas wajah pria tua yang sudah berperilaku kasar tersebut.
Anthony, dia membalas tatapannya. Mengeluarkan desahan berat, tangan panjangnya yang sedikit mengerut itu mengusap tengkuk. Dia menghampiri Nebula dan membuka pelindung tabung yang membatasinya bergerak, membungkuk dan mencengkram dagu gadis itu sangat kuat. Netra mereka saling bertemu, siluet biru dan cokelat itu terus beradu. Dalam jarak sedekat ini dengan Anthony, Nebula dapat memperhatikan beberapa hal kecil seperti kerutan pada wajahnya, mata tajam penuh dengan tipu muslihat maupun dendam, dan juga rambut yang sudah mulai memutih.
"Ternyata instingmu cukup tajam, ya, Nona," bisik Anthony. Nebula mencengkram pergelangan tangan pria tersebut yang masih nyaman berada di dagunya. "Kurasa didikan Dr. Darius sangat keras padamu, ya? Pantas saja kalau gadis kecilnya berani sekali seperti ini, dan pantas juga kalau hubungan kalian sangat jauh. Andai saja beliau terbangun sekarang," lanjutnya, dia menoleh ke arah Darius yang tergeletak di tabung sebelah milik Nebula.
"Hentikan omong kosong Anda, Doktor. Hentikan semua teater yang Anda mainkan! Saya tidak akan tertipu dengan akting Anda yang berperan sebagai orang baik, berpura-pura menjadi motivator untuk orang banyak di kota ini, mendirikan sebuah perusahaan inti yang memuat lengkap informasi seseorang sedetail mungkin. Tujuan Anda yang sebenarnya hanya untuk membalaskan dendam pada anak kandung Nona Heyn dan putra angkat Dr. Darius bukan?!"
Dia terdiam. Semua perkataan yang Nebula ucapkan tidaklah salah, tetapi hampir 97% kalimatnya benar. Tujuan dia mendirikan Sinclair Database Center sebenarnya bukan untuk memberikan sarana ilmu pada mereka—para pelajar—untuk menambahkan kekurangan materi yang diberikan di sekolah mereka, tetapi untuk menggali semua informasi terbaru tentang Rico. Semua itu sudah dia lakukan sejak pertama kali Darius Agathe menurunkan perusahaannya pada Rico, perusahaan SDC semakin bekerja keras setelah pria bersurai hitam itu menjabat sebagai direktur di sana.
Maaf, pasti bingung membedakan Dr. Darius ayahnya Rico dengan Dr. Darius ayahnya Nebula, 'kan? Mereka memang memiliki nama yang sama, hanya marga yang membedakan mereka. Bagi pekerja seperti Rico, Pedro, dan yang lainnya, marga merupakan hal terpenting dalam hidup mereka. Sedangkan, Darius yang dibenci oleh Anthony adalah keduanya. Ed Darius dan Darius Agathe, tetapi dendamnya masih berfokus pada Darius Agathe walau sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu.
Kembali pada suasana mencekam ini. Wajah Nebula dihempaskan begitu saja ke sisi lain, tubuh jangkung pria bermarga Sinclair itu berdiri dan mulai mendekati Darius. "Mau apa Anda?!" teriak Nebula yang melihat pria itu mendekati ayahnya.
Sesampainya dia di samping Darius, jari-jemari panjang itu bermain nakal di rambutnya. Kemudian menjambaknya secara tiba-tiba, mengangkat kepala yang tergeletak di lantai itu hingga sejajar dengan wajahnya. Mata yang sembab miliknya tertutup rapat, efek obat yang diberikan oleh Anthony memang melebihi dosis yang disarankan. Sedikit yang Nebula tahu, melebihkan pemakaiannya dapat berubah menuju kematian.
"Padahal dia sudah menguras seluruh keringatnya untuk memperbaiki mesin itu, sayang sekali dia tidak tahu kalau yang merusaknya setiap hari adalah aku." Anthony melepaskan genggaman pada rambut Darius dengan tiba-tiba, membuat kepala pria lemah itu terbentur ke lantai cukup keras.
"Ayaaah!!" Suara gadis itu mendominasi ruangan. Meski dikelilingi oleh banyak pria dari sudut ruangan ke ruangan lain, Nebula tetap acuh dan berada di posisi bertahan dan menyerang perlahan-lahan. Mulut kecilnya yang biasa digunakan untuk berkata sarkas di sekolah, kini digunakan untuk mengumpat. Memaki Anthony seperti yang sudah dia persiapkan cukup lama, pria itu sangat keteraluan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Centang Biru [COMPLETED]
Teen FictionAku tidak menyesali perkataanku waktu itu, tidak seujung rambutku pun. Dengan perbedaan usia kami yang cukup jauh, dia terlalu gigih dengan apa yang diinginkan, tekadnya terlalu kuat untuk yang sudah lama berjuang sendirian. Demi menjaga keh...