32

749 95 39
                                        

Setelah bicara dan berdebat dengan dr.lee, soojin pergi mencari shinhye tapi dia tidak menemukan nya di kamar rawat seokjin, jadi dia pergi untuk mencarinya di sekitar rumah sakit.

Soojin tersenyum kecil saat melihat shinhye sedang duduk di taman dekat rumah sakit. dengan nafas yang masih terengah-engah

Dia mendongak mengikuti arah mata shinhye yang sedang melihat bintang, setelah nya dia berjalan menghampiri nya.

"Nyonya boleh aku duduk di sini?"Tanya soojin. dia hanya menggaruk leher nya karena shinhye tidak menjawab nya

Soojin duduk di sebelah shinhye membuat shinhye langsung bergeser tanpa mengatakan apapun

Soojin yang mengerti langsung menggeser duduk nya menjauh dari shinhye, setelah nya dia mendongak ke atas melihat langit yang di hiasi oleh cahaya bulan dan juga bintang.

"Kau merindukan appa nyonya?"soojin menoleh pada shinhhe yang hanya diam saja.

"Aku juga merindukan nya nyonya, sangat merindukan nya"lanjut nya dengan senyum getir nya karena shinhye tetap tidak mau menjawab pertanyaan nya.

"Appa ada di sana nyonya" tunjuk soojin pada bintang yang paling terang, membuat shinhye langsung melihat bintang yang soojin maksud.

"Kalau nanti aku tidak selamat, aku akan ada di sana juga bersama ribuan bintang itu eomma. aku akan bersama appa di sana

"Walaupun cuaca tidak mendukung, aku akan muncul kalau kau merindukan ku dan ingin melihatku.

"Nanti nyonya bisa mengajak seokjin melakukan hal yang sekarang sedang kita lakukan kalau kalian merindukan ku, tapi kalau tidak juga tidak papa" kekeh soojin sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Soojin melihat shinhye dengan mata berkaca kaca karena dia tetap diam dan tidak mau bicara dengan nya.

"Eomma..eomma..eomma..." ucap soojin dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipinya.

Shinhye yang mendengar langsung menoleh ke arah nya, matanya pun sudah memerah, air mata sudah menggenang di pelupuk matanya. dia terus menatap mata soojin yang sudah merah karena menangis.

"Jangan marah eomma!aku tau kau tidak mau aku panggil eomma lagi, tapi sekali saja eomma biarkan aku memanggil mu eomma. aku merindukan mu eomma,
Aku ~ "- soojin

"Wae?"-shinhye

"Nde..?"- soojin

"Kenapa kau tidak pernah bilang tentang hemofilia mu?"  shinhye menghapus air matanya dan melihat kembali ke depan.

Soojin hanya tersenyum kecil sambil melihat kedepan, dia menghela nafas sebelum menjawab nya.

"Apa kau pernah bertanya eomma?apa kau pernah perduli eomma?padahal kau sering melihat tubuhku memar

"kau juga sering melihat aku mimisan, tapi kau tidak pernah bertanya dan hanya mengira aku berkelahi" kata soojin dengan kekehan getir nya.

"Kau ingat eomma? saat kecil kami pernah jatuh dari sepedah waktu pulang sekolah? saat itu bukan kah kaki ku yang terluka dan berdarah, tapi kau hanya menggendong seokjin dan memarahi ku

"Aku ingat dulu aku melawan mu sampai kau hampir memukul ku ckk, apa kau tau eomma? setelah itu aku menangis sendirian di belakang rumah sambil mengobati lukaku yang darah nya susah berhenti.

"Sejak saat itu, aku tidak mau mengeluh apapun yang terjadi, sampai akhir nya aku tau kalau aku memiliki penyakit hemofilia" jawab soojin. Dia menghela nafas kemudian mendongak untuk melihat bintang dengan senyum kecil nya.

Air mata shinhye terjatuh saat dia teringat kembali kenangan yang soojin katakan barusan.

"Ya tuhan... apa yang terjadi? jinnie kau baik baik saja nak?" tanya shinhye yang langsung menggendong seokjin.

The Twins ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang